resah meninggalkan tahun
masih tersisa aroma kasih sayang
masih tercium bau-bau kerinduan
di satu dua diari harian
warnai hasanah cinta kita
terbentang demikian indahnya
semoga saja di tahun muka
semakin meluap rasa mesra
yang tumbuh dalam hati kita
karena selama ini telah terlalu banyak waktu
mengambil jarak tak terasa
hanya pada ketulusan dan kehangatan cinta
kita bisa saling bersandar
31 Desember 2004
Jumat, 31 Desember 2004
Kamis, 30 Desember 2004
Tiga Puluh Desember Dua Ribu Empat
mungkinkah aku salah mengartikan semuanya, betapa bodohnya aku yang selalu mengartikan semua perhatianmu adalah cinta, salahkah aku yang saat ini menginginkanmu lebih dari sebelumnya, bahwa aku selalu menginginkan kau coba untuk mengerti akan diriku yang selalu berharap kau ada di sampingku?...
sahabatku,
kutemukan cinta dalam dirimu yang selama ini aku cari-cari, dan itu tak pernah kurasakan sejak ia bawa pergi cintaku ikut terkubur bersama jasadnya, kau kembalikan cinta yang hilang dari hidupku dan tak pernah aku dapatkan dari orang-orang yang dulu pernah menyentuh kehidupanku...
sayangku,
aku bohong kalau aku mengatakan aku takkan pernah menangis saat kau meninggalkanku, aku bohong kalau aku mengatakan aku takkan cemburu saat aku tahu kau mulai memuja perempuan lain, dan aku juga bohong kalau aku mengatakan aku tak pernah merindukanmu...
kekasihku,
sebenarnya apa yang kau rasakan saat kau menyentuh tubuhku, saat ribuan kata sayang pernah kau ucapkan untukku? apa kau bahagia di sampingku? dan sekarang, saat aku jauh dari hidupmu, pernahkah kau rindukan kehadiranku? jawablah, aku tak akan marah walau itu akan melukai hati dan perasaanku, tapi itu lebih baik...
sahabatku,
aku tak ingin kau bersikap seperti ini, kau gantung cintaku, aku ingin sebelum tahun ini berganti, kita selesaikan semuanya, kalau kita ingin lanjutkan, aku ingin semuanya berubah, aku ingin kau yang dulu begitu mengerti akan arti hadirku, tapi kalau pun kita ingin akhiri semuanya, akhirilah ini dengan indah, walau aku tahu semuanya akan begitu menyakitkan hatiku, tapi lebih baik aku merasakan rasa sakit itu daripada aku harus mengemis di kakimu untuk mengharap cintamu, tidak sayang...
tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, tapi ternyata tak pernah cukup untuk bisa mengerti dan memahami dirimu, dan selama itu, waktu telah begitu banyak mengukir kenangan manis yang akan membunuhku perlahan-lahan...
apa karena aku pernah bermimpi memilikimu, dan sekarang hari sudah pagi dan sudah saatnya aku bangun dari mimpi panjangku, tapi mengapa saat aku terbangun, tubuhku begitu rapuh seolah tak memiliki sedikit pun semangat untuk tetap hidup, kaulah semangat hidupku, bagian dari jiwaku, dan kaulah nyawa kedua untukku...
sayangku,
jika memang kau ingin pergi, pergilah..., pergilah sejauh yang kau mau, carilah arti dan makna hubungan kita, dan jika kau sudah merasa lelah, kembalilah..., kembalilah dalam pelukanku, aku akan sediakan banyak waktuku untuk menemanimu, dan menghilangkan rasa lelahmu...
jujur aku katakan, aku kecewa, kau hancur leburkan seluruh angan dan cintaku, kau biarkan aku hidup dalam kepalsuan dan buaian belaka, tapi aku bahagia dengan semua itu, begitu angkuhkah kau hingga tak pernah mampu merasakan betapa tulusnya cintaku, tulusnya cinta saat kau permainkan perasaanku berulang dan berulang kali, dan saat aku tahu ternyata hatimu telah dimiliki perempuan lain...
kekasihku,
kucurahkan cinta dan perhatianku hanya untukmu, kukorbankan ego dan keangkuhanku dengan menerimamu apa adanya dalam hidupku, dan melupakan janjiku untuk tak pernah menggantikan tempatnya dalam hatiku, kau penuhi semua ruang di hati ini hingga tak pernah aku biarkan siapa pun memasukinya, dalam dirimu telah kudapatkan semua yang aku butuhkan dalam hidupku, kau sahabat baikku saat aku ingin kau ikut larut dalam kegembiraan dan keceriaanku hari ini...
