Rabu, 25 Mei 2011

Tak Pasti



kau yang jauh kutulis dalam puisiku
di sini, ranah setia namun tetap menyendiri
sepi

kau tahu sejak dulu
kala pertama aku mengenalmu
rindumu mendesah lembut merdu
tatap sayu matamu menggerimis sejuk
memagut hampa lorong-lorong kalbu
kau tebar pesona indah menawan
kau lukis dengan warna-warni keindahan
banyak harapan kusandarkan
di sela ketegaran menata luka-luka endapan

lama kita mengalir bersama
seiring nada sajak-sajak berirama

tapi apa yang terjadi kini
lambat-lambat kau membenam diri
sayup gemuruh rindu yang dulu membisiki hati
perlahan mulai jatuh di pangkuan senja yang menanti
menutup asa tanpa muara
bergelayut hampa

ini puisi masih setia menuliskan tentangmu
walau jauh, tetap mengulum namamu tanpa jemu

25 Mei 2011

2 komentar:

cahayasuci mengatakan...

sgt menusuk kalbu...but plis learn the "hurt" stuff...so that...ur life would have a taste!!!

Cha'unk El Fakir mengatakan...

Bagiku, semuanya hanya mengalir begitu saja...

Posting Komentar