Selasa, 18 April 2006

Satu Dalam Puisi

untuk sebuah puisi
setangkai melati masih indah merekah di kamar hati
ketika kelopak-kelopak mawar mengabari
seraya melayang menjauh pergi
dan tak lagi jadi bagian dari puisi

baru kemarin pagi mungkin namamu kukenal
baru kemarin juga kumulai mengeja titik-titik keindahanmu
kini kau telah menjadi bait dalam puisi-puisiku
kala waktu memapahku menjelma dalam kebiruannya

ini waktu yang berkata
sedang kita tak pernah saling tahu
aku dan kau entahlah apa
tapi telah satu dalam puisi.....

18 April 2006

0 komentar:

Posting Komentar