Rabu, 28 April 2004

Di Sini Tadi Pagi

pagi tadi,
riang kita mengukur hati
mencabut setitik demi setitik perih yang pernah ada
hingga kau mengendap ke dalam mimpi
ke pucuk-pucuk menara

siang ini aku akan kembali
walau dengan jalan penuh liku
karena aku kini adalah kekasihmu
dan aku akan terus senantiasa berdoa
semoga suatu saat nanti
dua hati kita kan tetap saling membukakan pintunya
dan kita akan kembali bersama lagi

28 April 2004

Selasa, 27 April 2004

Pada Sebuah Pagi

di pertemuan kita yang ke sekian
aku masih tetap diam
membiarkan keluasan dan kedalamanmu
goreskan lembut bibirmu
kubiarkan semua itu mengalir
dan hidup di lorong-lorong nadiku

tapi aku pun ingin bisa
memandangmu tanpa rasa lelah
tuk sekedar menafsirkan cinta
yang kau lahirkan melalui kata
kubaca hingga kali ketiga
saat kencan indah tanpa jeda

ternyata memang ada
cinta itu memang terasa

27 April 2004

Minggu, 25 April 2004

Indah

kau tunjukkan padaku keindahan
yang menarik jiwaku mengagumimu
kau buka mata hatiku dengan cinta
yang mengikat segenap perih hidupku
kau peluk aku dengan untaian kata batin
yang memutus sepi sendiriku
kau tumbuhkan sekuntum bunga mawar
yang mengisi memenuh sudut-sudut hatiku
kau rangkum masa-masa laluku
dengan indah jiwa tiada tara dalam dirimu

karena itu,
kan kujadikan jiwaku sebagai selubung jiwamu
dan hatiku sebagai permukiman bagi indahmu
dan dadaku sebagai makam bagi segenap duka nestapamu

aku akan selalu mencintaimu
dan dalam dirimu kan kutempuh jauh perjalanan ini
bagai kehidupan bunga mawar di bawah sinar mentari
kan selalu kukenang dirimu
sebagai penyemai keindahan untuk hari-hariku

25 April 2004

Sabtu, 24 April 2004

Kasih Putih

mawar...
kusebut lagi engkau
dalam baluran sepi-sepi rinduku
yang berpendar ke seluruh penjuru hati
tidakkah terlihat pintu ini
jalan dan arah ini
masih menganga untukmu?
apakah terlampau sempit untuk kau masuki?
ataukah tidak memungkinkan untuk kau genggam?

alunan lirih kasih putih
yang terselip harap dalam kesunyian ini
adalah aku yang tiada pernah jera mencintaimu

24 April 2004

Sabtu, 17 April 2004

Bila Harus Kusyukuri

kesendirianku terjaga
tak kusangka kau akan menyapa
mungkin hadirmu
terlalu naif jika kutuliskan di sini
betapa hadirmu membawa sejuk embun
hangat mentari dan binar mata
juga sejuta bahagia tak terkata

bila harus kusyukuri
mungkin akan banyak terima kasih yang harus kuucap
terima kasih telah memberi senyum terindahmu
terima kasih telah membagi tulus hatimu
terima kasih karena kau mencintaiku
aku bangga memilikimu

kini
saat aku mulai memperbaiki segalanya
aku ingin belai cintamu terangkum
sampai aku mampu kembali tersenyum
agar semua tampak lebih indah
dan begitu sempurna

17 April 2004

Rabu, 14 April 2004

Bila Suatu Hari Kau Pergi

bila suatu hari kau pergi
di sini hanya kan tinggalkan tanya:
”lelahkah kau menyayangiku?...”
ucap pun tak sanggup lekangkan rasa
sempat hati ini berarti
namun tak sejalan kenyataan
maaf jika sempat tinggalkan perih itu
saat jiwaku tertatih
mencari sesuatu yang tak nyata
resahku membaca peluh
yang kutulis di cakrawala
sepenggal rindu masih tersisa di kalbu
terukir seperti potongan sajak terkoyak

14 April 2004

Kamis, 01 April 2004

Pandanglah Aku Sesuka Hatimu

pandanglah aku
sesuka hatimu
hingga kau kan terbang
ke angkasa nan biru
lalu kan jatuh menukik di atas ranjang
merebah tubuh di bawah temaram lampu

01 April 2004