oktober ini senantiasa bernama:
cerita indah dan senyum yang abadi
tertulis dan terbaca
jelas dalam balutan kata-kata
dari mula hari sampai ke ujung senja
oktober ini senantiasa bernama:
cinta, kasih sayang, dan terima kasih
dengan tulus setia telah melahirkan
berjuta nafas, nasib dan sejarah hidup
oktober ini senantiasa bernama:
kerinduan, harapan, dan sepatah asa
di atasnya setiap mimpi tegak berdiri
menjangkau bintang-bintang dengan janji dan hati
30 Oktober 2010
Sabtu, 30 Oktober 2010
Jumat, 29 Oktober 2010
Cinta Tersia
Jaga Selalu Hatimu
kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali
mencintaimu aku tenang
memilikimu aku ada
di setiap engkau membuka mata
merindukanmu selalu kurasakan
selalu memelukmu penuh cinta
itu yang selalu aku inginkan
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali
ku mencintaimu selalu
menyayangimu sampai akhir menutup mata
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
kau, kau jaga selalu hatimu
Seventeen
Download Seventeen - Jaga Selalu Hatimu.mp3
saat jauh dariku tunggu aku kembali
mencintaimu aku tenang
memilikimu aku ada
di setiap engkau membuka mata
merindukanmu selalu kurasakan
selalu memelukmu penuh cinta
itu yang selalu aku inginkan
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali
ku mencintaimu selalu
menyayangimu sampai akhir menutup mata
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
kau, kau jaga selalu hatimu
Seventeen
Download Seventeen - Jaga Selalu Hatimu.mp3
Kamis, 28 Oktober 2010
Di Manakah Sekarang Adamu, Bunga?
air mata menghias tangis
semesta jiwa yang tipis tiba-tiba teriris
tirai demi tirai ketegaran semakin terkikis
lantas habis
dari sebagian lembaran-lembaran lama itu
bunga, di manakah sekarang adamu?
kujumpai kembali tiap kata yang dulu memupukmu
kutarik satu per satu, lalu kubaca
kenangan yang kupikir telah bersedia menjadi saksi
ribuan bahkan jutaan kisah indah tentang kita
kutanya setiap kata dalam satu perenungan panjang
membuatku tenggelam lagi dalam kerinduan padamu
dulu aku menjamahmu, bunga
sedang engkau genggam erat hatiku
sekuat teguhmu menjagaku
kau jadikan semua penuh arti
lalu kita tak pernah tahu apa yang terjadi
setelah dengan tiba-tiba kau kehilanganku
mungkin kau sempat lumpuh karenaku
padahal setiap perjalanan asaku
masih menjuntai antara dirimu dan dirinya
bunga, di manakah sekarang adamu?
akan kujelaskan pada setiap keraguan hatimu
karena di matamu, masih tumbuh satu jiwa yang lain
aku tak pernah ingin lagi meruntuhkanmu
namun kuakui, aku pun tak pernah ingin lagi melepaskanmu
bunga, kaulah jiwa cintaku untuk dirimu
dulu aku memang terlalu
menelantarkan kejujuran demi sebuah keindahan
aku telah membuatmu layu, meninggalkanmu
namun aku tahu, jiwamu selalu bersenandung
bahkan saat kau kucampakkan begitu lepas
bunga, di manakah sekarang adamu?
aku sudah ingin mencium harummu lagi
mengecup lembut kelopak-kelopak putihmu
hingga aku mampu melihat cinta di sudut matamu
yang kelak akan kuhidupkan kembali dalam jiwaku
dan tak pernah mati
28 Oktober 2010
“…kau membuatku mengerti hidup ini, kita terlahir bagai selembar kertas putih…”
semesta jiwa yang tipis tiba-tiba teriris
tirai demi tirai ketegaran semakin terkikis
lantas habis
dari sebagian lembaran-lembaran lama itu
bunga, di manakah sekarang adamu?
kujumpai kembali tiap kata yang dulu memupukmu
kutarik satu per satu, lalu kubaca
kenangan yang kupikir telah bersedia menjadi saksi
ribuan bahkan jutaan kisah indah tentang kita
kutanya setiap kata dalam satu perenungan panjang
membuatku tenggelam lagi dalam kerinduan padamu
dulu aku menjamahmu, bunga
sedang engkau genggam erat hatiku
sekuat teguhmu menjagaku
kau jadikan semua penuh arti
lalu kita tak pernah tahu apa yang terjadi
setelah dengan tiba-tiba kau kehilanganku
mungkin kau sempat lumpuh karenaku
padahal setiap perjalanan asaku
masih menjuntai antara dirimu dan dirinya
bunga, di manakah sekarang adamu?
