Senin, 30 Mei 2011
Yang Terlewatkan
rinduku untukmu begitu sederhana, mendalam
aku merasa itu mengalir seadanya dari hati
sepasang merpati putih, menyanyikan sepucuk puisi
aku tak bisa memastikan bagaimana dengan perasaan cintaku
tapi setidaknya ini akan menggambarkan
dengan cara yang bahkan aku sendiri tak bisa melukiskan
sebentuk hati yang penuh dengan melati
berputik putih bermekaran puisi
sesuatu yang telah mengubah aku menjadi aku
sama halnya mentari dengan sinar yang menjadikannya mentari
ia sederhana, dalam makna
jadi,
sememangnya rindu ini mengajariku
dengan sendiri dalam kesunyian aku membutuhkanmu
namun sekali lagi aku tak dapat menyatakannya
hanya sepasang merpati putih menyanyikan bait-bait puisi
karena takut, segalanya akan terlepas dari semua
dan engkau, mungkin adalah cinta yang terlewatkan
30 Mei 2011
Minggu, 29 Mei 2011
Sajak Mimpi
Sabtu, 28 Mei 2011
Nyanyian Puisi
di hatiku yang masih basah
kuyakin tergenggam sesuatu
barangkali secebis rindu
barangkali kenangan
lihat saja
sekarang aku tak bisa tidur
gelisah berkepanjangan
menunggumu pulang
sampai jauh malam
tiada terdengar kecipak air di tepian
tak ada sesuatu di tambatan
melainkan kesunyian mendalam
sedini ini kukumpulkan puisi
kuambil dari satu sudut muara hati
kadung mata sulit terpejam
hanya rindu sedikit lebih reda
walau lengang masih purnama
tak lama tiba-tiba terdengar suara
nyanyian puisi penuh irama
entah siapa yang melantunnya
namun yang jelas terasa
merdu nan teramat indah
28 Mei 2011
Jumat, 27 Mei 2011
Patah
Rabu, 25 Mei 2011
Tak Pasti
kau yang jauh kutulis dalam puisiku
di sini, ranah setia namun tetap menyendiri
sepi
kau tahu sejak dulu
kala pertama aku mengenalmu
rindumu mendesah lembut merdu
tatap sayu matamu menggerimis sejuk
memagut hampa lorong-lorong kalbu
kau tebar pesona indah menawan
kau lukis dengan warna-warni keindahan
banyak harapan kusandarkan
di sela ketegaran menata luka-luka endapan
lama kita mengalir bersama
seiring nada sajak-sajak berirama
tapi apa yang terjadi kini
lambat-lambat kau membenam diri
sayup gemuruh rindu yang dulu membisiki hati
perlahan mulai jatuh di pangkuan senja yang menanti
menutup asa tanpa muara
bergelayut hampa
ini puisi masih setia menuliskan tentangmu
walau jauh, tetap mengulum namamu tanpa jemu
25 Mei 2011
Selasa, 24 Mei 2011
Usai
Senin, 23 Mei 2011
Harapan
bergandeng puisi
mengikat janji
sendiri lewati masa sebelum mengambil jauh langkah kaki
berusaha sekuat hati, membuat rencana lebih dini
merangkul mimpi, aku berdiri
mendorong ke batas asa, dengan jejak paling bermakna
berjuang dalam gelap dengan bayang imaji
sampai tiba esok mentari sinari kesejukan pagi
membawa segudang harapan
pastikan indahnya kehidupan nanti
sekarang aku bacakan kata-kataku
agar tetap bisa berharap hidup
berdoa untuk pagi setiap hari yang akan kulalui
nyalakan kekuatan untuk bertahan
nyalakan keberanian untuk melangkah
kuambil mimpi seperlunya
lantas pergi melangkah ke arah cahaya
23 Mei 2011
mengikat janji
