Kamis, 17 Juni 2010

Puisi Sepi yang Hampir Mati di Awal Hari

setiap kali bangun pagi masih selalu ada senyum
menghirup semerbak melati dekat di hati, terkagum-kagum
sebenarnya memang selalu ada kehangatan
dengan tembang segelas kopi mengakrabi
tak pernah kubiar pagi berlalu tanpa aromanya
sekadar ingin menyentuh kehangatannya
berharap dapat mengelus pikir dan jiwa
memberi secuil rasa riang
melepas mimpi-mimpi malang
menghapus angan-angan terbang
mengubur kenangan-kenangan usang
bangkitkan raga setegar karang
bersama bunga yang tumbuh pada retina mata, terbayang-bayang

betapa indah

padahal,
pagi ini bukanlah pagi kemarin yang diulang-ulang
ia hanya tak berubah dari kebiasaan.....

17 Juni 2010

0 komentar:

Posting Komentar