Jumat, 31 Desember 2010
Sabda Sepotong Jiwa
kala aku merasa telah separuh berhasil melewati masa-masa kritis hidupku, terbersit niat untuk menutup tahun dengan menulis sebuah tulisan pendek, tanpa ragu lagi, aku mencoba mewujudkannya melalui Sabda Sepotong Jiwa, namun sepertinya, ini hanya catatan tanpa makna, hanya secuil kisah yang merujuk pada tulisan-tulisan yang pernah kusimpan di sini, dengan sedikit dihiasi puisi-puisi kenangan sepanjang bergulirnya tahun ini
bersamaan dengan berjalannya waktu, semuanya akan menjadi pengalaman yang mengesankan, mengajariku akan arti hidup yang sesungguhnya, mengalir apa adanya, berdamai dengan keadaan, mantapkan hati dengan pasti, menuju tahun baru dengan jutaan mimpi, meski di sisi lain, jutaan hampa bermain-main dalam benak jiwa ini
JANUARI
entah untuk kali ke berapa, tahun akan kembali berganti, 2010 telah akan menggugurkan daun-daunnya, banyak jejak kupijak, langkah demi langkah menuntun hingga menemui ujungnya, bahkan kurasa, semuanya berjalan dengan penuh tergesa-gesa, banyak warna terlukis, banyak kisah yang tumpah menghias sepanjang tahun ini, suka dan duka, menggenang hiruk pikuk perasaan, namun sayang, aku telah banyak kehilangan puisi-puisiku di awal tahun, tampaknya terlalu sulit bagiku untuk dapat menemukannya kembali, hanya saja kuberharap selalu, semuanya tetap abadi menghias indah kehidupan ini
FEBRUARI
aku adalah aku, ego yang tak akan mampu kubahasakan sebagai sesuatu, yang pada titik lain tak akan ada yang dapat memberi nilai yang sesungguhnya atas sesuatu yang telah terjadi padaku, pun yang akan terjadi nanti
tapi rupanya penderitaanku baru dimulai di bulan ini, bulan yang selama ini selalu kuanggap sebagai bulan paling manis, dan itu terjadi tanpa pernah aku sadari sebelumnya, mungkin selang tiga puluh menit saja, aku harus memaksa diriku sendiri untuk mampu berucap selamat jalan, aku memang terlambat membaca, namun setelah kutahu kau tak harapkan aku lagi, kusadari kau telah benar-benar pergi
MARET
beruntung setelah kejadian itu, aku menemukan sahabat impianku, yang kubayangkan kehadirannya sebagai sebuah keajaiban bagiku, aku menangis di ujung pertemuan, dan karenanya aku makin sering berbicara dengan hatiku sendiri, memohon bahwa aku hanya ingin satu hari lagi denganmu
kalau saja aku masih bisa bersamamu, sekedar untuk melihat senyum indahmu, namun sepertinya semua telah tak berharga sama sekali, aku hanya ingin sedikit bercerita tentang kita, karena kurasa itu bisa benar-benar melekat dalam kenanganku, aku dan tiga sahabatku
APRIL
menyambut april, aku mencoba membangun sebuah harapan, di sinilah pertama kali aku menyimpan tulisan-tulisan dan puisi-puisi kenanganku di blog, biasa-biasa saja, hanya bermula karena aku tak ingin kehilangan puisi-puisiku lebih banyak lagi, kebetulan aku sedang tidak ingin bercinta lagi
putih hitam gambaran lalu kujadikan pengalaman, biarkanlah ia berlalu, berpalinglah..., dengan menautkan puisi-puisiku di sini, aku seperti dituntun untuk menemukan setitik harap di jalan gelap, sebelumnya aku tak tahu ke mana mesti melangkah, namun di ujung perjalanan, tekadku, teruslah berpuisi, dan tersenyumlah...
MEI
setelah detik yang harus kusudahi terlewati, sebuah harapan tumbuh, aku pergi meninggalkan kampang halaman, sebelum bunga-bunga berguguran, perjalanan ini memang tak pernah menjadi sempurna, namun inilah yang semestinya kulakukan, andai pintaku tak berlebihan, kumohon terimalah seikat kata maafku, untuk terus kulanjutkan merajut mimpi-mimpi
kelak,
bila pelayaranku tiba, pintaku, biarkan sajak-sajakku yang bicara, bicara tentang sebilah hati, juga tentang sebuah kerinduan, karena seharusnya aku tak merasakan kehilangan, meskipun dingin dalam kisah, namun kemudian aku terlalu cepat terjatuh dalam cinta, dari rindu yang terbaring di ranjang tidurku
dan untuk perempuan samar, tetaplah menjadi cahayaku, sedang senyummu di pelupuk mataku menjadi cahayamu, amor vincit omnia
JUNI
resah dan gelisah, setengah jalanku di luar kota seperti tak menemui kepastian, padahal semuanya telah aku lakukan, tapi mungkin terlalu terburu-buru aku menginginkan seorang gadis, saat mengeja rindu di jelang fajar, rindu tanpa nama, dalam puisi sepi yang hampir mati di awal hari, lantas kutulis sajak sebongkah rindu, dari hembusan rindu di keheningan malam, sepucuk rinduku di sepanjang jalanku...