sendiri lewati masa sebelum mengambil jauh langkah kaki
berusaha sekuat hati, membuat rencana lebih dini
merangkul mimpi, aku berdiri
mendorong ke batas asa, dengan jejak paling bermakna
berjuang dalam gelap dengan bayang imaji
sampai tiba esok mentari sinari kesejukan pagi
membawa segudang harapan
pastikan indahnya kehidupan nanti
sekarang aku bacakan kata-kataku
agar tetap bisa berharap hidup
berdoa untuk pagi setiap hari yang akan kulalui
nyalakan kekuatan untuk bertahan
nyalakan keberanian untuk melangkah
kuambil mimpi seperlunya
lantas pergi melangkah ke arah cahaya
23 Mei 2011
Sabtu, 21 Mei 2011
Setangkup Rindu
sesuatu yang terasa aku di sini
di ubun-ubun hati
dalam dingin buaian angin malam
sendiri dan sepi
dipasung kesenyapan
tiada rembulan menyinar
tiada bintang berpijar
hanya setangkup rindu memancar
andai aku mampu banyak bernyanyi
tentang gelisah yang patah di tepian hati
akan tiada lagi penantian abadi
akan tiada lagi sepi sendiri
pun tiada yang lain
hanya setangkup rindu bermain
21 Mei 2011
di ubun-ubun hati
dalam dingin buaian angin malam
sendiri dan sepi
dipasung kesenyapan
tiada rembulan menyinar
tiada bintang berpijar
hanya setangkup rindu memancar
andai aku mampu banyak bernyanyi
tentang gelisah yang patah di tepian hati
akan tiada lagi penantian abadi
akan tiada lagi sepi sendiri
pun tiada yang lain
hanya setangkup rindu bermain
21 Mei 2011
Jumat, 20 Mei 2011
Sajak Sepi
sangat sulit bagiku untuk tidak mengatakan bahwa aku kini merindukanmu
setiap terlintas bayangmu
hatiku tak selalu mampu menyembunyikannya
anehnya, aku pun tak sanggup menyimpannya sendiri
barangkali karena takut kau takkan pernah lagi menghampiri
juga karena aku tahu
saat aku merindukanmu, kau tak pernah merasakan hal yang sama
malam ini aku sendiri, hanya ditemani puisi
tanpa berharap kau akan datang di sini menemani
kamarku memang sunyi, namun semuanya begitu saja kunikmati
telah kunyatakan, ini hanya alasan untukku merendam mimpi dalam-dalam
aku tak tahu apa yang harus kulakukan di sini
tapi kukatakan bahwa aku senang menikmati suasana seperti ini
dan satu hal yang benar-benar kuingini
puisi ini semestinya jadi penghibur sepinya hati
bahkan setelah kau memutuskan untuk takkan lagi kembali
puisi ini, adalah satu dari sekian hal paling berharga bagi hidupku
meski tanpamu, aku tak pernah takut semuanya akan berakhir
malam ini, akan kubiarkan segalanya pergi
sampai saat nanti, aku masih akan tetap melukisi hati
karena kuyakini, cinta ini takkan pernah membuatku mati
20 Mei 2011
Rabu, 18 Mei 2011
Hilang
Selasa, 17 Mei 2011
Tiada yang Abadi
Senin, 16 Mei 2011
Sampaikan Pada Bunga
sampaikan pada bunga
hatiku telah lagi memutih
dalam sajak menggema
saat senja mulai merona
sampaikan pada bunga
mataku tiada lagi mengalir air
melebur bersama angin
waktu yang belum sempat terbaca
dan senja yang menua
malam yang sebentar lagi singgah
pada puisi tak berujung
dari setiap irama
rindu-rindu yang menggelora
adalah asa
sampaikan pada bunga
sampaikan...