akan kujelaskan pada setiap keraguan hatimu
karena di matamu, masih tumbuh satu jiwa yang lain
aku tak pernah ingin lagi meruntuhkanmu
namun kuakui, aku pun tak pernah ingin lagi melepaskanmu
bunga, kaulah jiwa cintaku untuk dirimu
dulu aku memang terlalu
menelantarkan kejujuran demi sebuah keindahan
aku telah membuatmu layu, meninggalkanmu
namun aku tahu, jiwamu selalu bersenandung
bahkan saat kau kucampakkan begitu lepas
bunga, di manakah sekarang adamu?
aku sudah ingin mencium harummu lagi
mengecup lembut kelopak-kelopak putihmu
hingga aku mampu melihat cinta di sudut matamu
yang kelak akan kuhidupkan kembali dalam jiwaku
dan tak pernah mati
28 Oktober 2010
“…kau membuatku mengerti hidup ini, kita terlahir bagai selembar kertas putih…”
Rabu, 27 Oktober 2010
Tak Bermakna
-peristiwa merapi dan mentawai
entah sudah berapa lama kita tengadah
namun langit tetap saja hitam
entah sudah berapa lama kita terpekur
namun bumi masih saja merintih
entah sudah berapa banyak doa kita baca
namun angin enggan jua datang membawa talak bala
sedang kita tak bisa apa-apa, selain meneteskan air mata
barangkali rasa syukur tiada
barangkali doa tak bermakna
karena kita hanya manusia biasa, penuh nista
atau karena kita tak lagi punya rasa sesama
27 Oktober 2010
Selasa, 26 Oktober 2010
Episode Rindu Kesumatku
Senin, 25 Oktober 2010
Puisi Rindu untuk Seseorang yang Sering Merasakan Rindu
rindu pada mulanya adalah bayang-bayang
tak ada kata rahasia
tak ada apa-apa
hanyalah rasa
kemudian ia menyapa hati
lalu mengalir melalui ragu demi ragu
yang tak bisa kita pahami
hanya terbuai
rindu larutkan diri dalam harmoni
menyaji sajian indah tak terperi
mengalun alunan simfoni
yang tak pernah bisa kita sadari
25 Oktober 2010
tak ada kata rahasia
tak ada apa-apa
hanyalah rasa
kemudian ia menyapa hati
lalu mengalir melalui ragu demi ragu
yang tak bisa kita pahami
hanya terbuai
rindu larutkan diri dalam harmoni
menyaji sajian indah tak terperi
mengalun alunan simfoni
yang tak pernah bisa kita sadari
25 Oktober 2010
Bungaku Tersenyum
bungaku hari ini tersenyum
ia merekah di bawah awan-awan ceria
bunganya putih
berhamburan hingga ke relung hati
sinar mentari pun ikut riang menyambut rekah bungaku yang cerah
saatnya bagiku mengabadikan senyum bungaku
senyum ceria penuh rona
di sudut-sudut taman jiwa
kuambil beberapa kata
kujadikan sajak penyambut rekah senyum indahnya
dengan begitu aku percaya
bungaku tak akan pernah melayu
ia kan tetap merekah
dan selalu memutih
25 Oktober 2010
ia merekah di bawah awan-awan ceria
bunganya putih
berhamburan hingga ke relung hati
sinar mentari pun ikut riang menyambut rekah bungaku yang cerah
saatnya bagiku mengabadikan senyum bungaku
senyum ceria penuh rona
di sudut-sudut taman jiwa
kuambil beberapa kata
kujadikan sajak penyambut rekah senyum indahnya
dengan begitu aku percaya
bungaku tak akan pernah melayu
ia kan tetap merekah
dan selalu memutih
25 Oktober 2010
Sabtu, 23 Oktober 2010
Musafir
bahwasanya dunia ini adalah tempat singgah untuk sementara waktu
bukan tempat tinggal yang sesungguhnya
sedang manusia di dalamnya adalah musafir yang sedang berkelana
awal pertama manusia singgah dalam perut ibunya
dan terakhir manusia singgah di liang lahatnya
manusia masih dalam perjalanan
dan yang dituju adalah kampung halaman yang kekal nan abadi
:akhirat
maka tiap-tiap tahun yang telah dilalui oleh umurnya laksana satu perhentian
tiap bulan yang telah lewat sebagai tempat istirahat
dan tiap minggu yang dilewatinya adalah sebuah kampung yang ditemuinya dalam perjalanan
setiap hari adalah satu batas yang ditempuh olehnya
setiap detik yang dinafaskannya adalah satu langkah yang dijalani
dan setiap nafas yang dihembuskannya
akan mendekatkan dirinya ke pintu akhirat
dengan demikian manusia makin dekat ke pintu kubur
dan makin renggang dari dunia yang fana ini
Kahlil Gibran
Rabu, 20 Oktober 2010
20102010
aku ingin suatu hari nanti
saat aku bangun dari tidur lelapku
embun menyentuh kulit wajahku kala subuh
kala fajar menjelma
kala kicau burung membahana
kala udara sejuk menyapa
kebiruan pagi indah di pelupuk mata
memanjakan hati dan jiwa
aku ingin suatu hari nanti
sajak-sajakku di sekeliling telapak tangan
mesra menyentuh masa muda terkenang
kala segala terasa senang
kala tiada susah menggenang
keharuannya takkan pernah kubiarkan hilang
tetap manjakan hati nan riang
aku ingin suatu hari nanti
semua yang ada pada hari ini
yang tak bisa kutuliskan dalam sajak ini
tak lagi sekedar melukisi mimpi
kenapa aku ingin itu suatu hari nanti
kenapa inginku tak sekarang saja
kenapa masih tiada juga jawabnya
bilakah aku mampu bertahan
bilakah aku mampu bersabar
bilakah aku akan tertekan
bilakah...
