Jumat, 14 Agustus 2009

Dalam Malam

malam menderap kelam
jiwa menguap sembab
namun justru aku melihatmu terbujur kaku
menurutmu, perlukah aku menghangatkanmu?

tak perlu khawatir, sayang
kita telah hidup dengan sejuta kesetiaan
bentangan jarak diantara kita
selalu meletik rindu kian menyala
sesungguhnya kita hanya butuh kesempatan
dan satu kepastian

malam pun semakin kelam
gulungan selimut selebar cakrawala
belum mampu menutup panjangnya penantian
lantas kubingkai semesta tubuhmu
satu dari seribu caraku menggapaimu
kita pun berkamar sunyi
melepas segenap tautan yang ada
untuk menyimbah merah leher dan payudara
saling membekap bibir sepenuh nafsu

tubuhmu masih indah, sayang
karena itu aku masih ingin tidur di sampingmu
tak terbatas sesuatu
merenda kenangan demi kenangan

14 Agustus 2009

0 komentar:

Posting Komentar