Selasa, 17 Agustus 2010

Laa Haula Wa Laa Quwwata

sepanjang sunyi yang terlewati
entah mengapa, selalu ada rindu menghampiri
bumiku terasa telah semakin sepi
tertinggal hilangnya kyai demi kyai
kepergian mereka memang termaknai
tapi adakah, yang mereka tinggalkan jua termaknai
kini negeriku merayakan kemenangannya
tapi sadarkah, penjajahan meraja di mana-mana
sungguh-sungguh merdekakah kita?

renungkanlah...
kita telah lupakan pentingnya kehadiran ulama
mereka telah banyak memberi guna tiada tara
hanya ilmunya mungkin turut melambaikan tangan
tanpa mereka bumiku terasa semakin hampa
aku tak sempat membalas lambaiannya
tak cukup mampu sesungguhnya
hanya saja semoga
fatihahku tetap mengalir deras secepat kereta
dengan doa-doa apa adanya
berharap bila kelak tiba masanya
kita bertemu kembali di satu sua

aku yang masih ada
tiada sedikit kuat dan daya
melainkan dengan kebesaran-Nya

17 Agustus 2010

0 komentar:

Posting Komentar