kaulah sahabatku,
yang akan memapahku dan takkan pernah membiarkan aku terjatuh saat kurasakan tubuh ini begitu rapuh, karena hari ini begitu melelahkan, yang akan menghapus air mataku dan menenangkanku saat gundah mulai merasuki jiwaku...
kau kekasihku,
saat malam ini ingin kutatap indahnya langit ditaburi bintang-bintang bersamamu, memeluk hangatnya tubuhmu, dan lembutnya belaianmu, tak pernahkah kau coba untuk mengerti perasaan hatiku saat aku sadari kau mulai menjauh dari kehidupanku, sementara aku begitu memuja dan menggilaimu?...
malam ini aku inginkan segudang cintamu untuk menghapus segenap kerinduan di hatiku, tapi semua hilang ikut larut dalam gelapnya malam, dan kerinduan itu selalu menghadirkanmu dalam setiap mimpi-mimpiku, dan semua itu semakin menambah perih luka di hatiku...
sahabatku..., kekasihku...,
masih ingatkah kau akan janji kita untuk tetap bersam melewati waktu sampai Tuhan benar-benar tak lagi memberi kita kesempatan untuk bersama? masih ingatkah satu janjimu untuk membahagiakan hidupku, menemani, menjaga, dan melindungiku?...
sayangku,
pejamkanlah sejenak kedua matamu, ingatlah semua hal yang pernah kita lewati bersama, pantaskah aku menerima semua ini atas semua hal yang pernah aku beri untukmu?...
terakhir…
semoga kau di sana baik-baik saja, dan untuk 14 Oktober yang kemarin, selamat ulang tahun, semoga kau panjang umur dan sehat selalu, tambah kedewasaan dan semakin bisa merasakan betapa penting arti dan makna dari orang-orang terdekatmu, aku ucapkan ini sekarang, bukannya aku sengaja melupakan, melainkan di hari spesialmu itu kau selalu menggoreskan sebuah luka di hatiku, karena sikap tak pedulimu...
sekali lagi terima kasih, kuharap surat ini berbalas sebelum tahun berganti, tapi jika tidak, kuharap kita bisa selesaikan ini baik-baik, salam terhangatku untukmu...
-delmie
“Cinta adalah bayangan dan tanda dari sesuatu yang lain yang lebih dalam, cinta ada dalam relung jiwa, ada dalam kesadaran manusia tentang hubungan dengan selain dirinya, dan ia takkan pernah membuat seseorang menderita, karena cinta adalah anugerah...”
Minggu, 26 Desember 2004
Paling Tidak
mawar...
kau pasti pernah merasakan
atau sering merasakan
atau senantiasa merasakan
betapa setiap lelaki yang kau jumpai
akan menyempatkan diri untuk
paling tidak sekedar memandangmu
dan melalui pandangan itu mawar
dia bisa mengagumimu
memujamu
atau bahkan lebih dari itu
berhasrat ingin mencintaimu
memilikimu
menyentuhmu
membelaimu
memelukmu
atau.....
26 Desember 2004
kau pasti pernah merasakan
atau sering merasakan
atau senantiasa merasakan
betapa setiap lelaki yang kau jumpai
akan menyempatkan diri untuk
paling tidak sekedar memandangmu
dan melalui pandangan itu mawar
dia bisa mengagumimu
memujamu
atau bahkan lebih dari itu
berhasrat ingin mencintaimu
memilikimu
menyentuhmu
membelaimu
memelukmu
atau.....
26 Desember 2004
Jumat, 24 Desember 2004
Seharusnya
aku memang tak pernah mengerti
pada saat-saat seperti ini
seharusnya aku tak perlu mengusik hatimu
hati perempuan cantik yang haus akan belaian kasih sayang
tapi mungkin kau memang lebih terpesona padanya
yang telah dengan indah menancapkan anak panah cintanya
tepat di jantung hatimu
barangkali juga, ada dan tiadanya aku
takkan pernah mampu mengubah wajahmu
menjadi semanis kurma
24 Desember 2004
pada saat-saat seperti ini
seharusnya aku tak perlu mengusik hatimu
hati perempuan cantik yang haus akan belaian kasih sayang
tapi mungkin kau memang lebih terpesona padanya
yang telah dengan indah menancapkan anak panah cintanya
tepat di jantung hatimu
barangkali juga, ada dan tiadanya aku
takkan pernah mampu mengubah wajahmu
menjadi semanis kurma
24 Desember 2004
Sabtu, 11 Desember 2004
Kehadiranmu
Jumat, 10 Desember 2004
Kataku, Aku Rindu Padamu
kataku, aku rindu padamu
sejauh malam tak habis-habis
memakan bayangan dalam cermin
lihatlah... ketika aku rindu
tak kutemukan perapian di sini
aku kedinginan tanpa selimut
lihatlah rembulan tersenyum sunyi
di sekeliling bintang yang terhalau awan
kataku, aku rindu padamu
tak terkecuali senyum indahmu
lihatlah... di sini aku menunggu
di kedalaman malam yang seakan
memaksaku menggigil beku
dapatkah kau rasa harunya kerinduanku?
