Jumat, 30 April 2010

Siapa Punya Setia

siapa punya setia
terlahir dari keramahan jiwa
tertanam dalam kelemahlembutan kata
biar kubeli berapa pun rupiah
untuk hati yang masih merah berdarah-darah?

pernah kudengar dendangan cinta suatu waktu
dibalut mesra sajak-sajak merdu
berhiaskan rindu
kala terang purnama ternyata hanya memerih pilu
sayang tak kutemukan setia di situ
kekasihku berlalu
hatiku membeku

kini kupikir
ini sebuah tawaran hebat tanpa ragu
yang bisa saja saat nanti menjauh
terhembus angin tak tentu

30 April 2010

Berpalinglah...

terlalu sunyi
terlalu getir
tiada pangkal jalan
bagaimana dengan ujungnya?

aku masih berdiri dengan setia
berjalan sendiri di jalan ini
jauh melepas nama dan bayangmu
meski ujung jalannya tak tergambar
ruas dan kelokannya tak terbaca
aku berserah
untuk hari yang kujanjikan
kutemui nanti

berpalinglah, dinda
berlalulah dengan bahagiamu
sampai ujung jalan ini
aku akan tetap dengan setiaku

30 April 2010

Kamis, 29 April 2010

Jangan Pulangkan Rindumu Padaku

bayangmu membuatku resah
ia senantiasa mengurungku
memenjarakanku di balik terali besi
resah bersemayam, lantas mengeram
dan bermalam-malam mulai terasa memendam

bayangmu adalah keresahan
yang meluap-luap di dasar pikiranku
yang memukul-mukul urat nadiku
tiada kelembutan sama sekali
tapi sangat sulit untuk tidak kunikmati
dalam keterjagaanku sendiri

bayangmu ibarat sembilu tak bermata
melanglang buana di sudut-sudut kamar
bercanda di saat sayup-sayup senja
dan merebah rasa di bawah gelap malam
membuatku kian resah dan gelisah

jiwaku memang tanpa dinding
tiada langit-langit
tanpa atap tanpa pintu
sebagaimana adanya yang aku mau
dulu kau sempat menikmatinya sekedar
sebelum akhirnya tiada lagi berdaya
dan pergi bebas ke mana-mana
dengan meninggalkan sebuah pesan
yang sarat dengan sakit dan luka yang teramat dalam
dan teramat banyak

aku mengerti dengan kepergianmu
hingga dalam jiwaku yang tersisa hanya luka
aku tahu kau masih dipuji dan dipuja
tak sepertiku, sepucuk kesetiaan yang berbuah hampa
tak cukup tangguh dengan keadaan yang menyiksa

kini bayangmu kembali menginjak-injak nurani
aku terima
lantas keresahan membentengi sekeliling kamar hati
tak ada berontak, aku senantiasa menikmatinya
karena aku merasa ada setitik rindu
kecintaan yang tak jemu
berjuta rasa yang pernah bersandar di kalbu
semoga itu benar-benar dirimu

hanya saja yang kupinta
jangan pulangkan rindumu padaku

29 April 2010

Rabu, 28 April 2010

Sedang Tidak Ingin Bercinta

nun jauh di ranah sunyi
aku yang dulu pernah menyakiti, mungkin
berubah menjadi aku yang tersakiti
aku yang harap akan terobati
menanti datangnya seorang dara dalam keseorangan
tapi kini, kalau sudah begini
akan sia-siakah penantianku?

aku tak tahu
aku hanya tahu bahwa aku harus terus mencari
bersama panjangnya puisi-puisiku
barangkali juga bersama perempuan yang akan setia menemaniku
tapi adakah…
adakah ia pengganti kekasihku yang hilang
entahlah, tapi semoga

malam ini
sepenuhnya aku terlarut dalam sebuah renungan
sebab esok atau lusa
mungkin aku sudah tiada
tiada lagi di sini, di tempat ini
mungkin aku harus kembali
kembali ke ranah sunyi nan abadi
dengan kesia-siaan hari demi hari
yang sekian lama aku singgahi

kubuang jauh kekasihku yang telah lama hilang
namanya meredup kian dalam
berharap akan membuat nafasku menjadi lebih panjang
meski masih terlalu menyakitkan
sebab tak ada lagi harapan
bahkan hanya untuk sekedar bertahan

impian yang selama ini menggantung tinggi
yang mampu membuatku tetap berdiri
dari sergapan-sergapan penjuru waktu
sedikit terangi jalanku hingga kini
hanya mungkin masih tertaut pada satu petunjuk
yang lagi-lagi mesti aku cari-cari
tapi…
akankah ini berujung pada sebuah nama
ataukah sia-sia?

