malam pun memanjangkan sunyinya
melarutkan sebuah mimpi masa lalu
kenangan-kenangan yang betaburan
menyelami kesepian-kesepianku saat ini
saat jiwaku mencoba menggapai cahayamu
aku pun bersimpuh dalam keteduhan matamu
dan berdiri di bawah langit-langit hatimu
31 Oktober 2006
Selasa, 31 Oktober 2006
Surat Rindu
kukirimkan surat rindu padamu
setelah malam menyimpan keabadian di balik gerimis
tanpa alamat kukirim gairah cinta pada embun-embun
yang meleleh di dasar jantungku
suara-suara bunga membisik bersama isyaratmu
aku akan menepi
di batas waktu tanpa akhir ini
lewat cahaya kesenyapan
kukirim bunga-bunga rinduku padamu
seperti jua angin menyanyikan lagu-lagu
pada keheningan suasana
pada kehampaan yang abadi
tak ada jarak
31 Oktober 2006
setelah malam menyimpan keabadian di balik gerimis
tanpa alamat kukirim gairah cinta pada embun-embun
yang meleleh di dasar jantungku
suara-suara bunga membisik bersama isyaratmu
aku akan menepi
di batas waktu tanpa akhir ini
lewat cahaya kesenyapan
kukirim bunga-bunga rinduku padamu
seperti jua angin menyanyikan lagu-lagu
pada keheningan suasana
pada kehampaan yang abadi
tak ada jarak
31 Oktober 2006
Sebuah Tanya
hangat sinar mentari pagi ini
perlahan mengganti dinginnya angin malam
tapi yang kurasa
belum sehangat sentuh kasih sayangmu
yang mampu membakar jiwaku yang beku
mahkota pagi perlahan sirna
alam pun mulai bertanya
:”apakah esok ia kan kembali bertahta?”
aku tak tahu
lantas kau berkata
“mendadak aku begitu istimewa di hatimu...”
membuat jiwaku bertanya
“apakah esok aku kan tetap istimewa di hatimu?”
aku tak tahu
31 Oktober 2006
perlahan mengganti dinginnya angin malam
tapi yang kurasa
belum sehangat sentuh kasih sayangmu
yang mampu membakar jiwaku yang beku
mahkota pagi perlahan sirna
alam pun mulai bertanya
:”apakah esok ia kan kembali bertahta?”
aku tak tahu
lantas kau berkata
“mendadak aku begitu istimewa di hatimu...”
membuat jiwaku bertanya
“apakah esok aku kan tetap istimewa di hatimu?”
aku tak tahu
31 Oktober 2006
Sabtu, 28 Oktober 2006
Derai-Derai Kehidupan
kueja bayangmu lepas pagi hingga petang
kueja namamu dalam heningnya tabir malam
kukabarkan rinduku lewat hembusan angin
dan kutitipkan cintaku pada kerlipan-kerlipan bintang
selama mentari bersinar tanpa padam
aku pun kan tetap menyinarimu dengan cinta
meski harus menunggu rembulan untuk bicara
aku tetap merangkai cinta dalam setia
dalam derai-derai kehidupan......
28 Oktober 2008
kueja namamu dalam heningnya tabir malam
kukabarkan rinduku lewat hembusan angin
dan kutitipkan cintaku pada kerlipan-kerlipan bintang
selama mentari bersinar tanpa padam
aku pun kan tetap menyinarimu dengan cinta
meski harus menunggu rembulan untuk bicara
aku tetap merangkai cinta dalam setia
dalam derai-derai kehidupan......
28 Oktober 2008
Rabu, 25 Oktober 2006
Rinduku Teramat Panjang
rinduku sudah teramat panjang
sampai aku tak sanggup tuk menghapusnya
ingin rasa kugenggam rindu itu
untuk kujadikan sebuah rindu yang manis dan lembut
aku tak tahu harus berkata apa lagi
rinduku sudah teramat panjang dan jauh
dan takkan berhenti sampai di sini
sebab aku yakin
dengan rindu, kesetiaan akan selalu abadi.....
25 Oktober 2006
sampai aku tak sanggup tuk menghapusnya
ingin rasa kugenggam rindu itu
untuk kujadikan sebuah rindu yang manis dan lembut
aku tak tahu harus berkata apa lagi
rinduku sudah teramat panjang dan jauh
dan takkan berhenti sampai di sini
sebab aku yakin
dengan rindu, kesetiaan akan selalu abadi.....
25 Oktober 2006
Rabu, 18 Oktober 2006
Sampai Nanti
kupandang jua langit itu
di sana, di satu titik
titik tempat kita menganyam angan dan asa
tempat pertemuan kita
meski hanya menitip kangen lewat taburan bintang
yang terserak di atas sana
kita pun mesti berkata
bahwa kita akan bertemu di tempat itu
dalam keabadian rindu
sampai nanti.....
18 Oktober 2006
di sana, di satu titik
titik tempat kita menganyam angan dan asa
tempat pertemuan kita
meski hanya menitip kangen lewat taburan bintang
yang terserak di atas sana
kita pun mesti berkata
bahwa kita akan bertemu di tempat itu
dalam keabadian rindu
sampai nanti.....
