Jumat, 13 Januari 2012

Rindu


sajak ini kuawali dengan rindu, tiada aroma lain yang lebih menyenangkan yang dapat kutangkap rasa di dalamnya selain rindu, segalanya dengan cara demikian alamiah, adalah bahwa aku tak mampu menuliskan apapun secara keseluruhan- di bawah gelap langit malam, dengan suasana mendamaikan, bahkan pada hampir setiap kata yang kutuang, berbagi rahasia, untuk sendiri, untuk yang bersedia menemani diri ini, juga untuk sebagian orang yang senang membuat hal-hal atau momen-momen yang tidak akan mudah terlupakan,- kecuali dengan rindu

bahkan kini, saat manakala aku membuka kata pertama, rindu menjadi sebuah ide besar bagiku, untuk menggambar segala sesuatu yang tak pernah mampu terungkap dari kedalaman, untuk membuat hal-hal sulit menjadi begitu dengan mudah terlewatkan, tanpa suara sedikit pun, hanya pena yang bergerak kesana kemari tanpa diam barang sejenak, si kecil yang keriangan, dengan tangan yang begitu mengistimewakan rasa yang bernama rindu

barangkali di hidupku, ada masih begitu banyak rindu yang belum lagi terbit, tapi aku tak perlu mencari-cari kapan dan di mana rindu baru itu akan menyentuh permukaan hati, segenap hari-hari, kujalani, kulalui, kulewati, melangkah keluar, hanya menatap muka, mengikuti kemestian, percaya atau tidak, rindu seolah telah menjadi nilai yang paling suci, mempengaruhi naluri, yang pada akhirnya membawa pikiran ke dalam keheningan istirahat, menenangkan, tiada lagi tuntutan yang membuatku melakukan apa yang semestinya kulakukan, segalanya seperti diarahkan oleh rindu

jadi aku tidak pernah merasa akan kehilangan sesuatu, atau seseorang, manakala naluri begitu tenang menyambut rindu-rindu yang datang, betapa kurasakan kedalamannya mampu melahirkan sajak malamku ini, dengan keriangan bergandengan tangan, dan dengan demikian semuanya bisa kututup dengan sempurna dan mengesankan, ya, sajak ini sudah semestinya berakhir dengan rindu, dan akan menjadi satu-satunya sajak yang kuawali dan kuakhiri dengan sebuah rindu

13 Januari 2012

"...tugasku tahun ini adalah mempersiapkan sebuah momen terbesar dalam sejarah hidup, rindu telah memapahku melakukan langkah pertama beberapa hari lalu, dan meyakinkanku untuk bisa mewujudkannya..."

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus kang...

Posting Komentar