Jumat, 25 Juni 2010

Gelisah

mungkin
dulu aku masih sangat mentah
meski banyak menelurkan kisah
melahirkan sajak-sajak basah
tapi tak pernah mampu menanggalkan resah
kini pun tak sangat beda
saat usia mendekati baya
pengalaman belum jua padati jiwa
hanya nikmati angan memandangi asa

diri sebagai pemandu kereta
teramat perlahan masuki lorong-lorong pencerahan
yang sesungguhnya aku tak pernah tahu
sebuah kebenaran ataukah persimpangan
aku masih mentah
aku masih buta arah

bahkan,
saat diri tersentuh setitik cahaya
aku masih jua tak penuh percaya
dengan raga separuh siaga
adakah ia menghancur hampa
tetap menaruh harap cerah
dan kian nyata?

aku telah begitu segan
terhanyut sunyi kali kedua
betapa angan yang dulu pernah selalu ada
ternyata hanya sekadar memendam rasa

mungkin
aku mesti berhenti menulis
karena ada jalan lain yang lebih indah untuk dilalui
tapi sanggupkah...
sanggupkah diri memberi banyak arti
untuk jiwa dan kehidupanku nanti?

Tuhan,
beri aku sedikit pikir
untuk mampu renungi resahku ini

25 Juni 2010

0 komentar:

Posting Komentar