Minggu, 29 Januari 2012

Selepas Maghrib

di kamar yang mendamaikan
lengang membayang tanpa suara
sekian rindu memuncak menanti sua
seminggu kita seperti menampung langkah
jauh terasing seperti tak berarah
menandai geliat jejak yang lelah
hingga senja pun mendesah resah

engkau sebelah hati
hanya meninggalkan senyum dan tatap misteri
beradu rindu penuh teka-teki
mungkin jiwa tetap menangkap makna
menjarah setiap langkah detikan masa
agar tak berlalu sia-sia

di sini selepas maghrib
sendiri aku dirundung rindu
mendebur ombak selaut harapan
sambil tetap membeningkan keruh di kejauhan
yang sunyi kedustaan

dan sesekali dengan puisi
kerinduan ini aku senandungkan

29 Januari 2012

0 komentar:

Posting Komentar