Kamis, 09 September 2010

Takkan Pernah Menyerah

masih sangat lekat dalam ingatku
saat aku menolak takdir yang menimpa diri
saat aku merasa tanpamu
padahal aku tahu
kau bukanlah wanita terakhir yang tersisa

mungkin kau tak pernah tahu
aku hampir saja gila karena pengkhianatanmu
tiada lagi harga dunia ini untukku
bahkan saat itu aku ingin mengubur diri
hanya untuk menghantuimu
mencari arah cinta sejatiku
tapi ternyata semuanya semu

adalah Sang Pengukir Takdir
yang sudah sekian lama kusingkir
kenyataan membuatku lelah untuk berpikir
aku sempat menyerah
membiarkan hidup terus terukir tanpa pikir

aku baru menyadari
bumi bukanlah penjara bagi orang-orang yang patah hati
Sang Kuasa telah menyediakan segalanya
aku tak pantas berputus asa
karena aku tahu, cinta-Nya lebih luas dari semesta
aku tak pantas melepas jiwa
sekadar untuk mengejar sesuatu yang fana

kau sungguh telah membunuhku
menjatuhkan begitu banyak keberanian hatiku
melubang luka dan merobek kertas-kertas asa
membuang khayalan indah masa depan

aku menangis
aku menyerah karena seorang wanita
pergilah...
pergilah...
karena aku masih percaya
Ia akan menggantinya dengan yang lebih indah

09 September 2010

0 komentar:

Posting Komentar