10 Desember 2004
sejauh malam tak habis-habis
memakan bayangan dalam cermin
lihatlah... ketika aku rindu
tak kutemukan perapian di sini
aku kedinginan tanpa selimut
lihatlah rembulan tersenyum sunyi
di sekeliling bintang yang terhalau awan
kataku, aku rindu padamu
tak terkecuali senyum indahmu
lihatlah... di sini aku menunggu
di kedalaman malam yang seakan
memaksaku menggigil beku
dapatkah kau rasa harunya kerinduanku?
10 Desember 2004
Rabu, 08 Desember 2004
Sahabat yang Tak Sengaja Kurindui
Minggu, 05 Desember 2004
Hiasan Cinta
Selasa, 30 November 2004
Kulepas Kata-Kataku, Kelak Kau Baca Hatiku
jangan kau hirau kata-kataku yang sering lepas seperti dedaun pinus kering di musim panas, gadisku..., aku pun mengeram telur-telur waktu yang tak mungkin tertetaskan dengan keriangan sempurna, barangkali aku melakukan apa yang ingin kulakukan padamu demi kau alami apa yang selama ini kualami...
aku mendaki tebing-tebing kecemasanku begitu kau memanggilku dengan pesona keanggunan tiada taramu saat setiap kali sepi mengepung begini, aku ingin direngkuhmu, aku ingin dipelukmu seumpama kail merindukan kecupan sang ikan...
kulepas kata-kataku…
tuk aku ziarahi lekuk tubuhmu, mencoba menghafal lagi harum miyake, pesona mawar di dadamu, atau untuk mengabarkan sebuah rasa yang pecah di bibir siang, atau untuk mengajak kau pergi, sesekali, melintasi rintik-rintik hujan yang mencuri rindu, lantas menderu ke laut atau ke mana pun kau ingin...
bunga,
ke mana cintaku padamu kau hempaskan, ke mana rindu yang terbawa hujan kau muarakan, jiwa ini kini telanjang sunyi, mendekap seperih-perih luka serta memburu pusaran cinta, jasadku terbaring, bunga..., aku sungguh benar telah kehilangan cintamu…
kulepas kata-kataku...
demi kusemat cinta di ulu hatimu, sebelum duka mengaramkan diriku ke palung paling kelam, sebelum derita datang menunggang gelombang lantas menyetubuhiku, menyusul perih yang merintih sepanjang tarikh...
kelak...
kau akan tahu siapa sebenarnya yang tercinta dalam hatiku, meski kau tak lagi mampu menyentuhku sebagaimana dulu, sayap-sayap cintaku hendak merengkuhmu, mengingatmu kembali untuk kubuat serajut bait merdu, kata-kataku mencari rujukan demi sekedar tautan yang dulu sedemikian erat, aku sedikit menyesal dengan semua ini dan akan berlebih lagi seandai kelak kau terima cincin yang lain...
kelak...
kau akan dapat mengeja sesungguhnya rinduku untuk siapa, meski kau tak lagi menyeru namaku berulang kali dengan desir darah dalam nadi, yakinlah kau akan temukan dirimu sendiri dalam palung hatiku yang paling dasar, betapa kau akan tahu bahwa kau adalah bagian tak terpisahkan dari jiwaku, aku janji itu...
lantas waktu akan kembali mengganti untuk membentuk istana cinta yang abadi, ketika kita telah saling pangling, suatu saat nanti.....
30 November 2004
aku mendaki tebing-tebing kecemasanku begitu kau memanggilku dengan pesona keanggunan tiada taramu saat setiap kali sepi mengepung begini, aku ingin direngkuhmu, aku ingin dipelukmu seumpama kail merindukan kecupan sang ikan...
kulepas kata-kataku…
tuk aku ziarahi lekuk tubuhmu, mencoba menghafal lagi harum miyake, pesona mawar di dadamu, atau untuk mengabarkan sebuah rasa yang pecah di bibir siang, atau untuk mengajak kau pergi, sesekali, melintasi rintik-rintik hujan yang mencuri rindu, lantas menderu ke laut atau ke mana pun kau ingin...
bunga,
ke mana cintaku padamu kau hempaskan, ke mana rindu yang terbawa hujan kau muarakan, jiwa ini kini telanjang sunyi, mendekap seperih-perih luka serta memburu pusaran cinta, jasadku terbaring, bunga..., aku sungguh benar telah kehilangan cintamu…
kulepas kata-kataku...