yang telah pasti
jujur kukatakan bahwa aku sedang tidak ingin bercinta
dan memang sudah tak bisa bercinta
dan tentu
ini lain sesuatu dari masa-masa yang telah berlalu
kuharap begitu

28 April 2010

Senin, 26 April 2010

Gambaran Lalu

ingatku akan dirimu
ternyata tak sedikit mengukir rasa salahku
yang akhirnya hanya mengusik ketenangan hati
dan perlahan melunturkan semangat hidup

ingin rasa aku pergi ke tempat yang jauh
entah di belahan dunia mana aku ingin melalu
tapi tak mampu
aku tak berdaya sama sekali
apalagi membiarkanmu tetap terpajang di bingkai hati
hanya melukai jiwa dan sanubari
aku makin terhimpit sepi

teramat memilukan
warna-warna indah hari-hariku dulu
kini hanya menjadi bagian gambaran lalu
tertulis pasti dalam sejarah kehidupanku
mungkin tetap jadi senyum di wajahku
tapi di hatiku, siapa yang tahu
kepastian yang sungguh sulit untuk kuterima

seindah apa pun masa lalu
secerah apa pun harapan-harapan itu
kepastian seolah telah membunuhku
tak ada satu-satunya yang bersisa
tak ada yang kupunya
mencarimu, hanya sia-sia belaka

barangkali jasadku telah membeku
barangkali hidupku telah mendebu
barangkali

26 April 2010

Minggu, 25 April 2010

Sebuah Harapan

cinta yang selama ini menyelimut hati
membukakan jua tabir gelapnya
tapi cinta tak pernah berdusta
meski banyak goresan asa yang tak pernah menjadi nyata
hanya menjejak duka
jiwa terseok, tersungkur, lalu jatuh mengiba
tak seperti biasanya
menahan rintihan-rintihan luka
menghentikan berjuta-juta langkah
ibarat langit berkabut
hidupku mengelam jua

bertahankah aku
dengan jiwa penuh kecamuk luka
dan hati yang seolah telah mati rasa?

angin sapalah tubuhku
jemput jutaan cerita di sekujurnya
lenyapkan tebal kepekatannnya
bawalah terbang tinggi mengangkasa
setelah itu kembalilah
singgah dan tumbuhkan jutaan cinta di dalamnya
dan biarkan mewarnai hari-hariku lagi
jadikan segala sesuatunya pasti
dan lebih berarti

25 April 2010

Kamis, 22 April 2010

Ujung Perjalanan

setelah kau jatuhkan cekam yang tiba-tiba
kau menghilang jua, entah ke mana
kau ancam nafasku dengan jarum yang paling tajam
kau hadirkan kecamuk perang dalam diriku
menghunus pedangmu membunuh jalanku
meringkus harapan-harapan palsu

kisahku di bumi ini barangkali telah usai
resah gelisah bertahta sudah di jiwa
satu kata yang tersisa
bahwa tiada yang paling bisa setia, siapa pun jua
hanya mencipta noktah-noktah luka
di beranda

kini aku pun sama
hanya saja, telah kutanggalkan sesalanku sendiri
di tempat gelap ini
sambil terus berharap
semoga mendung yang kelam begini
akan terganti oleh titik sinar terang
yang setiap saat kurindukan

22 April 2010

Rabu, 21 April 2010

Teruslah Berpuisi...

aku berpuisi bukan karena obsesi, berpuisi bagiku, adalah upaya menyadari dan mengolah keterbatasan yang ada, aku sadar aku tidak memiliki bakat memadai untuk menjadi seorang pelajar yang baik, teman, sahabat, atau menjadi kekasih yang baik, juga pecinta yang baik, atau juga predikat-predikat lain yang baik-baik, aku tak memiliki semuanya, berpuisi adalah bukti nyata keterbatasanku itu, tak ada cara lain lagi, aku harus menyadarinya, terus menjalaninya, dan tak boleh lelah untuk terus menulisnya

