Sabtu, 23 April 2011

Malam Ke Sekian

masih di satu sudut jendela
waktu selalu saja dipermainkan bayu
membuatku tak bisa lagi melukis gerimis

aku coba menguntai pecahan kata di atap hati
yang mengaliri kesunyian diri
tiada yang menjadi lain
selain lembar-lembar puisi yang melayang-layang
membungkus rindu yang mengambang di permukaan waktu
membunuh pilu

dan tangan-tangan malam merengkuh luka
sebelum aku beranjak dari sudut jendela

23 April 2011

0 komentar:

Posting Komentar