JULI
seberapa lama lagi aku menjemput mimpi, semuanya seperti tiada guna lagi, jiwa meragu, hati diguncang bimbang, setelah kutemukan rindu kembali, rindu di celah waktu, rindu yang pernah menjadi kasidah di padang tandus, rindu yang belum jua habis
mahadewi,
kurenung dalam hening, masihkah kau rasakan rinduku memanggil-manggil namamu, sedang aku, di tempat yang lain, selalu, bayang wajahmu di pelupuk mataku, aku rindu...
AGUSTUS
buat melati,
bunga terindah yang pernah menghiasi hampir separuh usiaku, aku ingin menulis rindu yang lebih indah untukmu, sebagai kasidah rindu, karena aku butuh hangatmu malam ini, aku ingin menciummu bunga...
jasmine oh jasmine, dalam meniti hari, kusempatkan diri untuk terus menulisi sajak sajak kenangan, untuk kujadikan lagu di sudut kamar, menemaniku di hening malam, karena itu aku terus saja berpuisi...
SEPTEMBER
september mengalir, awalnya mungkin pertanda satu tangga pendewasaan, bukankah
telah kutemukan diriku kembali, aku dalam kata-kata, dan sesaat lagi, sebelum malam terakhir, akan kunyatakan sabda jiwaku yang terlahir dari hati, bahwa aku takkan pernah menyerah, dengan mimpi yang mungkin bisa dikatakan jauh, terlalu jauh bahkan
aku sedikit tahu, bila kekalahan adalah awal yang mutlak, maka keberhasilan harus menjadi akhir yang mutlak pula, katakan padaku siapa yang meragukan itu
OKTOBER
di sinilah aku semakin tegar berdiri, semua yang tampak tak bermakna dalam kisah yang terbaca, kubuang jauh-jauh, tentu saja tanpa sisa, sebab aku tak ingin cinta tersia kembali, namun sebaliknya, kuingin cinta tak sebatas kata
kau,
menghias oktober ini menjadi oktober terindahku, setia temani hari demi hari, bersama memandang hujan dalam kerinduan, kala hujan di sela senja, dan kala tiba malam, kita telah berada dalam pelukan melati
NOVEMBER
selepas oktober pergi, november bersemi, ia datang lagi, sementara aku telah terlalu banyak menghabiskan waktu dengan kata-kata, kepada malam, saat malam tersunyi, sebuah lamunan terhenti, aku selalu menyanyikan lagu sepi sebagai warna kehidupan malam-malamku, barangkali sebuah sajak cinta bunga melati, atau mungkin sebuah epilog kecil dari puisi yang tak jadi, tapi entah
terus terang, kini jiwaku begitu damai, dari jejak langkah kerinduan dawai-dawai senja...
DESEMBER
tak terasa langkah kita telah menjejak masa lalu, saat desember melaju, tak ada kalut walau sejenak dalam hening, telah aku sadari pada setiap detik yang berlalu, pasti akan selalu ada yang datang dan menghilang dalam catatan malam, yang bisa menjadi sebuah tangisan pagi, atau sebuah elegi
bunga,
maaf bila harus melupakanmu, suatu saat nanti, aku pasti kembali...