16 Mei 2011
Minggu, 15 Mei 2011
Sukma
mungkin engkau tak terasa embun cintaku
yang lama menyirami kelopak cintamu
haruskah aku hujankan setiaku
dan engkau menjadi basah dengan kasihku
seandai engkau dingin, selimut dengan cintaku
dan seandai kau rindu, kau sebutlah namaku
kugenggam harapan ini dan mendaki ke puncak cintamu
keangankan hidup ini berseri umpama pelangi
dan di hujung sana bersinar cahaya bahagia
benarkah sukmaku berwajah seribu
itulah kabar yang membelenggu aku
oh sukmaku,
renunglah aku, pastinya engkau tahu
cahaya setia jelas terpancar
berilah aku katamu satu keyakinan
satukanlah oh kasihmu dengan cintaku
pasti purnama itu akan lebih bersinar
kupinta bintang itu
kukalungkan untukmu, sukma
-Classmate
Download Classmate - Sukma.Mp3
yang lama menyirami kelopak cintamu
haruskah aku hujankan setiaku
dan engkau menjadi basah dengan kasihku
seandai engkau dingin, selimut dengan cintaku
dan seandai kau rindu, kau sebutlah namaku
kugenggam harapan ini dan mendaki ke puncak cintamu
keangankan hidup ini berseri umpama pelangi
dan di hujung sana bersinar cahaya bahagia
benarkah sukmaku berwajah seribu
itulah kabar yang membelenggu aku
oh sukmaku,
renunglah aku, pastinya engkau tahu
cahaya setia jelas terpancar
berilah aku katamu satu keyakinan
satukanlah oh kasihmu dengan cintaku
pasti purnama itu akan lebih bersinar
kupinta bintang itu
kukalungkan untukmu, sukma
-Classmate
Download Classmate - Sukma.Mp3
Sabtu, 14 Mei 2011
Aku Masih Merindukanmu
dingin sisa malam
dari tetesan embun pagi ini
ada suara angin kesepian di ambang lahirnya sinar mentari
karena manjamu tak selalu menyapa diri
mungkin perlu waktu lama untuk mengakhiri semua mimpi
memenuhi harap, menatap dan memegangnya dalam pelukan yang panjang
agar semua bukan hanya sekedar fantasi hampa
kini kenanganku juga seakan menjadi lebih tajam
merajuk mendapatimu saat aku mengurai kata
duduk bersama dalam singgasana yang lebih menjanjikan
berdua bersama menghadapi masa hadapan
pagi ini kutarik nafas panjang sehela
dalam kesejukan pagi ke sekian
senda menarik gurauanmu
namun anganku kembali menikung
menyisir kembali kenangan kita setahun lalu
entah kapan kita akan bisa bertemu
jalanku seperti buntu
di sini aku memohon maaf, tidak cukup banyak waktu
kuulur tanganku
aku masih merindukanmu
14 Mei 2011
dari tetesan embun pagi ini
ada suara angin kesepian di ambang lahirnya sinar mentari
karena manjamu tak selalu menyapa diri
mungkin perlu waktu lama untuk mengakhiri semua mimpi
memenuhi harap, menatap dan memegangnya dalam pelukan yang panjang
agar semua bukan hanya sekedar fantasi hampa
kini kenanganku juga seakan menjadi lebih tajam
merajuk mendapatimu saat aku mengurai kata
duduk bersama dalam singgasana yang lebih menjanjikan
berdua bersama menghadapi masa hadapan
pagi ini kutarik nafas panjang sehela
dalam kesejukan pagi ke sekian
senda menarik gurauanmu
namun anganku kembali menikung
menyisir kembali kenangan kita setahun lalu
entah kapan kita akan bisa bertemu
jalanku seperti buntu
di sini aku memohon maaf, tidak cukup banyak waktu
kuulur tanganku
aku masih merindukanmu
14 Mei 2011
Kamis, 12 Mei 2011
Lasting Forever
sayangku semata wayang,
sambil tetap membiarkan senyummu merekah, aku mencoba terus mengukirnya menjadi puisi, dan bernyanyi tentang datangnya seorang kekasih hati, karena dirimu, aku kini terjerat rindu, tak lama kemudian kau menjelma puisi dalam sebuah perkenalan yang teramat beku, garis senyum yang begitu indah, menjelma kata yang terangkai diantara celah-celah hari