demi kusemat cinta di ulu hatimu, sebelum duka mengaramkan diriku ke palung paling kelam, sebelum derita datang menunggang gelombang lantas menyetubuhiku, menyusul perih yang merintih sepanjang tarikh...
kelak...
kau akan tahu siapa sebenarnya yang tercinta dalam hatiku, meski kau tak lagi mampu menyentuhku sebagaimana dulu, sayap-sayap cintaku hendak merengkuhmu, mengingatmu kembali untuk kubuat serajut bait merdu, kata-kataku mencari rujukan demi sekedar tautan yang dulu sedemikian erat, aku sedikit menyesal dengan semua ini dan akan berlebih lagi seandai kelak kau terima cincin yang lain...
kelak...
kau akan dapat mengeja sesungguhnya rinduku untuk siapa, meski kau tak lagi menyeru namaku berulang kali dengan desir darah dalam nadi, yakinlah kau akan temukan dirimu sendiri dalam palung hatiku yang paling dasar, betapa kau akan tahu bahwa kau adalah bagian tak terpisahkan dari jiwaku, aku janji itu...
lantas waktu akan kembali mengganti untuk membentuk istana cinta yang abadi, ketika kita telah saling pangling, suatu saat nanti.....
30 November 2004
Di Ujung November
siang tadi
dengan tangan biasa tak senonoh
kubangunkan engkau, demi cintaku
sambutlah satu kecupan itu
agar mengerti jika aku ingin selalu dirindumu
apakah kau merestui itu?....
mawar
perkenankanlah aku mencium jemarimu
sebelum segalanya runtuh
dan waktu kembali meredup
sebab aku sendiri masih tak tahu
apakah kau merestui itu?.....
30 November 2004
dengan tangan biasa tak senonoh
kubangunkan engkau, demi cintaku
sambutlah satu kecupan itu
agar mengerti jika aku ingin selalu dirindumu
apakah kau merestui itu?....
mawar
perkenankanlah aku mencium jemarimu
sebelum segalanya runtuh
dan waktu kembali meredup
sebab aku sendiri masih tak tahu
apakah kau merestui itu?.....
30 November 2004
Sabtu, 20 November 2004
Sapa Rindu
Selasa, 16 November 2004
Untaian Kasih
langkah demi langkah kususun
jatuh dan bangun tak terbendung
suka dan duka kupasrahkan
satu demi satu menguntum
titik demi titik bercantum
menjadi satu cerita yang indah
tertegun seketika
bila kau tebarkan rasa cinta
hanya untuk aku semata
biarlah,
untaian kasihmu merenda di hatiku
dan biarlah
kita dirantai rindu yang lama membara
walau apapun yang terjadi
tak surut cinta yang melanda
di pesisir kasih kita
apakah mungkin untuk kita menjejak pelamin impian
setelah sekian lama kita bersama?
16 November 2004
jatuh dan bangun tak terbendung
suka dan duka kupasrahkan
satu demi satu menguntum
titik demi titik bercantum
menjadi satu cerita yang indah
tertegun seketika
bila kau tebarkan rasa cinta
hanya untuk aku semata
biarlah,
untaian kasihmu merenda di hatiku
dan biarlah
kita dirantai rindu yang lama membara
walau apapun yang terjadi
tak surut cinta yang melanda
di pesisir kasih kita
apakah mungkin untuk kita menjejak pelamin impian
setelah sekian lama kita bersama?