31 Desember 2010
lambaian tangan temani pijak langkah kaki
peluk erat jiwa mendekap segenap asa
tahun yang lalu adalah kenangan
tahun yang baru adalah harapan
(Cha'unk El Fakir)
Kamis, 30 Desember 2010
Menatap Tahun Baru
kembara demi kembara
mengantar langkah kaki pada ujung perjalanan
jauh, tanpa pernah kita duga
ada yang menemui indah
begitu pun sebaliknya
mereka menua bersama hembusan-hembusan nafas
lalu perjalanan adalah waktu
dan kata-kata, adalah pencatat setiap sejarah
yang seringkali begitu saja ditemui
lantas kita untai catatan-catatan itu
dengan putaran waktu yang tak berujung
dari tahun yang sebentar lagi berganti
berharap, semua titik indah di tahun muka
menari dalam hari demi hari
menjiwa bersama senja demi senja
dan jika harus mengulang tahun kembali
belajar dari jalan yang pernah dilalui
semoga banyak harapan bertabur di tempat tidur
30 Desember 2010
mengantar langkah kaki pada ujung perjalanan
jauh, tanpa pernah kita duga
ada yang menemui indah
begitu pun sebaliknya
mereka menua bersama hembusan-hembusan nafas
lalu perjalanan adalah waktu
dan kata-kata, adalah pencatat setiap sejarah
yang seringkali begitu saja ditemui
lantas kita untai catatan-catatan itu
dengan putaran waktu yang tak berujung
dari tahun yang sebentar lagi berganti
berharap, semua titik indah di tahun muka
menari dalam hari demi hari
menjiwa bersama senja demi senja
dan jika harus mengulang tahun kembali
belajar dari jalan yang pernah dilalui
semoga banyak harapan bertabur di tempat tidur
30 Desember 2010
Selasa, 28 Desember 2010
Cahaya Malam
Sabtu, 25 Desember 2010
Dalam Dilema
Hening
dari kejauhan
ada semacam hamparan bayang
tak henti-henti menggelombang
bertebar di dan ke segala mana mata memandang
menghela nafas panjang
menanti fajar mengundang
di sini
dalam semilir angin malam
yang selalu berselimut dingin tak berbilang
aku kehilangan perhentian
terpedaya teka-teki silang
yang tanpa kotak isian
aku
datang dan menghilang
di sela bimbang
25 Desember 2010
ada semacam hamparan bayang
tak henti-henti menggelombang
bertebar di dan ke segala mana mata memandang
menghela nafas panjang
menanti fajar mengundang
di sini
dalam semilir angin malam
yang selalu berselimut dingin tak berbilang
aku kehilangan perhentian
terpedaya teka-teki silang
yang tanpa kotak isian
aku
datang dan menghilang
di sela bimbang
25 Desember 2010
Kamis, 23 Desember 2010
Sejenak
mungkin,
sejenak pikiranku berubah menjadi bumi tercurahi hujan
saat mengenalmu, separuh rahasia diri memecah
ada kepingan-kepingan kebaikan yang terbaca
sinar wajahmu telah menuntunku ke sana
kala luka masih saja mendera jiwa
sambil menggerakkan hati
menyalakan kata dalam kertas-kertas hampa
merindukanmu dalam untaian-untaian asa
berdua melayar ke tepian samudera
melintas malam dihias binar-binar cahaya
23 Desember 2010
sejenak pikiranku berubah menjadi bumi tercurahi hujan
saat mengenalmu, separuh rahasia diri memecah
ada kepingan-kepingan kebaikan yang terbaca
sinar wajahmu telah menuntunku ke sana
kala luka masih saja mendera jiwa
sambil menggerakkan hati
menyalakan kata dalam kertas-kertas hampa
merindukanmu dalam untaian-untaian asa
berdua melayar ke tepian samudera
melintas malam dihias binar-binar cahaya
23 Desember 2010
Rabu, 22 Desember 2010
Ibu
(sebuah persembahan untuk hari ibu)
ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir-bibir manusia
dan ibuku merupakan sebutan terindah
kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa
ibu adalah segalanya, ibu adalah penegas kita di kala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista
ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi
siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya
alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu
matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya
matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian
bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan, bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya
pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian
ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud, penuh cinta dan kedamaian
-Kahlil Gibran
ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir-bibir manusia
dan ibuku merupakan sebutan terindah
kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa
ibu adalah segalanya, ibu adalah penegas kita di kala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista
ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi
siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya
alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu
matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya
matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian
bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan, bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya
pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian
ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud, penuh cinta dan kedamaian
-Kahlil Gibran
Selasa, 21 Desember 2010
Datang dan Menghilang
dulu kau datang
aku menyambutmu riang
lama kita bersenang-senang
sampai aku menghilang
dan kau kehilangan
tak lama aku datang
kau menyambutku riang
sempat kita bersenang-senang
sampai kau menghilang
dan aku kehilangan
kemudian kau kembali datang
aku menyambutmu riang
tapi kita tak lagi bersenang-senang
sampai aku menghilang
dan kau pun ikut menghilang
21 Desember 2010
aku menyambutmu riang
lama kita bersenang-senang
sampai aku menghilang
dan kau kehilangan
tak lama aku datang
kau menyambutku riang
sempat kita bersenang-senang
sampai kau menghilang
dan aku kehilangan
kemudian kau kembali datang
aku menyambutmu riang
tapi kita tak lagi bersenang-senang
sampai aku menghilang
dan kau pun ikut menghilang
21 Desember 2010
Suatu Masa
bagaimana kan kumula
tiadakah kata-kata yang indah untuk diabadikan
tiap wajah berkisah tiap madah bererti
manakah ilhamku
cahaya di matamu senyum di bibirmu
mengukir seribu tanda pertanyaan
mungkinkah kau jua dalam kerinduan
di saat begini aku merindukan
berhelai-helai surat terbiar di depanku
tak dapat aku utuskan
kuramas semua dan kubuangkan jauh
dari pandangan
lalu aku kesal kukumpul semula
tak dapat kunyatakan apa yang kurasa
jika engkau tahu di dalam hatiku
mungkinkah kau sahut jeritan batinku
dengarkanlah panggilanku
dengarkanlah lagu untukmu
angin lalu kau sampaikan
rasa rindu yang membara kepadanya
warna-warna cintaku kian pudar bersama
malam yang gelap gelita
apakah kau rasakan apa yang aku rasa
atau kau tak endah
tapi kupercaya semua telah tertulis
dan niat suciku takkan disiakan
dan di suatu masa di hari yang indah
kuhulur tanganku lalu kau terima
-Amy Search
Download Amy Search - Suatu Masa.Mp3
tiadakah kata-kata yang indah untuk diabadikan
tiap wajah berkisah tiap madah bererti
manakah ilhamku
cahaya di matamu senyum di bibirmu
mengukir seribu tanda pertanyaan
mungkinkah kau jua dalam kerinduan
di saat begini aku merindukan
berhelai-helai surat terbiar di depanku
tak dapat aku utuskan
kuramas semua dan kubuangkan jauh
dari pandangan
lalu aku kesal kukumpul semula
tak dapat kunyatakan apa yang kurasa
jika engkau tahu di dalam hatiku
mungkinkah kau sahut jeritan batinku
dengarkanlah panggilanku
dengarkanlah lagu untukmu
angin lalu kau sampaikan
rasa rindu yang membara kepadanya
warna-warna cintaku kian pudar bersama
malam yang gelap gelita
apakah kau rasakan apa yang aku rasa
atau kau tak endah
tapi kupercaya semua telah tertulis
dan niat suciku takkan disiakan
dan di suatu masa di hari yang indah
kuhulur tanganku lalu kau terima
-Amy Search
Download Amy Search - Suatu Masa.Mp3
Senin, 20 Desember 2010
Lagu Pagi yang Indah
ini sebuah lagu pagi yang indah
lembut menelusup sanubari perlahan-lahan
merambah, menjalari alam kesadaranku
simfoni merdu wajahmu
bagai embun menyejukkan kalbu
aku terlena, mabuk, melayang-layang
bagai berenang di tasik jernih
lagu ini adalah mimpi terindah
aku telah benar-benar menemukanmu
seperti aku menemukan harapan seumur hidup
aku ingin melupakan masa lalu suramku
sambil menghidupkan asa-asaku yang baru
memberikannya nyawa
dengan penuh rasa percaya
demi satu cinta yang mempesona jiwa
aku senang, lagu ini memecah kebekuan
aku telah benar-benar menemukanmu kembali
juga menemukan diriku sendiri
cinta, sebentar lagi aku akan lagi bermimpi
dan kehidupan ini, tak lain adalah impian yang membahagiakan
20 Desember 2010
Minggu, 19 Desember 2010
Menjejak Masa Lalu
sejenak terdengar syahdu
kenangan masa lalu
merambati ulu kalbu
dalam senyap pilu
sejenak kurenungkan
repih-repih puing kisah usang
melekati jiwa
dalam langkah hampa
kadang ia memacu detak jantung
semakin laju tak menentu
kadang pun mengelus debar dada
mempesona
namun kadang semuanya membebaniku
tuk menjejak maju
pikirku,
inikah hitam putih asmara
menghias langkah-langkah
yang tak pernah terbaca
dan tak bisa dimengerti
barangkali yang mesti disyukuri
bahwa semua yang bernama suka dan duka
dalam nafas-nafas hidupku ini
pernah kurasa dan kulewati
19 Desember 2010
kenangan masa lalu
merambati ulu kalbu
dalam senyap pilu
sejenak kurenungkan
repih-repih puing kisah usang
melekati jiwa
dalam langkah hampa
kadang ia memacu detak jantung
semakin laju tak menentu
kadang pun mengelus debar dada
mempesona
namun kadang semuanya membebaniku
tuk menjejak maju
pikirku,
inikah hitam putih asmara
menghias langkah-langkah
yang tak pernah terbaca
dan tak bisa dimengerti
barangkali yang mesti disyukuri
bahwa semua yang bernama suka dan duka
dalam nafas-nafas hidupku ini
pernah kurasa dan kulewati
19 Desember 2010
Sabtu, 18 Desember 2010
Bismillah
بسم الله الرحمن الرحيم
binar-binar mata, senyum ceria, hati yang gembira, sepulang dari Jakarta awal pekan kemarin, kini tibalah saatnya beristirahat, melepas segala rasa penat, menyambut liburan akhir tahun dengan hangat, sebuah perjalanan yang kuharap tiada lagi beban melekat
