Rabu, 20 Oktober 2010

20102010

aku ingin suatu hari nanti
saat aku bangun dari tidur lelapku
embun menyentuh kulit wajahku kala subuh
kala fajar menjelma
kala kicau burung membahana
kala udara sejuk menyapa
kebiruan pagi indah di pelupuk mata
memanjakan hati dan jiwa

aku ingin suatu hari nanti
sajak-sajakku di sekeliling telapak tangan
mesra menyentuh masa muda terkenang
kala segala terasa senang
kala tiada susah menggenang
keharuannya takkan pernah kubiarkan hilang
tetap manjakan hati nan riang

aku ingin suatu hari nanti
semua yang ada pada hari ini
yang tak bisa kutuliskan dalam sajak ini
tak lagi sekedar melukisi mimpi

kenapa aku ingin itu suatu hari nanti
kenapa inginku tak sekarang saja
kenapa masih tiada juga jawabnya
bilakah aku mampu bertahan
bilakah aku mampu bersabar
bilakah aku akan tertekan
bilakah...
bilakah...

terima kasih untuk pagi demi pagi
kau memapah aku selalu menuju ke arah sana
untuk pergi menjauh dari kegelapan
sedang aku tahu kau tak selalu memberi bahagia
pasti akan ada lara
pasti akan ada duka
yang kadang lahirkan tanya dalam dada
untuk apa kau curahkan kehangatan
padaku yang pernah kau ukirkan luka
tapi pagiku
kuyakin kan tetap setia memapahku ke sana
menuju senja

20 Oktober 2010

0 komentar:

Posting Komentar