16 November 2004
Kamis, 11 November 2004
Catatan Harianku
catatan demi catatan
kembali mengisi agenda harianku
tinggalkan goresan sejarah
yang seharusnya tak perlu lagi kuingat
sebab kertas putih ini ternoda sudah kenangan pahit
aku pun menanti kepastian
menanti perubahan
yang tak kunjung jua datang
beribu pertanyaan pun tersusun rapi dalam jernih pikiranku
mencoba temukan lagi harapan yang sempat sirna
11 November 2004
kembali mengisi agenda harianku
tinggalkan goresan sejarah
yang seharusnya tak perlu lagi kuingat
sebab kertas putih ini ternoda sudah kenangan pahit
aku pun menanti kepastian
menanti perubahan
yang tak kunjung jua datang
beribu pertanyaan pun tersusun rapi dalam jernih pikiranku
mencoba temukan lagi harapan yang sempat sirna
11 November 2004
Senin, 08 November 2004
Kamis, 21 Oktober 2004
Sajak Untukmu
ini sajak untukmu
kutulis di tengah kerinduan
kurilis pada malam kunantikan
alunan bibirmu membabat habis igauan
ini sajak hanya untukmu
kutunjuk kiblat dikala rindu
membuat tubuhku terlentang diantara dua tangan
yang kupakai sebagai bantal
ini sajak kucipta untukmu
saat napas panjang berhembus
membuang segenap kekalutan
ini sajak kukirim untukmu
saat angin risau menabrak jasadku
21 Oktober 2004
kutulis di tengah kerinduan
kurilis pada malam kunantikan
alunan bibirmu membabat habis igauan
ini sajak hanya untukmu
kutunjuk kiblat dikala rindu
membuat tubuhku terlentang diantara dua tangan
yang kupakai sebagai bantal
ini sajak kucipta untukmu
saat napas panjang berhembus
membuang segenap kekalutan
ini sajak kukirim untukmu
saat angin risau menabrak jasadku
21 Oktober 2004
Rabu, 20 Oktober 2004
Di Balik Cermin
sejenak aku terpana
saat menghadap sebuah cermin besar
tampak sewajah perempuan cantik, tak asing
ia mencitra kemasakinian
dinamis penuh kematangan, dan tempaan beragam pengalaman
yang sebagiannya rapat terlindung
terbungkus kerudung bunga renda
sesaat kemudian
kutatap terus wajahnya
kusentuh lembut bibirnya
kubisikkan kata di telinganya:
"kau telah dikaruniai wajah yang indah
demikian indahnya
hingga kau tak perlu menambah apa pun, untuk memperindahnya
percayalah..., aku akan sangat mencintaimu....."
20 Oktober 2004
saat menghadap sebuah cermin besar
tampak sewajah perempuan cantik, tak asing
ia mencitra kemasakinian
dinamis penuh kematangan, dan tempaan beragam pengalaman
yang sebagiannya rapat terlindung
terbungkus kerudung bunga renda
sesaat kemudian
kutatap terus wajahnya
kusentuh lembut bibirnya
kubisikkan kata di telinganya:
"kau telah dikaruniai wajah yang indah
demikian indahnya
hingga kau tak perlu menambah apa pun, untuk memperindahnya
percayalah..., aku akan sangat mencintaimu....."
20 Oktober 2004
Minggu, 10 Oktober 2004
Sampai Akhir Waktu
begitu banyak kisah telah kita lalui
begitu banyak rasa telah kita arungi
begitu banyak hal telah kita pelajari
semua itu adalah pelajaran
di mana telah begitu banyak hal mendewasakan kita
menempa kita
menjatuhkan dan mengangkat diri kita
semua itu juga telah menempatkan kita pada sebuah titik
di mana cinta tak hanya sebatas dinikmati dan dirasai
tapi sebuah kebersamaan yang selama ini coba kita rangkum
dengan kejujuran dan kesetiaan
menjadi sebuah catatan sejarah yang indah
maka,
dengan apa adanya dan segenap keyakinan di hati
sampai akhir waktu
aku kan selalu persembahkan cinta ini
10 Oktober 2004
begitu banyak rasa telah kita arungi
begitu banyak hal telah kita pelajari
semua itu adalah pelajaran
di mana telah begitu banyak hal mendewasakan kita
menempa kita
menjatuhkan dan mengangkat diri kita
semua itu juga telah menempatkan kita pada sebuah titik
di mana cinta tak hanya sebatas dinikmati dan dirasai
tapi sebuah kebersamaan yang selama ini coba kita rangkum
dengan kejujuran dan kesetiaan
menjadi sebuah catatan sejarah yang indah
maka,
dengan apa adanya dan segenap keyakinan di hati
sampai akhir waktu
aku kan selalu persembahkan cinta ini
10 Oktober 2004
Jumat, 08 Oktober 2004
Bila Kau Pulang
Senin, 27 September 2004
Luka
Minggu, 26 September 2004
Puisi Embun
Senin, 13 September 2004
Pertemuan Gersang
akhirnya kau pun pergi
lebih cepat dari dugaanku semula
entah, mendadak ada sesak menderak
kala sadar bayangmu melayang
aku tahu
kita memang belum apa-apa
kita hanya jalan mengitari mimpi
menapaki kata demi kata
kemudian mencoba tuk saling jatuh cinta
kau tahu
aku justru terjerembah lebih dulu
saat sajak-sajakmu berterbangan
malam selalu kunanti
karena berharap waktu akan menjembatani
namun itu keliru
kau dengar seketika nadiku remuk
berdarah-darah menggenang
tertikam pertemuan gersang
13 September 2004
lebih cepat dari dugaanku semula
entah, mendadak ada sesak menderak
kala sadar bayangmu melayang
aku tahu
kita memang belum apa-apa
kita hanya jalan mengitari mimpi
menapaki kata demi kata
kemudian mencoba tuk saling jatuh cinta
kau tahu
aku justru terjerembah lebih dulu
saat sajak-sajakmu berterbangan
malam selalu kunanti
karena berharap waktu akan menjembatani
namun itu keliru
kau dengar seketika nadiku remuk
berdarah-darah menggenang
tertikam pertemuan gersang
13 September 2004
Rabu, 08 September 2004
Salam Rindu
Rabu, 01 September 2004
Puisiku
Selasa, 31 Agustus 2004
Bisikkan Padanya
Jumat, 20 Agustus 2004
Untuk Dinda
Untuk Perempuan Bunga
cinta....