inilah saat-saat yang kubayangkan dapat mengubah hari-hari yang membumbung bermacam-macam aktivitas, terlena, hanyut dalam kesibukan demi kesibukan, menjadi hari-hari yang tenang, berharap segala halang menghilang, membuatku dapat kembali menata langkah-langkah kehidupan, demi menyambut masa depan yang lebih bermakna
pagi,
kutahu hari esok kau akan lagi datang, kumohon, bukalah mataku lebih awal, biarkan aku menikmatimu penuh gairah, pasti akan selalu ada secangkir kopi hitam, mesra mencipta harapan-harapan yang berharga, membawa mimpi-mimpi jiwa yang selama ini kurasa sia-sia
pagi,
selepas bangun tidur esok, bukakan mataku untuk melihat hal-hal yang lebih istimewa, sungguh, langkahku akan sangat ditentukan olehmu, jangan biarkan segala asa yang ada tertunda, aku tak mau hari-hariku kembali berujung sia-sia
entah, aku masih tak tahu apa yang harus aku buat untuk halaman-halaman liburanku ini, tak ada pertimbangan berarti sama sekali, hanya saja, semuanya akan dengan mantap kuawali bismillah
18 Desember 2010
binar-binar mata, senyum ceria, hati yang gembira, sepulang dari Jakarta awal pekan kemarin, kini tibalah saatnya beristirahat, melepas segala rasa penat, menyambut liburan akhir tahun dengan hangat, sebuah perjalanan yang kuharap tiada lagi beban melekat
inilah saat-saat yang kubayangkan dapat mengubah hari-hari yang membumbung bermacam-macam aktivitas, terlena, hanyut dalam kesibukan demi kesibukan, menjadi hari-hari yang tenang, berharap segala halang menghilang, membuatku dapat kembali menata langkah-langkah kehidupan, demi menyambut masa depan yang lebih bermakna
pagi,
kutahu hari esok kau akan lagi datang, kumohon, bukalah mataku lebih awal, biarkan aku menikmatimu penuh gairah, pasti akan selalu ada secangkir kopi hitam, mesra mencipta harapan-harapan yang berharga, membawa mimpi-mimpi jiwa yang selama ini kurasa sia-sia
pagi,
selepas bangun tidur esok, bukakan mataku untuk melihat hal-hal yang lebih istimewa, sungguh, langkahku akan sangat ditentukan olehmu, jangan biarkan segala asa yang ada tertunda, aku tak mau hari-hariku kembali berujung sia-sia
entah, aku masih tak tahu apa yang harus aku buat untuk halaman-halaman liburanku ini, tak ada pertimbangan berarti sama sekali, hanya saja, semuanya akan dengan mantap kuawali bismillah
18 Desember 2010
Kamis, 16 Desember 2010
Nightscape
Rabu, 15 Desember 2010
Catatan Malam
hidup berlalu tanpa terasa begitu laju
malam-malam menyentuh penuh dengan kenangan lapuk
sekelebat harapan, hanya singgah sejenak kemudian kembali beranjak
sepertinya tak ada lagi yang bisa diharapkan
mungkin pun yang bisa dibanggakan
membuka mata ini layaknya menatap dunia suram
entah isyarat apa saat langit memaparkan mendung kelam
terlalu naïf bila kata-kata yang mesti menceritakan
akan lebih baik tak kupedulikan saja sama sekali
toh semuanya juga akan mati
menemu hidup yang lebih abadi
15 Desember 2010
malam-malam menyentuh penuh dengan kenangan lapuk
sekelebat harapan, hanya singgah sejenak kemudian kembali beranjak
sepertinya tak ada lagi yang bisa diharapkan
mungkin pun yang bisa dibanggakan
membuka mata ini layaknya menatap dunia suram
entah isyarat apa saat langit memaparkan mendung kelam
terlalu naïf bila kata-kata yang mesti menceritakan
akan lebih baik tak kupedulikan saja sama sekali
toh semuanya juga akan mati
menemu hidup yang lebih abadi
15 Desember 2010
Selasa, 14 Desember 2010
Aku Pasti Kembali
kusisir malam dalam kesendirian
di kehampaan kelam kurentangkan kedua tangan
mencoba rebah di peraduan sunyi
menatapi langit-langit kamarku
samar kupandang bayang seraut wajah
yang dulu pernah begitu indah warnai hari-hariku
bersama kisah cinta yang merekah
bunga...
berjuta asa kudekap bersama tulus doa-doaku
semoga sepimu mencipta kebahagiaan yang abadi
malam ini aku sangat merindukanmu
rindu yang membuat jiwaku tak mudah untuk berdiri
kuingin menemuimu meski hanya sebatas mimpi
meski yang kutemui hanya keindahan yang luruh mati
dalam serpihan puing-puing takdir
yang tak pernah bisa kuhindari
saat ini pun sama
aku tak tahu bahagiakah aku dengan keharumanmu
nyatanya bagiku semua tampak kelu dan membeku
sendiri dalam lara nan pilu
sungguh aku tak ingin lagi tautkan hati ini
di persinggahan mana pun aku tak ingin
karena di sini, coretan tentangmu masih setia hiasi lembar-lembar puisiku
biarlah,
biar sementara ini kujalani hidup sendiri
menepi di relung mimpi-mimpi tanpa tepi
karena aku tahu bias cinta ini masih menyala untukmu
meski engkau telah pergi berlalu
14 Desember 2010
di kehampaan kelam kurentangkan kedua tangan
mencoba rebah di peraduan sunyi
menatapi langit-langit kamarku
samar kupandang bayang seraut wajah
yang dulu pernah begitu indah warnai hari-hariku
bersama kisah cinta yang merekah
bunga...