dengan berpuisi, aku bisa mendapatkan sebagian kebahagiaan hidupku, aku harus terus berpuisi untuk mengurangi kesia-siaan hidupku, karena berpuisi adalah sebuah ungkapan cinta untuk hidupku sendiri, yang akan melahirkan tetes demi tetes kedamaian dalam jiwaku, berharap akan melebur jua untuk orang-orang tersayang di sekelilingku

dan bila nanti aku memutuskan untuk berhenti berpuisi, sekali-sekali aku tidak akan pernah mencoba untuk membuang puisi-puisiku yang telah jadi, aku akan bermain-main dengannya tentang begitu banyak kenangan yang pernah terjejaki, dan juga tentang keabadian cinta

nyanyikanlah seindah-indahnya hidup ini, dan teruslah berpuisi.....

21 April 2010

Selasa, 20 April 2010

Ayat-Ayat Keteduhan


dialah sahabat yang akan selalu siap menemaniku setiap saat
dialah sahabat yang akan selalu memberi keteduhan batin
saat aku merasa telah kehilangan semuanya
dialah sahabat yang siap mengantarkan diriku berkelana
dalam alam spiritual penuh berkah
yang akan menjadikanku tiba-tiba bangkit
kembali menggudang harapan
dan memberiku keyakinan tak tanggung-tanggung
bahwa hidup ini ternyata belumlah usai

aku sangat percaya
dia yang akan selalu bersama-sama menggandeng tanganku
dan menuntun jalanku

20 April 2010

Senin, 19 April 2010

Dalam Kesunyian

Ya Rabbi,
sunyi ini melelahkanku
aku ingin kedamaian
di malam tengadah tanganku
dengan tunduk hati sepenuh takzim
kupanjat sepucuk permohonan
serah pada-Mu

Ya Rabbi,
sibukkanlah organ-organ tubuhku dengan ketaatan pada-Mu
benamkanlah hatiku dalam cahaya ma'rifat pada-Mu
karamkan batinku sepenuhnya dalam mengabdi kepada-Mu
di sepanjang hidupku
di sepanjang siang dan malamku
susulkanlah aku dengan para salih terdahulu
yang telah Engkau anugerahi ma'rifat menghadap-Mu
limpahi hidupku rejeki dari apa yang Engkau limpahkan pada mereka
jadikanlah Engkau bagiku tempat menyampaikan puji syukurku

Ya Rabbi,
takutkanlah jiwaku akan kebesaran-Mu
ingatkan benak pikirku untuk selalu menyebut Asma-Mu
fahamkan hatiku atas segala kehendak-Mu
jauhkanlah aku dari angkara murka-Mu

Ya Rabbi,
jadikanlah aku bagi-Mu sebagaimana takwanya para salih pada-Mu
dan jika aku mengharapkan-Mu bagi diriku
sibukkanlah aku, dan sabarkanlah bersama-Mu
beri aku keridhaan dengan segala ketentuan-Mu atas hidupku
penuhi jiwaku kembali dengan kedamaian.....

19 April 2010

Minggu, 18 April 2010

Setitik Harap

senja berlalu begitu lekas
aku belum begitu siap meninggalkannya
hanya saja langkahnya memaksaku

malam yang tiba semakin gegas
sementara aku masih belum siap
menata kabut jiwa dan repihan-repihan hati
yang mungkin takkan tergambar dalam mimpi

ada setitik harap terikat
berlipat-lipat
menguati jiwa

ada setitik harap melekat
tertambat erat
menghidupi raga

ini tak boleh tergambar dalam mimpi
aku sedang tak ingin terbuai lagi
hanya melumat habis waktu percuma
kini aku ingin sesuatu yang nyata
hanya itu

18 April 2010

Kamis, 15 April 2010

Jalan Gelap

kuakui,
jalan gelap inilah yang membuatku terus mengingat-Mu
setelah mimpi indah yang tiba-tiba mati
juga sejumlah asa yang tiba-tiba sirna
di mana aku selalu terjatuh tak jera-jera
menggugurkan banyak waktu dan usia
yang akhirnya berujung sia-sia
kupikir sebuah mimpi membuatku terlalu cepat tua
tapi aku belum jua bisa terjaga

kuakui lara jalan hidupku ini
telah terlalu kerap melupakan nama-Mu barangkali
terbuai impian yang terlampau tinggi
menghanyutkan dan membuatku terus menari
tanpa sadar bahwa segalanya hanya sebuah ilusi
yang senantiasa menghantam naluri
yang perlahan-lahan membawaku mati
mimpi tertunda dan terkhianati
lelah menanti secercah sinar mentari
aku pun bosan tertahan di sini

