Senin, 31 Oktober 2005

Hanya Mimpi

seusai sebuah pagi yang berderai
kata-katamu masih kukenang
seperti rindu hujan pada bianglala
yang tak terbahasa

sayang,
tak usah kau mendesah
sepercik hening
mungkin akan lebih bermakna
dalam riuh wajahmu

bagiku
ini semua hanya anugerah
hanya sebuah mimpi yang terlalu indah
diantara repihan-repihan asa
yang masih tertunda

31 Oktober 2005

0 komentar:

Posting Komentar