dan kini aku mengenalmu sebagai puisi, yang di dalamnya kutitipkan harapan dan masa depan dengan sebongkah cinta, kurajut benang-benang impian, yang dipenuhi dengan hiasan panorama indah, kuharap benih cinta yang kita tanam bersama bukanlah sekedar kata-kata, melainkan sebatang lilin yang enggan padam sebelum gelap sirna, meski aku di sini hanya dengan bayangmu, namun aku tahu semuanya karena kita adalah satu
tahukah engkau sayang,
bahwa telah ada yang benar-benar menjadi cahaya dalam hatiku, sungguh, tak pernah bisa kulupa saat-saat kau datang, seluruh dunia dalam hidupku seakan ikut tenggelam, merona dalam pelangi warna, dan sejak itu, aku ingin terus bernafas dalam kesegaran cinta
di mimpiku, hal-hal seperti itu tak pernah berakhir, aku ingin selalu melukismu dalam puisi-puisiku, dalam hatiku, dan kau semestinya tahu bahwa kau akan selalu ada di situ, dan tak mungkin kubiarkan berlalu
malam ini, bayang indah dirimu kembali singgahi kamar hati, meski waktu terus saja berlalu, tetap tak bisa kulupakan, kau tersenyum lepas saat aku membayangkan wajahmu dalam puisiku, dan itu sangat memberiku kekuatan untuk menjalani hidup
sayang,
berjanjilah seperti janji mentari, menghiasi bait demi bait puisi, yang akan selalu terbit dari timur, dan terbenam di ufuk barat, aku mencintaimu, dan akan selalu merindukanmu
lasting forever...
12 Mei 2011
Subuh di Tepi Kerinduan
kemudian subuh mulai terbangun
seuntai fajar mulai menyalakan cahayanya
menyisakan bayangmu di celah rinduku yang paling dalam
aku ingin doamu memanjang
bagai aliran deras sungai-sungai kenangan
aku ingin doamu membentang
bagai samudera menggulung luka setenang malam
agar aku bisa kembali berenang
berguling mesra di kening jiwa
melimpahkan pijar cinta di ruang dada
dan saat subuh mulai membukakan mata
telah kutanam sebenih cinta
membubung mimpi di tengah pusaran kata-kata
sampai rindu berpaut satu menjelma
12 Mei 2011
Selasa, 10 Mei 2011
Begitu Kita Menyemai Rindu
Senin, 09 Mei 2011
Mencintaimu Lagi
cintamu adalah anugerah terindah bagi hidupku
membayangkanmu saat malam-malamku
adalah hal paling bahagia yang pernah kurasakan
kau telah mengambil bagian dari diriku
sebuah bagian yang dulu pernah begitu rapuh
saatku merasa begitu ketakutan menjalani hidup
saat hati kehilangan harum bunga melati
kini aku telah memilih untuk mencintaimu lagi
dengan semua yang aku miliki
dan semua yang ada dalam diri yang rapuh ini
dan aku berdoa agar alam tetap memandu langkah kita
dan kita tetap seiring pijak di atas bumi ini
meski kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti
harapan akan tetap hidup sejalan nyanyian nurani
karena itu yang menjadi satu-satunya alasan
saat kita telah saling menemukan
aku mencintaimu, sayang
09 Mei 2011
membayangkanmu saat malam-malamku
adalah hal paling bahagia yang pernah kurasakan
kau telah mengambil bagian dari diriku
sebuah bagian yang dulu pernah begitu rapuh
saatku merasa begitu ketakutan menjalani hidup
saat hati kehilangan harum bunga melati
kini aku telah memilih untuk mencintaimu lagi
dengan semua yang aku miliki
dan semua yang ada dalam diri yang rapuh ini
dan aku berdoa agar alam tetap memandu langkah kita
dan kita tetap seiring pijak di atas bumi ini