entahlah,
tak tahu tempat di mana kini Engkau damparkan aku
jalan ini begitu gelap
tiada dapat apa pun kudekap
untuk menemu kembali satu titik harap
yang jatuh sebuah-sebuah di bawah atap
membuatku makin terjerembab

aku tahu,
Engkau tak mungkin kembali memutar masa lalu
kubiarkan saja mereka menjauh
karena gelap ini yang akan membangunkanku
karena kuyakin pasti ada sesuatu
ada sebuah tempat yang terang untuk kutuju
dalam naungan kerahmatan dan keridhaan-Mu

kuharap ini hanya sebuah episode lara kehidupan
yang datang untuk bisa kukenang
kutimba sekecil apa pun pelajaran
dan saatnya pergi kala bahagia datang
tak ada rumusnya memang
hanya perlu keyakinan dalam pengharapan
dengan kesabaran dalam genggaman
yang tak dapat kunafikan

mohon ampun segala khilafku Ya Rabbi
kini aku percayakan segalanya pada-Mu
hidup matiku di tangan kuasa-Mu
mohon terangi kembali lorong-lorong hitamku ini
meskipun harus tertatih-tatih sendiri
untuk menemu sinar yang kucari-cari
kuharap setelah menepi nanti
istiqamahkan aku di jalan lurus-Mu
amin......

15 April 2010

Cinta di Ujung Asa


di ujung asa cintaku
tak tampak seindah impianku selama ini
cinta yang kuharap dengan sesungguhnya
akhirnya hanya bertepuk sebelah hati
padahal cintaku datang dari lubuk hati
kuberi karena kuharap dapat kau miliki
barangkali untuk sekedar mewarnai hari
tapi apa yang terjadi
kecewa sebenar-benarnya hati ini
mengharap cinta suci yang abadi
ternyata hanya berbuah sakit hati

aku tahu dari dulu
cinta, perhatian, dan maaf darimu, semuanya palsu
aku sangat merasakan itu
semua yang kau beri hanya untuk membunuhku perlahan-lahan
mungkin pernah aku merasakan ketulusan darimu
tapi kini berubah
tak lagi seperti dulu

barangkali antara cinta dan benci
yang kini masih bergejolak dalam hati
ingin rasa memaki-maki
tapi sungguh tak pernah ada berani
kadang juga ingin tetap memuji
tapi perasaan tak pernah sudi
membuatku dilema antara cinta dan benci
mata hati ini tak sanggup lagi memandang
pintu hati ini tak lagi mudah terbukakan kuncinya
dan mungkin saja rasa ini takkan pernah menepi lagi
di ujung asa cintaku ini

kini apa yang kumiliki
hanya cinta yang menuntut ketegaran hati
untuk bertahan dengan kecewaku yang mendalam
cinta yang menguji ketabahan
akan luka yang seakan mengiris-iris hati ini

kini aku tak pernah tahu
entah kapan keterpurukan ini akan berakhir
berharap cinta yang selalu bertahta di hati ini
akan melahirkan kembali cinta-cinta yang baru
setidaknya sebelum sampai pada hembusan nafas terakhir

di ujung asa cintaku
hati ini tak pernah berhenti berjanji
untuk tetap mencari kekuatan diri
paling tidak sampai terketuk kembali pintu hati
untuk merasakan cinta yang lebih indah lagi
agar selalu ada yang akan mewarnai hari-hariku lagi
nanti

di ujung asa cintaku ini
hanya sedikit hal yang pernah kusesali
tapi tak perlu kutuliskan di sini
semuanya memang telah terjadi seperti ini
sia-sia dan percuma
menangisi diri pun tiada berarti
karena kusadari ini awal kesalahanku sendiri

barangkali kini
aku hanya ingin mengistirahatkan hati
mencari tahu bagaimana sebenarnya jatidiri ini
sambil menanti kembali datangnya hari
kubiarkan kaki ini melangkah dan berjalan sendiri
untuk menyambut masa depan yang pasti menanti

segera kutemui
semoga saja

15 April 2010

Kamis, 08 April 2010

Pengalaman

aku tak pernah tahu apakah aku telah salah menilai wanita, ataukah aku telah salah memilih calon pasangan hidup, yang pasti kini jalanku gelap, kelam, tak tahu arah, bahkan takut untuk sekedar melangkah, kepercayaan diri seakan hilang entah ke mana dan entah terbawa apa, aku tak dapat berbuat apa-apa lagi untuk menebus semua penyesalan hidupku ini, tapi lihatlah..., lihat senyum yang tergambar di wajahku, ini adalah senyum bahagiaku, percayalah..., hanya dengan sebuah senyuman seperti itu sedikit demi sedikit beban hidup mulai teratasi, sedikit membuatku lebih berani untuk melangkah, mulai dapat memandang secercah asa cerah...