kutaburkan seluruh benihnya
di tubuh perempuan tujuh belas tahun itu
kusentuh hatinya
dengan kibasan kata-kata
sebagai mahar untuk meminangnya
kujanjikan kehidupan yang layak
untuk dia dan calon bayinya
kelak
cinta...
kembali terbayang di mataku
episode kehidupan yang telah begitu indah
menghiasinya
20 Agustus 2004
kutaburkan seluruh benihnya
di tubuh perempuan tujuh belas tahun itu
kusentuh hatinya
dengan kibasan kata-kata
sebagai mahar untuk meminangnya
kujanjikan kehidupan yang layak
untuk dia dan calon bayinya
kelak
cinta...
kembali terbayang di mataku
episode kehidupan yang telah begitu indah
menghiasinya
20 Agustus 2004
Kamis, 19 Agustus 2004
Rose in Seventeen
seiring dengan melajunya detik-detik waktu
hari demi hari bergulis dengan pasti
tak terasa bulan pun berganti tahun
dari agustus lalu hingga agustus kini
mungkin inilah saat bahagia buatmu
di mana usia telah mendewesakanmu
bersama ini kuucapkan buat dirimu
selamat ulang tahun bunga
semoga panjang umur selalu
dan tercapai segenap cita dan cintamu
19 Agustus 2004
"Aku kan selalu mengingat pandangan pertamaku terhadapmu, dan mencoba untuk mengambil kembali saat-saat paling berkesan itu, sebuah kenangan yang aku rasa telah mengubah perasaanku yang terdalam, dan membuatku begitu bahagia di luar getirnya misteri-misteri itu." (Kahlil Gibran)
hari demi hari bergulis dengan pasti
tak terasa bulan pun berganti tahun
dari agustus lalu hingga agustus kini
mungkin inilah saat bahagia buatmu
di mana usia telah mendewesakanmu
bersama ini kuucapkan buat dirimu
selamat ulang tahun bunga
semoga panjang umur selalu
dan tercapai segenap cita dan cintamu
19 Agustus 2004
"Aku kan selalu mengingat pandangan pertamaku terhadapmu, dan mencoba untuk mengambil kembali saat-saat paling berkesan itu, sebuah kenangan yang aku rasa telah mengubah perasaanku yang terdalam, dan membuatku begitu bahagia di luar getirnya misteri-misteri itu." (Kahlil Gibran)
Rabu, 18 Agustus 2004
Aku Bukanlah Gibran
Kamis, 12 Agustus 2004
Puisi Untukmu
Jumat, 06 Agustus 2004
Hingga Fajar Pun Luruh
Sabtu, 31 Juli 2004
Kau Masih Ada
Kamis, 22 Juli 2004
Karma
Minggu, 18 Juli 2004
Sunyi
Minggu, 11 Juli 2004
Selepas Perih Berlalu
Kamis, 08 Juli 2004
Waktu Menepi
pernah kusangka hatimu penuh telaga
kunanti di halaman rumah
namun hari memupus diri
pernah kusangka rumahmu penuh lautan
kumasuki bagai impian semalam
namun waktu menepi
mempersempit jarak maya
pernah kusangka ladangmu penuh bunga
kusiram di hati bagai kemilau cahaya
namun kini kutemui
serpihan angin membeku
08 Juli 2004
kunanti di halaman rumah
namun hari memupus diri
pernah kusangka rumahmu penuh lautan
kumasuki bagai impian semalam
namun waktu menepi
mempersempit jarak maya
pernah kusangka ladangmu penuh bunga
kusiram di hati bagai kemilau cahaya
namun kini kutemui
serpihan angin membeku
08 Juli 2004
Sabtu, 26 Juni 2004
Rapuh
Kamis, 24 Juni 2004
Bunga
Selasa, 22 Juni 2004
Puisi Kenangan
Jumat, 11 Juni 2004
Sepi
Kamis, 10 Juni 2004
Jangan Katakan Dukamu Hari Ini
Jumat, 04 Juni 2004
Dalam Angan
namamu selalu ada dalam jiwa
dalam setiap debaran dada
saatku mulai terjaga
bayang wajahmu selalu tercipta
simpati yang kau miliki
telah membuatku jatuh hati
rosmie, kau selalu ada dalam angan ini
kala hati terasa sepi dan sunyi
dalam setiap kerinduan
aku tenggelam dengan khayalan
di mana hanya ada keindahan
yang selalu kau pancarkan
tiada bersua bukanlah suatu hambatan
karena kubahagia dalam sebuah impian
dan mampukah semua angan
bukan hanya sekedar angan?