berjuta asa kudekap bersama tulus doa-doaku
semoga sepimu mencipta kebahagiaan yang abadi
malam ini aku sangat merindukanmu
rindu yang membuat jiwaku tak mudah untuk berdiri
kuingin menemuimu meski hanya sebatas mimpi
meski yang kutemui hanya keindahan yang luruh mati
dalam serpihan puing-puing takdir
yang tak pernah bisa kuhindari
saat ini pun sama
aku tak tahu bahagiakah aku dengan keharumanmu
nyatanya bagiku semua tampak kelu dan membeku
sendiri dalam lara nan pilu
sungguh aku tak ingin lagi tautkan hati ini
di persinggahan mana pun aku tak ingin
karena di sini, coretan tentangmu masih setia hiasi lembar-lembar puisiku
biarlah,
biar sementara ini kujalani hidup sendiri
menepi di relung mimpi-mimpi tanpa tepi
karena aku tahu bias cinta ini masih menyala untukmu
meski engkau telah pergi berlalu
14 Desember 2010
Minggu, 12 Desember 2010
Sajak Melukis Malam
adakalanya malam sekedar gelap berwujud kelam
seperti sajak yang sunyi karena tak bermakna lagi
kata-kata kaku dan huruf-huruf terbujur layu
kemudian mati menyeret raga tiada jeda
secangkir kopi panas menguap penuh rindu
seperti bibirmu melumat iris senyum di ujung bibirku
begitu sejenak ciuman menjadi kenangan
rasaku ingin terus melayang, mengulang
mencipta album-album kenangan
semoga saja malam memeluk dan merasakan
gemuruh sajak yang menggema dalam riuh debaran dada
seperti bunga-bunga melati menebar wangi
kelam malam menjelma taman bertabur cahaya
adakalanya memang begitu
malam harus kita lukis dengan ciuman panjang
dengan getar cinta yang membakar gelora
menghias cahaya agar tak mati warnanya
seperti getaran cinta dalam sebuah sajak
penuh makna
12 Desember 2010
Jumat, 10 Desember 2010
Hari ke Sepuluh
rasanya baru sebulan kutinggal engkau dalam kenangan
melambaikan segantang harapan
menapaki gerimis demi gerimis yang belum jua habis
mengukir rasa yang berkelana dalam dada
dalam bentangan semesta
walau gairah hampir tiada
kini
kuharap ada sesuatu melengkapi mimpiku malam tadi
yang menyetubuhiku dalam lamunan tak terhenti
setidaknya bila masa berganti nanti
jiwaku leluasa menyandingi jiwamu lagi
10 Desember 2010
melambaikan segantang harapan
menapaki gerimis demi gerimis yang belum jua habis
mengukir rasa yang berkelana dalam dada
dalam bentangan semesta
walau gairah hampir tiada
kini
kuharap ada sesuatu melengkapi mimpiku malam tadi
yang menyetubuhiku dalam lamunan tak terhenti
setidaknya bila masa berganti nanti
jiwaku leluasa menyandingi jiwamu lagi
10 Desember 2010
Kamis, 09 Desember 2010
Tangisan Pagi
pagi seperti malang
yang selalu mengambang
melambai tertiup awan
entah arah entah tujuan
langit telah menderap tangis sepagi ini
ia seperti selalu menyanyikan duka
selalu menyanyikan rindu penuh dendam
pagiku boleh basah
pagiku boleh tumpah
tapi aku, tetap memeluk luas harapan
yang terhimpit rintik-rintik hujan
memandang arah memandang tujuan
09 Desember 2010
yang selalu mengambang
melambai tertiup awan
entah arah entah tujuan
langit telah menderap tangis sepagi ini
ia seperti selalu menyanyikan duka
selalu menyanyikan rindu penuh dendam
pagiku boleh basah
pagiku boleh tumpah
tapi aku, tetap memeluk luas harapan
yang terhimpit rintik-rintik hujan
memandang arah memandang tujuan
09 Desember 2010
Rabu, 08 Desember 2010
Hujan Desember
aku menyusun desember ini melalui kata-kata hujan
sambil jalan-jalan menikmati bunga-bunga di taman
menikmati harapan yang mulai terbentuk dalam kegelapan
tenang dan damai dalam kepingan asa yang menyentuh pikiran
membentuk tulisan putih dan tanpa keraguan
serpih lembut gerimis terasa seperti tetesan air jatuh melayang di wajahku
semuanya terasa bersih dan segar saat aku berjalan melewati taman ini
bunga-bunga terselimut kesejukan sesejuk embun pagi
kemudian sejenak tersenyum menebarkan cahaya hati
satu-satunya suara yang bisa kudengar dari tetesan-tetesan hujan