bilakah...
terima kasih untuk pagi demi pagi
kau memapah aku selalu menuju ke arah sana
untuk pergi menjauh dari kegelapan
sedang aku tahu kau tak selalu memberi bahagia
pasti akan ada lara
pasti akan ada duka
yang kadang lahirkan tanya dalam dada
untuk apa kau curahkan kehangatan
padaku yang pernah kau ukirkan luka
tapi pagiku
kuyakin kan tetap setia memapahku ke sana
menuju senja
20 Oktober 2010
saat aku bangun dari tidur lelapku
embun menyentuh kulit wajahku kala subuh
kala fajar menjelma
kala kicau burung membahana
kala udara sejuk menyapa
kebiruan pagi indah di pelupuk mata
memanjakan hati dan jiwa
aku ingin suatu hari nanti
sajak-sajakku di sekeliling telapak tangan
mesra menyentuh masa muda terkenang
kala segala terasa senang
kala tiada susah menggenang
keharuannya takkan pernah kubiarkan hilang
tetap manjakan hati nan riang
aku ingin suatu hari nanti
semua yang ada pada hari ini
yang tak bisa kutuliskan dalam sajak ini
tak lagi sekedar melukisi mimpi
kenapa aku ingin itu suatu hari nanti
kenapa inginku tak sekarang saja
kenapa masih tiada juga jawabnya
bilakah aku mampu bertahan
bilakah aku mampu bersabar
bilakah aku akan tertekan
bilakah...
bilakah...
terima kasih untuk pagi demi pagi
kau memapah aku selalu menuju ke arah sana
untuk pergi menjauh dari kegelapan
sedang aku tahu kau tak selalu memberi bahagia
pasti akan ada lara
pasti akan ada duka
yang kadang lahirkan tanya dalam dada
untuk apa kau curahkan kehangatan
padaku yang pernah kau ukirkan luka
tapi pagiku
kuyakin kan tetap setia memapahku ke sana
menuju senja
20 Oktober 2010
Selasa, 19 Oktober 2010
Jasmine, I Love You
I've been alone with you inside my mind
and in my dreams I've kissed your lips a thousand times
I sometimes see you pass outside my door
jasmine, is it me you're looking for?
I can see it in your eyes
I can see it in your smile
you're all I've ever wanted
and my arms are open wide
'cause you know just what to say
and you know just what to do
and I want to tell you so much
:I love you ...
I long to see the sunlight in your hair
and tell you time and time again how much I care
sometimes I feel my heart will overflow
jasmine, I've just got to let you know
jasmine, is it me you're looking for?
'cause I wonder where you are
and I wonder what you do
are you somewhere feeling lonely or is someone loving you?
tell me how to win your heart
for I haven't got a clue
but let me start by saying
:I love you
19 Oktober 2010
and in my dreams I've kissed your lips a thousand times
I sometimes see you pass outside my door
jasmine, is it me you're looking for?
I can see it in your eyes
I can see it in your smile
you're all I've ever wanted
and my arms are open wide
'cause you know just what to say
and you know just what to do
and I want to tell you so much
:I love you ...
I long to see the sunlight in your hair
and tell you time and time again how much I care
sometimes I feel my heart will overflow
jasmine, I've just got to let you know
jasmine, is it me you're looking for?