meski kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti
harapan akan tetap hidup sejalan nyanyian nurani
karena itu yang menjadi satu-satunya alasan
saat kita telah saling menemukan
aku mencintaimu, sayang
09 Mei 2011
Minggu, 08 Mei 2011
Elegi Hati
kau susun kembali pecahan puisi di atas puing-puing hati
yang mengaliri kesunyian diri
tak ada yang menjadi lain, waktu telah melumpuhkan langkah kaki
setangkai melati yang mengambang di jambangan
rekahnya tak lagi seputih kesucian
seperti kelayuan di sepanjang jalan
menjemukan
dan segala kata hanya melayang-layang di udara
segala rasa terbunuh keangkuhan, lalu terkapar
tanpa daya
terpenjara dalam sangkar anganan belaka
aku tak pernah bisa percaya
kau akan kembali menyusun sebait puisi yang telah mati
di atas puing reruntuhan hati
dengan angkuhmu sendiri
karena kutahu takkan ada yang menjadi lain
hanya rindu yang pernah kutitipkan bersama sobekan kertas putih
yang akhirnya melebur bersama angin
aku sudah tak tahan lagi
kali ini aku hanya ingin menguntai pecahan puisi
dari kisahku sendiri
biarkan waktu tenggelam
dan aku akan terus berjalan
antara batas rindu dan kehampaan
08 Mei 2011
Sabtu, 07 Mei 2011
Tak Terbandingkan
engkau adalah sebuah sajak
lembut, cerah, dan ramah
sajak yang lahir dari pesonamu
adalah sebuah hadiah bagi kata-kata yang paling indah
engkau adalah sebuah sajak
di mataku, segala asa menjadi terbuka
dari metafora wajah yang paling mengagumkan
menawarkan rindu dengan senyum paling menawan
dan engkau, selalu menunggangi setiap imaji yang datang
di mataku, engkau adalah sebuah sajak
membasah, siang dan malam
menjadi bagian hidup yang tak terbandingkan
07 Mei 2011
Jumat, 06 Mei 2011
Sepotong Senja dalam Gerimis
gerimis senja hari jatuh di beranda hati
kala aku merindukanmu
leluasa ia mengalir, membasuh kata
menyetubuhi raga
dingin pun dalam sekejap mengubur semesta jiwa
namun,
getar dada terus berkelana
mencoba mengukir kembali cerita-cerita lama
saat sua pertama dalam bayang maya
yang hingga kini belum jua terbelah
kuharap ada yang abadi
saat setiap masa datang silih berganti
gerimis terus saja mengguyur hati
namun entah,
akankah ia melengkapi mimpi-mimpi
menjaga kisah kita sampai di penghujung pagi
06 Mei 2011
kala aku merindukanmu
leluasa ia mengalir, membasuh kata
menyetubuhi raga
dingin pun dalam sekejap mengubur semesta jiwa
namun,
getar dada terus berkelana
mencoba mengukir kembali cerita-cerita lama
saat sua pertama dalam bayang maya
yang hingga kini belum jua terbelah
kuharap ada yang abadi
saat setiap masa datang silih berganti
gerimis terus saja mengguyur hati
namun entah,
akankah ia melengkapi mimpi-mimpi
menjaga kisah kita sampai di penghujung pagi
06 Mei 2011
Kamis, 05 Mei 2011
Selamat Malam, Sayang
selamat malam, sayang
jika kau belum lelap jua
aku siap bercengkerama
namun jika mimpimu telah jauh mengembara
kutimang engkau dengan sebaris doa
di sini rindu mengejar hujan menderas
menggetar di jiwa yang terus menyala
jika kubayangkan senyum indahmu
rasanya tak mungkin secepat itu kau berlalu
aku tahu,
puisikiu tak pernah seindah cinta yang ada dalam hatimu
pun tak seperti purnama di atas setapak jalan hidupmu
tapi setidaknya, ia kaya dengan rasa
hidupkan makna dalam pelangi warna
damai sejenak untuk bersama mengecap bahagia
selamat malam, sayang
hanya ada sajak malam peniti jembatan kerinduan
tak panjang, memang tak panjang