04 Juni 2004
dalam setiap debaran dada
saatku mulai terjaga
bayang wajahmu selalu tercipta
simpati yang kau miliki
telah membuatku jatuh hati
rosmie, kau selalu ada dalam angan ini
kala hati terasa sepi dan sunyi
dalam setiap kerinduan
aku tenggelam dengan khayalan
di mana hanya ada keindahan
yang selalu kau pancarkan
tiada bersua bukanlah suatu hambatan
karena kubahagia dalam sebuah impian
dan mampukah semua angan
bukan hanya sekedar angan?
04 Juni 2004
Jumat, 28 Mei 2004
Cinta Sejati
Minggu, 23 Mei 2004
Tentang Bunga Mawar
Masihkah
masihkah rasa cinta bersarang dalam dada, saat kita merasa lapar, merasa sangat haus, sedang kita saling sendirian, dan pernahkah kita rasakan, pada saat yang sama, kerinduan ini melimpahkan kekuatannya?...
seandainya,
semua rasa itu sempat menghilang dalam hatimu, mengapa tak segera kau singkirkan segenap ragu, yang menerjang rindu yang tertanam di dadaku?...
seandainya memang, selama ini kau coba menghindar dari cengkeraman keegoanku, katakanlah..., agar aku tak perlu lagi membebani rindu, agar aku lebih mengerti atas sikapmu, yang kerap menghasilkan sebuah rasa yang sangat mengerikan: kekecewaan.....
23 Mei 2004
seandainya,
semua rasa itu sempat menghilang dalam hatimu, mengapa tak segera kau singkirkan segenap ragu, yang menerjang rindu yang tertanam di dadaku?...
seandainya memang, selama ini kau coba menghindar dari cengkeraman keegoanku, katakanlah..., agar aku tak perlu lagi membebani rindu, agar aku lebih mengerti atas sikapmu, yang kerap menghasilkan sebuah rasa yang sangat mengerikan: kekecewaan.....
23 Mei 2004
Selasa, 11 Mei 2004
Senyummu
Selasa, 04 Mei 2004
Kutulis Kembali Catatan Kecil Ini
kutulis kembali catatan kecil ini
kala bayangmu melintas lagi di pelupuk mata
harapku kau akan mengerti
tentang sesuatu yang telah terlewati
sekali lagi kuyakinkan diri
bahwa kau akan membacanya, pasti
karena aku tahu
duniamu tak jauh dari buku
kau selalu pegang dunia itu
tak sepertiku
yang mesti banyak belajar dari keluasanmu
doakan saja
agar aku bisa segera sepertimu
kutulis kembali catatan kecil ini
kala bayangmu kerap berkelebat di sisi jendela kamar
semula memang tak sempat mengetuk kesadaran
tentang bayangmu yang sayup merayap perlahan-lahan
yang sesungguhnya terlalu indah untuk kuabaikan
dan terlalu lama waktu untuk kunanti-nantikan
sayang kini kau pergi menjauh
awalnya mungkin karena kecewa
lantas kau makin menjauh
dan menghilang ke mana entah
sementara aku...
ah, kenapa tak dari mula kau ceritakan semua
tahukah kau itu sangat menyakitkan
terlalu, sungguh terlalu
kini,
kembali kutulis catatan kecil ini
untuk ke sekian kali
karena bayangmu enggan berlalu jua dari benak ini
pintaku, doakan aku selalu
salam hormatku untuk ayah ibumu
salam manisku untuk angeli-angeli kecil di rumah
bahagia sejahtera selalu untuk keluargamu
dan terakhir untuk hatimu
kehdina, you are my soniya.....
04 Mei 2004
kala bayangmu melintas lagi di pelupuk mata
harapku kau akan mengerti
tentang sesuatu yang telah terlewati
sekali lagi kuyakinkan diri
bahwa kau akan membacanya, pasti
karena aku tahu
duniamu tak jauh dari buku
kau selalu pegang dunia itu
tak sepertiku
yang mesti banyak belajar dari keluasanmu
doakan saja
agar aku bisa segera sepertimu
kutulis kembali catatan kecil ini
kala bayangmu kerap berkelebat di sisi jendela kamar
semula memang tak sempat mengetuk kesadaran
tentang bayangmu yang sayup merayap perlahan-lahan
yang sesungguhnya terlalu indah untuk kuabaikan
dan terlalu lama waktu untuk kunanti-nantikan
sayang kini kau pergi menjauh
awalnya mungkin karena kecewa
lantas kau makin menjauh
dan menghilang ke mana entah
sementara aku...