'cause I wonder where you are
and I wonder what you do
are you somewhere feeling lonely or is someone loving you?
tell me how to win your heart
for I haven't got a clue
but let me start by saying
:I love you
19 Oktober 2010
Dalam Pelukan Melati
kukatakan aku takkan pernah berpaling lagi
selama cinta dan rindu masih ada menghiasi hati
aku telah berjanji
untuk menjaga dan merawatmu seadanya
karena masih kuingat pasti
saat indah kelopakmu merangkul
memeluk rapuh jiwa
lalu yang telah mengabu pun perlahan menghilang
lalu kita bergerak bersamaan
menyatu kembali seiring semilirnya angin-angin asmara
dan segalanya
memang terjadi apa adanya
sungguh,
aku tak pernah tahu kuasa apa yang telah menumbuhkan kembali rindu akan dirimu dalam hatiku ini?
satu hal yang selalu kuyakini
cinta ini masih berkenan menyapa diri
dan engkau, yang masih tetap beraroma melati
keindahan jiwa yang kau miliki
tak pernah mampu sedikit pun aku pahami
kecantikan seperti apa yang ada pada dirimu
membuatku berkali-kali harus memendam rindu
sekali lagi,
kau mesti menemuiku
karena hidup semestinya bukanlah rindu melulu
dan episode ini
episode perjalanan yang senantiasa mengingatkan
betapa pertemuan demi pertemuan itu kini berkisah
entah sudah sampai pada halaman ke berapa
19 Oktober 2010
selama cinta dan rindu masih ada menghiasi hati
aku telah berjanji
untuk menjaga dan merawatmu seadanya
karena masih kuingat pasti
saat indah kelopakmu merangkul
memeluk rapuh jiwa
lalu yang telah mengabu pun perlahan menghilang
lalu kita bergerak bersamaan
menyatu kembali seiring semilirnya angin-angin asmara
dan segalanya
memang terjadi apa adanya
sungguh,
aku tak pernah tahu kuasa apa yang telah menumbuhkan kembali rindu akan dirimu dalam hatiku ini?
satu hal yang selalu kuyakini
cinta ini masih berkenan menyapa diri
dan engkau, yang masih tetap beraroma melati
keindahan jiwa yang kau miliki
tak pernah mampu sedikit pun aku pahami
kecantikan seperti apa yang ada pada dirimu
membuatku berkali-kali harus memendam rindu
sekali lagi,
kau mesti menemuiku
karena hidup semestinya bukanlah rindu melulu
dan episode ini
episode perjalanan yang senantiasa mengingatkan
betapa pertemuan demi pertemuan itu kini berkisah
entah sudah sampai pada halaman ke berapa
19 Oktober 2010
Senin, 18 Oktober 2010
Kala Tiba Malam
saat malam tiba
semua yang bernama rindu berkumpul jadi satu
di suatu tempat
tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi
seperti tiupan angin besar memenuh seisi bumi
diriku sendiri
hanya merasakan kehangatan
seperti nyala api yang bertebaran
barangkali sebuah kerinduan
yang hinggap khidmat di kedalaman malam
seperti yang dulu pernah engkau berikan
kepadaku untuk menikmatinya dalam-dalam
18 Oktober 2010
semua yang bernama rindu berkumpul jadi satu
di suatu tempat
tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi
seperti tiupan angin besar memenuh seisi bumi
diriku sendiri
hanya merasakan kehangatan
seperti nyala api yang bertebaran
barangkali sebuah kerinduan
yang hinggap khidmat di kedalaman malam
seperti yang dulu pernah engkau berikan
kepadaku untuk menikmatinya dalam-dalam
18 Oktober 2010
Minggu, 17 Oktober 2010
Memandang Hujan dalam Kerinduan
ada kekuatan besar pada malam
dan ia selalu bisa membungkus diriku dalam kerinduan
sulit melihat ia bergerak
tapi itulah yang terjadi
ia bisa bergerak sangat cepat
di luar kendaliku
aku hanya bisa berdiri diam menatap hujan
mendengarkan gemerisik angin
menenggelamkan diri dalam kerinduan
kemudian tiba-tiba kau menemukanku
dalam sebentuk bayangan
dengan rintik-rintik besar jatuh di sekeliling kita
apa yang telah terjadi di sini
pernahkah kau alami?
bayangkan,
aku berdiri sendiri menatap hujan
tanpa geming di satu sudut ruang
tak lama kemudian mendadak terpaku
memandang dirimu datang bergerak ke arahku
kau seharusnya memiliki perasaan yang lebih mendalam
karena malam akan selalu melahirkan kekuatan besar
dan itu benar-benar terjadi
17 Oktober 2010
dan ia selalu bisa membungkus diriku dalam kerinduan
sulit melihat ia bergerak
tapi itulah yang terjadi
ia bisa bergerak sangat cepat
di luar kendaliku
aku hanya bisa berdiri diam menatap hujan
mendengarkan gemerisik angin
menenggelamkan diri dalam kerinduan
kemudian tiba-tiba kau menemukanku
dalam sebentuk bayangan
dengan rintik-rintik besar jatuh di sekeliling kita
apa yang telah terjadi di sini
pernahkah kau alami?