aku akan dengan senang hati berbagi banyak pengalaman suka dukaku, bahagia sedihku, dan segenap keluh kesahku saat menelusuri petualangan di sebuah benua yang bernama cinta, dengan berbagai macam karakter wanita, meskipun hanya melalui puisi-puisi yang telah menyejarah dalam hidupku ini, teringat kata orang bijak, bahwa guru yang terbaik adalah pengalaman, selama ini aku tak pernah menilai wanita sebagai racun dunia, setidaknya karena aku pernah menikmati indahnya percintaan dengan mereka, semua impian yang beribu-ribu, atau bahkan berjuta-juta, meskipun tak pernah menjadi nyata, terasa manis dan indah bila diangankan sekaligus dirasakan, sangat duniawi memang, tapi inilah romantika kehidupan, tak selamanya kita harus selalu merasakan manisnya, kemanisan hanya untuk kita kenang, sementara kegetiran kita jadikan sebagai pelajaran...

alangkah indah dan akan jadi sangat bermakna bila hidup dijalani sepenuh hati dan sepenuh keyakinan, bukankah semua perjalanan hidup ini sudah ada pengaturnya..., tetaplah yakini bahwa Dia akan memberi sebaik-baiknya sesuatu sebagai bekal hidup dan mengabdi kepada-Nya, selagi kita tidak sampai mengabdi kepada hal-hal yang bersifat duniawi, Dia akan senantiasa ada bersama kita selagi kita tak pernah sedikit pun mencoba menjauh dari-Nya, jangan pernah takut untuk tetap melangkah, lakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih baik lagi, tentu saja dengan niat ibadah dan mencari keridhaan-Nya...

semoga kita senantiasa diberi jalan yang lurus lagi terang benderang, dan ingatlah, jangan pernah lupakan pengalaman hitam dan putih di masa-masa yang telah lalu, jadikan ia batu pijakan terindah, elemen penting untuk dapat menatap masa depan cerah, jangan sia-siakan hidup yang hanya sementara ini, jadikan ia berarti...

08 April 2010

Ke Mana Mesti Melangkah

ke mana mesti melangkah
kala gelap mulai turun
selimuti hari luruhkan senja
ataukah perjalanan mesti berakhir
antara batas gelap dan terang?.....

08 April 2010

Selasa, 06 April 2010

Tersenyumlah.....


aku masih memiliki banyak waktu untuk mewarnai hari-hariku yang cerah, aku tahu aku masih kuat dan gagah perkasa, hingga sanggup melumatkan segenap rintang angin dan api, telah kugenggam semua rahasia yang akan melindungiku dari kepatahan hati dan asaku sendiri, dan semua itu tidak lain hanyalah karena Alloh...

pada sebuah pagi aku terbangun kembali sambil mencermati kilau cahaya langit yang masih tampak begitu cerah, ia masih sangat cerah, baru beberapa menit melarikan malam barangkali, dan aku belum mengerti dengan apa aku harus menamainya, aku hanya bisa tersenyum melihat kilau cahaya itu tersenyum kepada dunia, tapi aku yakin ia tak pernah tahu bahwa semalam aku telah mengantongi puluhan bintang untuk kusematkan di hatiku agar aku bisa menjalani waktu dengan langkah yang pasti, dan aku pastikan aku tidak sedang bermimpi...

bagiku,
ini hanyalah sebuah perayaan kecil untuk sebuah pagi yang menurutku begitu indah, bermandikan kilau-kilau cahaya, hingga orang-orang yang sebelumnya mengira bahwa langitku selalu mendung, tertegun tak percaya, karena sesungguhnya tidaklah demikian...

tersenyumlah aku,
karena itu yang akan membuatku merasa kuat dan gagah perkasa...

06 April 2010