Sabtu, 04 September 2010

Wajahmu dalam Puisiku

hiasan puisiku adalah wajahmu
tahi lalat yang terlukis di parasmu
hiasan yang lain adalah indah jiwamu
yang selalu kujaga di kedalaman rasa
dan hiasan yang lain mungkin kata-kata
yang desahnya menghimpun kilatan-kilatan cinta
dari puing-puing yang tak lagi kukenali
padahal dulu sebuah mimpi
dengan puisi sebagai saksi-saksi

pernah kususun puisiku dari cucuran air mata
tapi kini telah kubaca sebagai sandiwara belaka
tak ada cerita yang sesungguh-sungguhnya
sekali pun tentang cinta
yang tak lagi punya bahasa

kini penghias puisiku adalah wajahmu
wajah yang masih penuh canda
bertutur kata penuh sahaja
lahirkan senyum dalam cengkerama
semuanya kusimpan dalam seuntai harapan
agar kelak menjadi untaian kenangan
dalam setiap episode pancaran masa depan

kini wajahmu adalah teman
tak lagi sekadar kesenangan
kuyakin tak akan mungkin lagi tergantikan
terleburkan

04 September 2010

0 komentar:

Posting Komentar