bayangkan,
aku berdiri sendiri menatap hujan
tanpa geming di satu sudut ruang
tak lama kemudian mendadak terpaku
memandang dirimu datang bergerak ke arahku
kau seharusnya memiliki perasaan yang lebih mendalam
karena malam akan selalu melahirkan kekuatan besar
dan itu benar-benar terjadi
17 Oktober 2010
Sabtu, 16 Oktober 2010
Kisah yang Terbaca
Kamis, 14 Oktober 2010
Oktober Terindah
kala oktober tahun lalu kembali menjejaki tahun ini, banyak hal yang terjadi padaku, segala perubahan dalam hidup, kemanisan dan kepahitan dalam cinta, juga ketenangan, kecemasan, kedamaian, dan kerisauan, semuanya begitu mengalir, semuanya begitu berarti, dan semuanya telah mengingatkan aku betapa ternyata hidup adalah sebuah perjalanan, semuanya telah dengan begitu indah menghiasi usia, yang kemudian tanpa ragu kunamakan sebagai sebuah keajaiban...
sebab apa?...
karena di situ ada perubahan waktu yang tak habis-habis, karena di situ ada sesuatu yang sebelumnya tak pernah sedikit pun terbayang akan terjadi, dan itu tak henti-henti, selalu saja seperti itu, bahkan sampai banyak waktu begitu tak terasa terlewati...
ujung tahun lalu, ada banyak harap tertambat di hati, namun semuanya hanya mimpi, segala macam aroma duniawi begitu membuai, begitulah hampir setiap hari-hari, dan apa yang kulakukan sangat menunjukkan betapa aku hanya memikirkan diriku sendiri, lantas aku terjatuh di ketinggian mimpi, tanpa arti...
tapi lagi-lagi apa yang akan terjadi nantinya tak kuduga sebelumnya, dan ini yang kelak akan semakin meyakinkan aku, bahwa semuanya akan selalu menghiasi daur kehidupan ini, pertengahan tahun, aku masih sanggup berdiri, tanpa harus banyak bermimpi, membuat perubahan untuk hari-hariku, aku bangkit dari tempat tidurku, kadang kurapikan kadang juga kuabaikan, kubuka jendela kamar, lalu pergi mandi, menggantungkan dan memeluk mimpi-mimpi, mengerjakan apa-apa yang bisa membuatku tersenyum, meyakinkan aku bahwa hidup adalah sebuah anugerah, senyum yang dulu kucipta dan kuhadirkan sendiri, hingga kini masih dengan indahnya menghiasi, begitu indah, mungkin juga sejati...
hidupku pun tak lagi untuk mementingkan diriku sendiri, dan di hari istimewaku ini, hari di mana 25 tahun yang lalu aku menghirup nafas kehidupan di bumi ini, aku merasa semakin terpesona dengan semua keajaiban yang kulihat, kudengar, dan kurasa dari melajunya detik demi detik, masa demi masa, dan bergulirnya siang dan malam, Alhamdulillah...
untuk ibuku tercinta, sebuah anugerah terindah yang kumiliki, motivasi paling besar yang pernah kurasakan, terima kasih untuk segenap cinta, perhatian, dan kasih sayang yang kau beri tiada henti, untuk doa, senyuman, dan tawa, untuk sebuah kepercayaan, tapi maaf ibu, aku takkan pernah sanggup membalasnya, aku hanya akan mencintaimu setulusnya, dengan cinta yang terus tumbuh hari demi hari...
doa untuk ayah, semoga cepat sembuh, agar ayah bisa tidur nyenyak kembali saat tiada seorang pun di rumah ini yang terjaga di tengah-tengah malam hari, agar aku bisa mengenang kembali kejutan-kejutan terbesar yang dulu selalu ayah tunjukkan padaku, bangkitlah ayah...
untuk kamar ukuran kecilku yang romantis khas laki-laki, tak tertata pun tampak tak rapi, seringkali beraroma asap rokok dan kopi, suara musik yang kadang tak ada kata henti, terima kasih telah menjadi teman pagi, siang, sore, dan malamku, telah memberiku kenyamanan untuk beristirahat, melepas penat, menjadi alasan paling kuat untukku melupakan semua pekerjaanku...
terima kasih untuk sebatang pena, yang rela berkali-kali menghabiskan tinta untuk membantuku menuliskan semua cerita-ceritaku, dan lembaran-lembaran kertas untuk puisi-puisiku yang jadi, tak sempat jadi, atau pun yang sama sekali tak jadi, terima kasih telah dengan setia menjadi sahabat keluh kesahku...
untuk meja kerjaku, rasanya bahagia aku bisa duduk di depanmu, satu bagian terindah saat di mana aku merasa seperti baru memulai kehidupanku yang sesungguhnya, aku tahu kita akan terus bersama untuk waktu yang lama, jadi, sebelum dan setelahnya, terima kasih karena bersedia menerima kemampuanku seadanya, menjadi tempat simpanan buku-buku, komputer, bahkan selalu disuguhi kopi panas di hampir setiap pagi...
