Selasa, 17 Februari 2009

Rindu Yang Merdu

di sebuah kesejukan pagi
adalah embun yang menetes lembut di wajahku
menyusur kecil melewati pipi
jernih tak tercelai
megaliri sampah-sampah keresahanku
arusnya sampai bermuara ke dalam hatiku
menyimpan kembali hilangnya beribu kisah rindu

kuhimpun tetes demi tetes embun
menguntum bunga di segara penuh puisi
embun pun menjelma kata
semerbak aroma-aroma cinta
menggebu dan begitu bergairah

kubiarkan embun-embun indah menyejukkan hidupku
seperti keindahan senyummu
agar aku bisa selalu tahu
merdu rindu yang kau titipkan lewat embun-embun itu

17 Februari 2009

0 komentar:

Posting Komentar