ah, kenapa tak dari mula kau ceritakan semua
tahukah kau itu sangat menyakitkan
terlalu, sungguh terlalu
kini,
kembali kutulis catatan kecil ini
untuk ke sekian kali
karena bayangmu enggan berlalu jua dari benak ini
pintaku, doakan aku selalu
salam hormatku untuk ayah ibumu
salam manisku untuk angeli-angeli kecil di rumah
bahagia sejahtera selalu untuk keluargamu
dan terakhir untuk hatimu
kehdina, you are my soniya.....
04 Mei 2004
Rabu, 28 April 2004
Di Sini Tadi Pagi
pagi tadi,
riang kita mengukur hati
mencabut setitik demi setitik perih yang pernah ada
hingga kau mengendap ke dalam mimpi
ke pucuk-pucuk menara
siang ini aku akan kembali
walau dengan jalan penuh liku
karena aku kini adalah kekasihmu
dan aku akan terus senantiasa berdoa
semoga suatu saat nanti
dua hati kita kan tetap saling membukakan pintunya
dan kita akan kembali bersama lagi
28 April 2004
riang kita mengukur hati
mencabut setitik demi setitik perih yang pernah ada
hingga kau mengendap ke dalam mimpi
ke pucuk-pucuk menara
siang ini aku akan kembali
walau dengan jalan penuh liku
karena aku kini adalah kekasihmu
dan aku akan terus senantiasa berdoa
semoga suatu saat nanti
dua hati kita kan tetap saling membukakan pintunya
dan kita akan kembali bersama lagi
28 April 2004
Selasa, 27 April 2004
Pada Sebuah Pagi
di pertemuan kita yang ke sekian
aku masih tetap diam
membiarkan keluasan dan kedalamanmu
goreskan lembut bibirmu
kubiarkan semua itu mengalir
dan hidup di lorong-lorong nadiku
tapi aku pun ingin bisa
memandangmu tanpa rasa lelah
tuk sekedar menafsirkan cinta
yang kau lahirkan melalui kata
kubaca hingga kali ketiga
saat kencan indah tanpa jeda
ternyata memang ada
cinta itu memang terasa
27 April 2004
aku masih tetap diam
membiarkan keluasan dan kedalamanmu
goreskan lembut bibirmu
kubiarkan semua itu mengalir
dan hidup di lorong-lorong nadiku
tapi aku pun ingin bisa
memandangmu tanpa rasa lelah
tuk sekedar menafsirkan cinta
yang kau lahirkan melalui kata
kubaca hingga kali ketiga
saat kencan indah tanpa jeda
ternyata memang ada
cinta itu memang terasa
27 April 2004
Minggu, 25 April 2004
Indah
kau tunjukkan padaku keindahan
yang menarik jiwaku mengagumimu
kau buka mata hatiku dengan cinta
yang mengikat segenap perih hidupku
kau peluk aku dengan untaian kata batin
yang memutus sepi sendiriku
kau tumbuhkan sekuntum bunga mawar
yang mengisi memenuh sudut-sudut hatiku
kau rangkum masa-masa laluku
dengan indah jiwa tiada tara dalam dirimu
karena itu,
kan kujadikan jiwaku sebagai selubung jiwamu
dan hatiku sebagai permukiman bagi indahmu
dan dadaku sebagai makam bagi segenap duka nestapamu
aku akan selalu mencintaimu
dan dalam dirimu kan kutempuh jauh perjalanan ini
bagai kehidupan bunga mawar di bawah sinar mentari
kan selalu kukenang dirimu
sebagai penyemai keindahan untuk hari-hariku
25 April 2004
yang menarik jiwaku mengagumimu
kau buka mata hatiku dengan cinta
yang mengikat segenap perih hidupku
kau peluk aku dengan untaian kata batin
yang memutus sepi sendiriku
kau tumbuhkan sekuntum bunga mawar
yang mengisi memenuh sudut-sudut hatiku
kau rangkum masa-masa laluku
dengan indah jiwa tiada tara dalam dirimu
karena itu,
kan kujadikan jiwaku sebagai selubung jiwamu
dan hatiku sebagai permukiman bagi indahmu
dan dadaku sebagai makam bagi segenap duka nestapamu
aku akan selalu mencintaimu
dan dalam dirimu kan kutempuh jauh perjalanan ini
bagai kehidupan bunga mawar di bawah sinar mentari
kan selalu kukenang dirimu
sebagai penyemai keindahan untuk hari-hariku
25 April 2004
Langganan:
Postingan (Atom)