dan untuk jupiter kesayanganku, terima kasih telah mengantarkanku ke mana pun tempat yang ingin aku tuju, memberiku kenyamanan dalam perjalanan, telah merelakan bagian-bagian penting untuk menjadi kendali, untuk kuinjak dan kutunggangi, membuatku selalu merasa menjadi yang paling depan, aku janji, aku akan selalu menjagamu...
terakhir, terima kasih untuk semua pengalaman hidup, meski kini aku sendiri, melati tetap akan selalu memberi wangi di hati ini, dan aku akan tetap merasakan kebahagiaan, bahkan melebihi hari-hari untukku sebelum ini, karena kurasa inilah sebagian perwujudan mimpi-mimpiku, setahun telah berlalu, dan apa-apa yang telah terjadi padaku selama itu, semoga semuanya semakin mendewasakan aku, dan lebih mematangkan diriku, hingga tiba saatnya aku kembali menjumpai hari yang sepanjang hidupku ini selalu kujadikan sebagai hari yang paling istimewa, di tahun muka...
sampai jumpa...
14 Oktober 2010
Selamat Ulang Tahun
lembaran kalender sobek satu-satu
usia bergegas dan mengeras di dinding waktu
menghitung angka-angka tersua
mengutuhkan masa lalu, bentangan yang tak pernah mati
membilang jarak menapaki jejak
merenda harap
alangkah jauhnya hari-hari
tak ada balon, taart, dan lilin nyala
tapi pijar cahaya
tapi segar udara
memenuhi rongga
di dalam sana diriku tersua
selamat ulang tahun
14 Oktober 2010
usia bergegas dan mengeras di dinding waktu
menghitung angka-angka tersua
mengutuhkan masa lalu, bentangan yang tak pernah mati
membilang jarak menapaki jejak
merenda harap
alangkah jauhnya hari-hari
tak ada balon, taart, dan lilin nyala
tapi pijar cahaya
tapi segar udara
memenuhi rongga
di dalam sana diriku tersua
selamat ulang tahun
14 Oktober 2010
Rabu, 13 Oktober 2010
Kuingin Cinta Tak Sekedar Kata
kapan cinta tak sekedar kata semata
karena tiada apa pun yang bisa diharap lebih indah
setelah sisa jatah usia berkurang begitu saja
karena di sini segala serba fana
tak cukup layak untuk menabuh rindu terlalu jauh
bahkan menikmatinya sampai subuh
barangkali bila pagi tak pernah terbit mentari
akan tetap ada pada pusaran rindu yang tak mati
kutahu oktober ini tak lagi menyembab darah
dan rindu yang ada kini
bukanlah rindu yang pernah ada dulu
ini rinduku yang baru
kuyakin ada karena aku sungguh menantimu
bahkan mungkin kalau perlu
akan kutumpuk jilid demi jilid luka lalu
kubuang jauh-jauh
kusapu hingga terang kembali seluruh ruang
kini banyak hal kuharap
kini banyak asa kutatap
kuingin cinta tak sekedar kata
agar semua tetap menghangati jiwa
13 Oktober 2010
karena tiada apa pun yang bisa diharap lebih indah
setelah sisa jatah usia berkurang begitu saja
karena di sini segala serba fana
tak cukup layak untuk menabuh rindu terlalu jauh
bahkan menikmatinya sampai subuh
barangkali bila pagi tak pernah terbit mentari
akan tetap ada pada pusaran rindu yang tak mati
kutahu oktober ini tak lagi menyembab darah
dan rindu yang ada kini
bukanlah rindu yang pernah ada dulu
ini rinduku yang baru
kuyakin ada karena aku sungguh menantimu
bahkan mungkin kalau perlu
akan kutumpuk jilid demi jilid luka lalu
kubuang jauh-jauh
kusapu hingga terang kembali seluruh ruang
kini banyak hal kuharap
kini banyak asa kutatap
kuingin cinta tak sekedar kata
agar semua tetap menghangati jiwa
13 Oktober 2010
Senin, 11 Oktober 2010
Rindu
rindu ini
awalnya adalah air embun di subuh hari
berupa titik yang tak terpikirkan
lalu malam merasa terjepit nian
lalu mentari pagi mencerah hati
lalu jiwa turut menjadi ranah
tak tumpah-tumpah
selanjutnya embun menebar desah
dari nadi ke nadi membasah
semakin rintik bertambah
sementara aku, tiada henti membaca dirimu
11 Oktober 2010
awalnya adalah air embun di subuh hari
berupa titik yang tak terpikirkan
lalu malam merasa terjepit nian
lalu mentari pagi mencerah hati