namun telah kutuliskan dua tangkai hati di dalamnya
yang satu menyanyi
satunya lagi menari
05 Mei 2011
jika kau belum lelap jua
aku siap bercengkerama
namun jika mimpimu telah jauh mengembara
kutimang engkau dengan sebaris doa
di sini rindu mengejar hujan menderas
menggetar di jiwa yang terus menyala
jika kubayangkan senyum indahmu
rasanya tak mungkin secepat itu kau berlalu
aku tahu,
puisikiu tak pernah seindah cinta yang ada dalam hatimu
pun tak seperti purnama di atas setapak jalan hidupmu
tapi setidaknya, ia kaya dengan rasa
hidupkan makna dalam pelangi warna
damai sejenak untuk bersama mengecap bahagia
selamat malam, sayang
hanya ada sajak malam peniti jembatan kerinduan
tak panjang, memang tak panjang
namun telah kutuliskan dua tangkai hati di dalamnya
yang satu menyanyi
satunya lagi menari
05 Mei 2011
Label:
Harapan,
Hujan,
Kehilangan,
Kenangan,
Kerinduan,
Malam,
Penantian,
Perpisahan
Rabu, 04 Mei 2011
Mengapa
Senin, 02 Mei 2011
Kebersamaan
minggu yang menyenangkan
menyelip kenangan di sela kisah-kisah usang
tak usah lagi bermimpi
segalanya telah akan terasa mendamaikan
sampai saat ini, entah sudah berapa kali aku tersenyum
deras hujan seperti memberi celah kebahagiaan
bahwa langkah kaki tak perlu berhenti di sini
dan kehidupan haruslah terus berlanjut
dengan menatap pemandangan yang bercahaya
bersama kita pancangkan tonggak di sini
sebagai sebuah titik awal persahabatan yang indah
jangan ada tangis, jangan ada air mata
meski gelombang akan sesekali datang pasang
dan angin akan sesekali bertiup kencang
biarkan mentari mengirim sengat
karena kita akan berlindung dalam keteduhan hujan
biarkan hari begitu cepat menjumpa senja
karena kita tahu akan tetap selalu bersama
dengan segenap ketulusan jiwa
bila sampai tiba waktunya
persahabatan ini bercanda dengan purnama
02 Mei 2011
Minggu, 01 Mei 2011
Nyanyian Sahabat
mengukir senyum di atas batu
melukis tawa di bawah rerintik hujan
berserah hati segenap langkah kaki
begitu arti sahabat saat segala telah pergi
merangkul masa lalu seluas langit biru
menabur mimpi untuk senantiasa berbenah diri
dan tak lelah-lelah
tak pernah meninggalkan kenangan walau telah hilang
segudang curahan resah tetap kan selalu tersimpan
menguntai kata dari sinar mata tiada dusta
saat seluruh perjalanan cinta menyanyikan luka
saat kematian imaji mulai mendera jiwa
membunuh hari-hari tanpa rasa
dan hanya menyisa tetesan air mata
di tepi lain yang mungkin belum pernah bisa kita sadari
sesungguhnya sahabat adalah pengobat sepi
memberi sekeranjang kebaikan sepenuh hati
dan lautan senyumnya, melukis kembali nurani yang telah mati
01 Mei 2011
melukis tawa di bawah rerintik hujan
berserah hati segenap langkah kaki
begitu arti sahabat saat segala telah pergi
merangkul masa lalu seluas langit biru
menabur mimpi untuk senantiasa berbenah diri
dan tak lelah-lelah
tak pernah meninggalkan kenangan walau telah hilang
segudang curahan resah tetap kan selalu tersimpan
menguntai kata dari sinar mata tiada dusta
saat seluruh perjalanan cinta menyanyikan luka
saat kematian imaji mulai mendera jiwa
membunuh hari-hari tanpa rasa
dan hanya menyisa tetesan air mata
di tepi lain yang mungkin belum pernah bisa kita sadari
sesungguhnya sahabat adalah pengobat sepi
memberi sekeranjang kebaikan sepenuh hati
dan lautan senyumnya, melukis kembali nurani yang telah mati
01 Mei 2011
Langganan:
Postingan (Atom)