Minggu, 16 Januari 2005

Pada Sebuah Senja di Cigaru

kembali langit menyelubung hitam
mengemas berbagai kenangan
mengikis hamparan kerinduan
senyum yang ditaburkan
membuatku hanyut dalam kedamaian
di sini telah kupahatkan ukiran-ukiran cinta
dalam rintik yang kian menebal
senja itu

kita diam saja membiarkan segalanya berlalu
kulihat bibirmu gemetar menyimpan beribu kata
sajak cinta yang lelah mengeja riuhmu
kemudian hasrat akan cinta
tetap tersimpan tanpa pernah disadari
dalam batin kita sendiri

pada sepanjang perjalanan pulang
tak boleh ada lagi yang perlu diangankan
selain selembar bendera cinta
yang melambai-lambai seharian

16 Januari 2005

0 komentar:

Posting Komentar