lalu jiwa turut menjadi ranah
tak tumpah-tumpah
selanjutnya embun menebar desah
dari nadi ke nadi membasah
semakin rintik bertambah
sementara aku, tiada henti membaca dirimu
11 Oktober 2010
Minggu, 10 Oktober 2010
Di Peraduanmu
di peraduanmu
sejuta khayal melayang-layang
mencari kedamaian puisi
segenap jiwa dan raga
merentangkan impian-impian abadi
nyanyian-nyanyian kesetiaan
menggema di setiap sudut hati
di peraduanmu
deru badai kerinduan
meluluhlantakkan akar-akar dusta
ombak kasih sayang
merobohkan keangkuhan bukit-bukit pengkhianatan
bara api perasaan
menjilat ranting-ranting penderitaan
hingga hangus terbakar
inilah hasratku
yang bertebaran dan hinggap di peraduanmu
yang senantiasa meniduri jantung hatiku
dan selalu mendendangkan senandung rindu
11 Oktober 2010
sejuta khayal melayang-layang
mencari kedamaian puisi
segenap jiwa dan raga
merentangkan impian-impian abadi
nyanyian-nyanyian kesetiaan
menggema di setiap sudut hati
di peraduanmu
deru badai kerinduan
meluluhlantakkan akar-akar dusta
ombak kasih sayang
merobohkan keangkuhan bukit-bukit pengkhianatan
bara api perasaan
menjilat ranting-ranting penderitaan
hingga hangus terbakar
inilah hasratku
yang bertebaran dan hinggap di peraduanmu
yang senantiasa meniduri jantung hatiku
dan selalu mendendangkan senandung rindu
11 Oktober 2010
Sabtu, 09 Oktober 2010
Kau
kau...
kuharap hanya sebuah asa yang tertunda
kan tetap kunanti dan selalu kunanti
walau tak pasti
walau tetap dalam sunyi
dan tiada akan terpisah lagi
walau wangi bungamu kini
tak kuasa kurengkuh sama sekali
kau...
lama terhias kembali di hati ini
tertulis rapi kisah lalu dan masa nanti
tentang melati dan penantian dalam diri
kubiarkan tetap melukisi jiwa
hingga harum nafas kasihmu terasa
teraba sepenuh cinta
kau...
kini adalah dunia siang dan malamku
memancar penuh pesona dalam sanubari
kembali mengisi detik demi detik terindah
kau...
kuharap bukan sebuah asa dalam reka
yang hanya membias membayang dalam nyata
sebab itu kau akan selalu kucinta
selamanya
selamanya
09 Oktober 2010
kuharap hanya sebuah asa yang tertunda
kan tetap kunanti dan selalu kunanti
walau tak pasti
walau tetap dalam sunyi
dan tiada akan terpisah lagi
walau wangi bungamu kini
tak kuasa kurengkuh sama sekali
kau...
lama terhias kembali di hati ini
tertulis rapi kisah lalu dan masa nanti
tentang melati dan penantian dalam diri
kubiarkan tetap melukisi jiwa
hingga harum nafas kasihmu terasa
teraba sepenuh cinta
kau...
kini adalah dunia siang dan malamku
memancar penuh pesona dalam sanubari
kembali mengisi detik demi detik terindah
kau...
kuharap bukan sebuah asa dalam reka
yang hanya membias membayang dalam nyata
sebab itu kau akan selalu kucinta
selamanya
selamanya
09 Oktober 2010
Jumat, 08 Oktober 2010
Sebuah Penantian
masih ada
masih ada cinta di sini
masih tersimpan
masih tersimpan rindu lekat di hati
namun tak ada
tak ada seorang pun yang peduli
tak ada siapa pun yang bisa mengerti
dan tak ada yang tak sunyi
lantas apa?
untuk siapa cinta yang masih ada di sini
untuk siapa rindu yang masih tersimpan lekat di hati
sementara tak jua ada yang mau peduli
meski kurasa sedikit getar terdengar lirih
namun tetap saja tak ada yang tak sunyi
diri pun tetap mencermin penuh ironi
bilamanakah usai?.....
08 Oktober 2010
masih ada cinta di sini
masih tersimpan
masih tersimpan rindu lekat di hati
namun tak ada
tak ada seorang pun yang peduli
tak ada siapa pun yang bisa mengerti
dan tak ada yang tak sunyi
lantas apa?
untuk siapa cinta yang masih ada di sini
untuk siapa rindu yang masih tersimpan lekat di hati
sementara tak jua ada yang mau peduli
meski kurasa sedikit getar terdengar lirih
namun tetap saja tak ada yang tak sunyi
diri pun tetap mencermin penuh ironi
bilamanakah usai?.....
