Kamis, 20 Mei 2010

Tentang Sebuah Kerinduan

pernah pertemuan kita diwarnai hal-hal yang indah
tak ada air mata
hanya embun yang menyegarkan asa dan cita-cita
menetes bersama senyum dan canda tawa
namun masihkah ia berharga
saat pada ujungnya kita terberai jua?
masih indahkah sejarah pertemuan kita?

kita diam, tak mampu bicara
entah apa yang ada dalam benak kita

perpisahan seperti menyulap segalanya
ia menghadirkan keperitan dan linangan air mata
namun haruskah kesedihan menghapus indahnya awal sua kita
dan menguapkan embun-embun kebahagiaannya?
masih perlukah kita meneteskan air mata?

kita tetap diam, tak mampu jua bicara
tentang mengapa mesti ada pertemuan
tentang mengapa mesti ada perpisahan

barangkali,
pertemuan memberi kita banyak keindahan
sedang perpisahan hanya memberi kita kenangan
menghiasinya dengan berbagai kesedihan
memaksa kita untuk tetap bertahan
menelusuri arti pentingnya kehidupan

kadang berat kita rasakan
padahal tahu semuanya adalah kepastian
waktulah yang merancangnya
sementara kita, hanya mesti bersiap-siap sepenuh harap
mengemasi kenangan demi kenangan
agar bisa tetap terus menatap indahnya masa depan

semaikan selalu kerinduan
relakan perpisahan
lambaikan tangan untuknya
selipkan doa-doa kebahagiaan
yakinkan bahwa perpisahan adalah cerita keindahan jua

(meskipun kita tahu, Adam tak pernah rela meninggalkan surga...)

20 Mei 2010

0 komentar:

Posting Komentar