Minggu, 28 November 2010

Hari Ini Indah



-sepucuk sajak sederhana untuk bunga melatiku


aku melangkah dengan kekuatan limpahanmu
dengan bermacam penasaran dalam saban perhatianmu
lusa, kemarin, dan mungkin esok pun tak ada lain
kebersamaan kita menjadi salah satu alasan
putih bungamu, selalu membuat diriku lebih terang dari biasanya
aku tahu ini terlalu singkat
bahkan sebelum aku tahu pasti ada apa di balik kelopak-kelopakmu
dan di antara sunyi hari-hariku
tiba-tiba kau merekah dengan senyum paling indah
menemaniku, seolah kemarin, lusa, dan esok kau takkan pernah ada
sungguh, indah nian dirimu hari ini
kini aku tahu kau jauh lebih sempurna dari yang pernah kubayangkan sebelumnya
kini aku percaya dengan kelembutan paling ramah
kau mengalirkan tetes demi tetes embun
meyakini bahwa harapan bisa dialirkan pada siapa pun
termasuk pada diriku
yang hingga kini belum jua bisa menjejaki langkahmu

tanpa hambat
hari ini rasanya lewat begitu cepat
memaksaku meninggalkan impi-impi yang kubuat sendiri
hari ini penuh senyum tawa
dan air mata yang diam-diam kulipat rapat di sudut hati
di sudut taman yang penuh dengan bunga melati
entah kau simpan seperti apa aku dalam benak jiwamu
aku tak terlalu peduli itu

ini hanya sajak sederhana yang mungkin belum pernah kau baca
aku tuliskan untuk mencoba menghibur perasaanku sendiri
aku penat, enggan lebih cepat meninggalkan harummu
menjauhimu, sedetik pun aku tak mau
aku selalu ingin kau tahu bagaimana dalam rinduku untuk dirimu
tapi aku tak bisa memaksamu untuk mau membacanya

aku akan tetap mencintaimu, meski tanpa cintamu

28 November 2010

0 komentar:

Posting Komentar