Sabtu, 11 September 2010

Selamat Ulang Tahun, Bunga

-sebuah renungan kecil

“.....kemudian kamu akan menjadi tua, dan sebagian dari kamu ada yang diwafatkan sebelum itu, supaya kamu sampai kepada ajal yang telah ditentukan, dan mudah-mudahan kamu menggunakan akalmu.....”
(QS. al-Mu’min: 67)


musim demi musim telah berlalu
manis dan pahitnya kehidupan telah menjadi lagu sang waktu
dalam diri yang selalu kita rasa belum bertangkai kukuh

sekian lama kau biarkan raga mengembara
mencipta angan dan harapan kemudian meninggalkannya
merekah, mengikuti alur tarian duniawi
mengejar pesona mimpi di balik keangkuhan bumi

kita tak pernah tahu sebelum dua puluh dua tahun yang lalu
apakah kita akan menjadi ada atau tetap tiada
di tempat manakah kita sebelum kita dicipta dan dilahirkan
apa yang harus kita lakukan untuk kehidupan kita di dunia ini
bahkan mungkin sampai sekarang pun kita tak pernah tahu
akan ke manakah kita pergi setelah kita tiada nanti

demi waktu yang terus memutar tahun demi tahun
semestinya kita menyempat saat untuk kita berbenah diri
menata hati, tanpa jarak dan sisa kenangan yang telah mati
mencoba mengisi hari dengan sesuatu yang paling berarti

dan malam ini, sebelas september dua ribu sepuluh
aku hanya ingin sedikit mensyukuri karunia-Nya
karena tampaknya malam ini sangat bercahaya
selamat ulang tahun, bunga
biarkan waktu berjalan lebih cepat saat kita lupa dan terlena
dan biarkan ia berlalu lebih lambat saat kita melewatinya sepenuh cinta
semoga akan datang banyak harapan
dan jangan pernah ada kegelapan tanpa alasan
kecuali saat kita telah tahu bahwa kita masih bisa terus berharap

selamat ulang tahun, bunga
selamat melanjutkan perjuangan
jadilah melati yang selalu mengerti akan arti kehidupan
waktu, cinta, kebahagiaan, kesedihan, dan harapan
mereka hanya sedang berlayar menuju keabadian
jangan pernah sesekali melayu saat dilanda badai menerjang
karena setiap apa yang datang akan bisa jadi pegangan
menjadi kekuatan yang tak pernah disadari sebelumnya

selamat ulang tahun, bunga
hanya ini yang mungkin mampu aku persembahkan
kuyakin kau pasti bahagia dengan kehidupanmu yang sekarang
syukurilah...
tak ada yang bisa menghentikan
tak ada yang sanggup meruntuhkan
kecuali atas kuasa-Nya

malam kurasa sudah semakin malam
aku harus istirahat, membenamkan wajahku dalam-dalam
dan aku harus mendoakan
agar bahagiamu turut juga bisa aku rasakan
setidaknya dengan begitu
aku tidak akan pernah lagi kehilangan

11 September 2010

0 komentar:

Posting Komentar