adalah gumpalan awan dengan sedikit angin kerinduan
tapi hanya sesaat kemudian melenyap
jiwa meluap dengan perasaan lelap
menyejukkan, mendamaikan perasaan
aku menyusun desember ini melalui kata-kata hujan
sebab aku tahu ini adalah cara terindah untuk menutup tahunku
berharap selalu mendamaikan hatiku
juga karena aku tahu bahwa semua ini akan segera berakhir
dan selepas itu akan bermula kembali
08 Desember 2010
sambil jalan-jalan menikmati bunga-bunga di taman
menikmati harapan yang mulai terbentuk dalam kegelapan
tenang dan damai dalam kepingan asa yang menyentuh pikiran
membentuk tulisan putih dan tanpa keraguan
serpih lembut gerimis terasa seperti tetesan air jatuh melayang di wajahku
semuanya terasa bersih dan segar saat aku berjalan melewati taman ini
bunga-bunga terselimut kesejukan sesejuk embun pagi
kemudian sejenak tersenyum menebarkan cahaya hati
satu-satunya suara yang bisa kudengar dari tetesan-tetesan hujan
adalah gumpalan awan dengan sedikit angin kerinduan
tapi hanya sesaat kemudian melenyap
jiwa meluap dengan perasaan lelap
menyejukkan, mendamaikan perasaan
aku menyusun desember ini melalui kata-kata hujan
sebab aku tahu ini adalah cara terindah untuk menutup tahunku
berharap selalu mendamaikan hatiku
juga karena aku tahu bahwa semua ini akan segera berakhir
dan selepas itu akan bermula kembali
08 Desember 2010
Selasa, 07 Desember 2010
Rindu Jauh di Lubuk Hati
kalau malam sudah dingin begini
masih kau dengarkah gema-gema rinduku?
sungguh,
malam ini telah menggumpalkan banyak harapan
dengan janji-janji yang belum sempat terlunaskan
sudah lama rindu ingin berkabar kepadamu
tentang hari-hari yang panjang
penuh dengan rasa gelisah dan kenangan
masihkah kau anggap aku membual?
kalau begitu kita tinggal menunggu waktu saja
aku akan sejenak memejamkan mata
mencoba pasrah dengan segala yang ada
bila memang itu bisa menebus kesalahan hidup
namun sekali lagi kuingatkan
jangan biarkan rindu ini terlantarkan
07 Desember 2010
masih kau dengarkah gema-gema rinduku?
sungguh,
malam ini telah menggumpalkan banyak harapan
dengan janji-janji yang belum sempat terlunaskan
sudah lama rindu ingin berkabar kepadamu
tentang hari-hari yang panjang
penuh dengan rasa gelisah dan kenangan
masihkah kau anggap aku membual?
kalau begitu kita tinggal menunggu waktu saja
aku akan sejenak memejamkan mata
mencoba pasrah dengan segala yang ada
bila memang itu bisa menebus kesalahan hidup
namun sekali lagi kuingatkan
jangan biarkan rindu ini terlantarkan
07 Desember 2010
Senin, 06 Desember 2010
Kalut
kucoba menikmati senja yang basah
tak ada banyak sesuatu yang berubah
langit memerah
dan aku, tetap memintal sepi nan gelisah
sebentar lagi gelap akan menebas cahaya
tak ada banyak hal yang tak sama
hujan bercerita tentang cinta
dan aku, tetap redup dalam senja yang merona
telah lama aku menantikanmu, bunga
namun tiba-tiba kau menjelma kabut
bilamana kau akan kembali mengisi jiwa
aku kalut
06 Desember 2010
Minggu, 05 Desember 2010
Tabir Cinta Luka
aku yang lena tak terjaga
didodoikan lagu cinta
bertilamkan sutera putih
berselimut dingin salju
kehangatan cinta darimu
mentari pun tunduk malu
terbang mencari reranting
merpati bersaing
sayang, bisakah kau dengar
bisik hati insan dalam ketandusan
sayang, ku hampir kecundang
sebelum kau datang
beriku penawar
setitis kasihmu jatuh ke kolam hatiku
dan menjadi madu
andai dapat kuulangi cerita
kisah asmara rumie dan julienya
tanda cintaku tiada berbelah
berbelah dua
engkau satu diantara seribu
engkau satu terkunci dihatiku
kusisip cinta di tabir luka
luka yang tersisa
Sejati
Download Sejati - Tabir Cinta Luka.Mp3
didodoikan lagu cinta
bertilamkan sutera putih
berselimut dingin salju
kehangatan cinta darimu
mentari pun tunduk malu
terbang mencari reranting
merpati bersaing
sayang, bisakah kau dengar
