Senin, 29 November 2010

Malam Tersunyi

terkadang aku masih seperti bermimpi
mengapa sampai terdampar lagi ke larut malam ini
tidak, sebenarnya bukan terdampar
hanya begitulah aku menamakannya

bersama bayangmu
aku berjalan menyusuri lorong-lorong malam membentang
berharap akan bisa benar-benar menemukanmu
namun tetap saja yang kutemui pemandangan serupa
gelap malam lengkap dengan rintik-rintik hujan
yang hampir saja membuatku bosan

aku mungkin takkan bertahan lebih lama lagi
namun tak apa, aku bisa berdamai dengan keadaan
cukup dengan secangkir minuman kopi penghangat
lalu nyalakan ketenangan dengan batang-batang rokok
:damai

tapi bila nanti aku terlelap
aku ingin mendapatkanmu bersandar di dadaku
mesra berdua menatap rembulan
kala jeda hujan walau sejenak
saling menghangatkan
di balik kelam malam yang perlahan mulai terbenam

29 November 2010

0 komentar:

Posting Komentar