08 Oktober 2010
Barangkali Benar Apa yang Dikatakan Bunga
barangkali benar apa yang dikatakan bunga
segalanya dapat dengan mudah kita jumpa
namun dengan rasa
sepanjang dekade pun belum tentu ada
klise
cinta memang tak bisa diukur dengan bahasa
dengan puisi yang di dalamnya mengalir kata-kata
tampaknya memang benar adanya
di titik inilah kita mesti percaya
bahwa segalanya ada dalam rencana-Nya
namun satu hal penting yang perlu kita jaga
adalah rasa
tak kecuali cinta
08 Oktober 2010
segalanya dapat dengan mudah kita jumpa
namun dengan rasa
sepanjang dekade pun belum tentu ada
klise
cinta memang tak bisa diukur dengan bahasa
dengan puisi yang di dalamnya mengalir kata-kata
tampaknya memang benar adanya
di titik inilah kita mesti percaya
bahwa segalanya ada dalam rencana-Nya
namun satu hal penting yang perlu kita jaga
adalah rasa
tak kecuali cinta
08 Oktober 2010
Kamis, 07 Oktober 2010
Kelana Cinta
ungkapan cinta adalah caraku menundukkan semesta
menerjemahkan setiap detik-detik kehidupan
menafsirkan setiap apa yang telah dan ingin kulakukan
dan jika suatu hari kita datang dalam jumpa
cintaku pastikan mendebar lebih terasa
tak ada kuasa dalam kata
namun sebagaimana bunga
aku yakin,
cinta pun akan bermekaran sepanjang masa
07 Oktober 2010
menerjemahkan setiap detik-detik kehidupan
menafsirkan setiap apa yang telah dan ingin kulakukan
dan jika suatu hari kita datang dalam jumpa
cintaku pastikan mendebar lebih terasa
tak ada kuasa dalam kata
namun sebagaimana bunga
aku yakin,
cinta pun akan bermekaran sepanjang masa
07 Oktober 2010
Rabu, 06 Oktober 2010
Cinta Kenangan Lalu
kenangan yang ditulis dari lalu, dari episode perpisahan yang pernah tak sedikit pun sanggup kita elakkan, kini kembali menjadi semacam tali penyambung rasa, menjadi sebuah cara untuk memastikan bahwa ternyata hati kita tetap saling memagut, bertaut penuh tautan, menjadi sebuah keinginan untuk saling meyakinkan, yang mungkin merupakan satu dari sekian banyak alasan yang paling beralasan, dengan kejutan-kejutan lain yang kita harap akan tetap ada, salah satu diantara kita barangkali bisa jadi menyadari, bahwa kita telah saling mencintai, lama sebelum kita saling mengetahui.....
06 Oktober 2010
06 Oktober 2010
Minggu, 03 Oktober 2010
Hujan di Sela Senja
senja,
tiba-tiba hujan menderas melompat ke sisi jendela
membesar, berhenti, kemudian membesar lagi
aku cukup beruntung ditemani secangkir kopi
membuat kamarku tetap terasa nyaman
dan dengan cara tertentu
tak ada tetes hujan yang berjalan
beriring bergantian menggenangi ruang
tak menanggung beban
tak lama aku kedinginan
lantas berusaha menghangatkan
namun aku tak bisa merasakan hal lain kecuali kerinduan
03 Oktober 2010
tiba-tiba hujan menderas melompat ke sisi jendela
membesar, berhenti, kemudian membesar lagi
aku cukup beruntung ditemani secangkir kopi
membuat kamarku tetap terasa nyaman
dan dengan cara tertentu
tak ada tetes hujan yang berjalan
beriring bergantian menggenangi ruang
tak menanggung beban
tak lama aku kedinginan
lantas berusaha menghangatkan
namun aku tak bisa merasakan hal lain kecuali kerinduan
03 Oktober 2010
Jumat, 01 Oktober 2010
Milik Siapa Sebenarnya Kesunyian Ini?
milik siapa sebenarnya kesunyian ini?
siapa yang telah menciptanya?
sunyi ini kerap kembali menjelma
menyapa diri tanpa terasa
justru di saat cinta kembali mengisi relung-relung jiwa
aku sendiri tak berhak berdusta
kesunyian ini sungguh menyiksa
milik siapakah sebenarnya kesunyian ini?
begitu mudah tercipta
membuatku begitu cepat tenggelam di dalamnya
tak cukup daya menyirna segala yang ada
mau tak mau
aku mesti menikmatinya
01 Oktober 2010
siapa yang telah menciptanya?
sunyi ini kerap kembali menjelma
menyapa diri tanpa terasa
justru di saat cinta kembali mengisi relung-relung jiwa
aku sendiri tak berhak berdusta
kesunyian ini sungguh menyiksa
milik siapakah sebenarnya kesunyian ini?
begitu mudah tercipta
membuatku begitu cepat tenggelam di dalamnya
tak cukup daya menyirna segala yang ada
mau tak mau
aku mesti menikmatinya
01 Oktober 2010
Langganan:
Postingan (Atom)