bisik hati insan dalam ketandusan
sayang, ku hampir kecundang
sebelum kau datang
beriku penawar
setitis kasihmu jatuh ke kolam hatiku
dan menjadi madu
andai dapat kuulangi cerita
kisah asmara rumie dan julienya
tanda cintaku tiada berbelah
berbelah dua
engkau satu diantara seribu
engkau satu terkunci dihatiku
kusisip cinta di tabir luka
luka yang tersisa
Sejati
Download Sejati - Tabir Cinta Luka.Mp3
Sabtu, 04 Desember 2010
Maaf Bila Harus Melupakanmu
kala hati menginginkan dirimu kembali
kala diri membutuhkan hadirmu lagi
namun daya tangan ini tak mampu menggapaimu
entah apa yang akan terjadi padaku nanti
cinta ini seperti kembali mengetuk pintu hati
ia datang tanpa pernah aku sadari
rasaku gelisah saat bayangmu membuai mimpi-mimpi
entah apa yang akan terjadi padaku nanti
kadang dengan saat yang tiba-tiba
aku memaksa diri untuk tak lagi membutuhkanmu
memaksa hati ini untuk tak lagi ingin bertemu denganmu
aku harus bisa untuk tak merasakan getaran cinta yang dulu pernah ada
sehingga kini
namun kadang dengan ketiba-tibaan yang lain
aku tak pernah mau melepaskanmu
kini aku harus mengerti
kita memang tak akan mudah untuk mengulanginya kembali
untuk sepi hari-hariku
aku harus bisa untuk tak lagi mengenalmu
aku tahu kini kau bukan yang dulu
dan aku pun tak sebodoh yang ada di pikiranmu
aku hanya yakini hati ini
suatu hari akan temukan yang lebih dari dirimu
maafkan aku
04 Desember 2010
kala diri membutuhkan hadirmu lagi
namun daya tangan ini tak mampu menggapaimu
entah apa yang akan terjadi padaku nanti
cinta ini seperti kembali mengetuk pintu hati
ia datang tanpa pernah aku sadari
rasaku gelisah saat bayangmu membuai mimpi-mimpi
entah apa yang akan terjadi padaku nanti
kadang dengan saat yang tiba-tiba
aku memaksa diri untuk tak lagi membutuhkanmu
memaksa hati ini untuk tak lagi ingin bertemu denganmu
aku harus bisa untuk tak merasakan getaran cinta yang dulu pernah ada
sehingga kini
namun kadang dengan ketiba-tibaan yang lain
aku tak pernah mau melepaskanmu
kini aku harus mengerti
kita memang tak akan mudah untuk mengulanginya kembali
untuk sepi hari-hariku
aku harus bisa untuk tak lagi mengenalmu
aku tahu kini kau bukan yang dulu
dan aku pun tak sebodoh yang ada di pikiranmu
aku hanya yakini hati ini
suatu hari akan temukan yang lebih dari dirimu
maafkan aku
04 Desember 2010
Jumat, 03 Desember 2010
Langkah Kita
kemudian kita pernah seiringan
merajut malam di ujung senja
menjemput rembulan di puncak cakrawala
namun langkah kita terhalang rentang
yang jauh kala bulan jalan separuh
meregang kembali rasa yang mulai tumbuh
sebab kita tak pernah mengerti
bahwa pagi dan mentari akan tetap saling mengisi
dan saling melengkapi
sedang kesetiaan
hanyalah batas antara mimpi dan kenyataan
03 Desember 2010
merajut malam di ujung senja
menjemput rembulan di puncak cakrawala
namun langkah kita terhalang rentang
yang jauh kala bulan jalan separuh
meregang kembali rasa yang mulai tumbuh
sebab kita tak pernah mengerti
bahwa pagi dan mentari akan tetap saling mengisi
dan saling melengkapi
sedang kesetiaan
hanyalah batas antara mimpi dan kenyataan
03 Desember 2010
Rabu, 01 Desember 2010
Desember Melaju
desember melaju
membersit secercah harapan sedalam kalbu
lahirkan impian yang pernah meleleh dilalap waktu
membuka semangat baru hidupku
meski hanya secuil butiran pasir
aku yang semula mati tanpa daya
kini berdiri tegak kembali
perlahan hampiri mimpi-mimpi
setegar karang dihantam ombak ribuan kali
adakah ini anugerah-Mu?
(semoga saja.....)
desember melaju tanpa ragu
semoga selalu ada indah di penghujung tahun
aku hanya berpasrah
haturkan sembah sujud hatiku setulusnya
harapku, pintaku, hasratku
kuluapkan segala ke pangkuan-Mu
penuh seluruh memohon ampun-Mu
karena aku tak mau merasa kehilangan lagi
desember melaju
hidupkan semangat baru
01 Desember 2010
Langganan:
Postingan (Atom)