18 Oktober 2006
Senin, 16 Oktober 2006
Peluklah Rinduku
kutulis untukmu berita pendek
yang di dalamnya senantiasa tersimpan rindu
hangat dan lembut, seperti engkau
kurasakan hingga merasuk ke dalam selimutku
aku sedang merasakan kesendirianku, dinda
hambar seperti sedang menikmati segulung waktu yang hampa
kubaca puisi-puisimu sebab yang kupunya hanya itu
agar tak lantas pergi dari ingatku
agar kau tetap menegendap di jendela hatiku
aku bahasakan rinduku
dengan suara yang lebih sayup
dari sekian rindu yang pernah kurasakan untukmu
kucatat dalam sesobek kertas putih ini
ketika malam melumat kecantikan rasa
hingga rindu terus menyelinap
dalam kehangatan tubuh yang gelisah
maka sambutlah
peluklah rinduku, dinda.....
16 Oktober 2006
yang di dalamnya senantiasa tersimpan rindu
hangat dan lembut, seperti engkau
kurasakan hingga merasuk ke dalam selimutku
aku sedang merasakan kesendirianku, dinda
hambar seperti sedang menikmati segulung waktu yang hampa
kubaca puisi-puisimu sebab yang kupunya hanya itu
agar tak lantas pergi dari ingatku
agar kau tetap menegendap di jendela hatiku
aku bahasakan rinduku
dengan suara yang lebih sayup
dari sekian rindu yang pernah kurasakan untukmu
kucatat dalam sesobek kertas putih ini
ketika malam melumat kecantikan rasa
hingga rindu terus menyelinap
dalam kehangatan tubuh yang gelisah
maka sambutlah
peluklah rinduku, dinda.....
16 Oktober 2006
Kamis, 12 Oktober 2006
Senandung Lagu Malam
malam ini…
ada yang mengirim untukmu seuntai rindu
yang manis menyelinap lewat rongga-rongga hati
atau desahan sendu biru lewat detak jantungmu
biarkan ia menyusup lembut
barangkali lewat hembusan nafasmu
senandung itu memang tak terdengar
tapi akan tetap mengalir di nadimu
malam ini…
ada yang mengirim untukmu seuntai rindu
yang lahir dari kesunyian pahit yang membosankan
atau dari ribuan rasa yang tertahan
melimpah ruah di permukaan hati
biarkan ia menggetarkan dada
menghanyutkan kesadaran hari demi hari
meski sanandung itu takkan pernah terdengar lagi
malam ini…
tak ada yang benar-benar bisa kukirimkan untukmu
selain tembang rindu manis yang lembut itu.....
12 Oktober 2006
ada yang mengirim untukmu seuntai rindu
yang manis menyelinap lewat rongga-rongga hati
atau desahan sendu biru lewat detak jantungmu
biarkan ia menyusup lembut
barangkali lewat hembusan nafasmu
senandung itu memang tak terdengar
tapi akan tetap mengalir di nadimu
malam ini…
ada yang mengirim untukmu seuntai rindu
yang lahir dari kesunyian pahit yang membosankan
atau dari ribuan rasa yang tertahan
melimpah ruah di permukaan hati
biarkan ia menggetarkan dada
menghanyutkan kesadaran hari demi hari
meski sanandung itu takkan pernah terdengar lagi
malam ini…
tak ada yang benar-benar bisa kukirimkan untukmu
selain tembang rindu manis yang lembut itu.....
12 Oktober 2006
Minggu, 08 Oktober 2006
Biarkan Bersatu
bila saja kau berkunjung tiba-tiba
aku rela meski cuma dapatkan isyarat mata
sua denganmu, cukup sekali tak apa
walau sebatas tegur sapa, aku rela
tak ingin lebih, cukup terobati
kau,
jauh dari pandang mataku
tangan ini tak mampu menyentuhmu
jarak selalu menghalang-halangi pertemuan
relakan hanya dalam mimpi, dalam angan
sementara biarkan kita tetap bersatu.....
08 Oktober 2006
aku rela meski cuma dapatkan isyarat mata
sua denganmu, cukup sekali tak apa
walau sebatas tegur sapa, aku rela
tak ingin lebih, cukup terobati
kau,
jauh dari pandang mataku
tangan ini tak mampu menyentuhmu
jarak selalu menghalang-halangi pertemuan
relakan hanya dalam mimpi, dalam angan
sementara biarkan kita tetap bersatu.....
08 Oktober 2006
Jumat, 06 Oktober 2006
Nyanyian Rindu
kala kusambut pagi dengan senyumku
tak ada duka hiasi hari-hariku
rasa tak menentu
ragu dan malu membelenggu
kala kudekat denganmu
satu keindahan
satu kebahagiaan
satu kedamaian
menyatu bila kau di sisiku
rintik hujan gerimis di senja ini
kucoba hitung tetesannya yang menerpa bumi
bila saja ada kau di sampingku
inginku arungi danau biru bersama-sama
bila malam mata enggan terpejam
langit-langit kamar penuh gambar wajahmu
yang sejuk segarkan hati.....
-nurma
06 Oktober 2006
tak ada duka hiasi hari-hariku
rasa tak menentu
ragu dan malu membelenggu
kala kudekat denganmu
satu keindahan
satu kebahagiaan
satu kedamaian
menyatu bila kau di sisiku
rintik hujan gerimis di senja ini
kucoba hitung tetesannya yang menerpa bumi
bila saja ada kau di sampingku
inginku arungi danau biru bersama-sama
bila malam mata enggan terpejam
langit-langit kamar penuh gambar wajahmu
yang sejuk segarkan hati.....
-nurma
06 Oktober 2006
Rabu, 04 Oktober 2006
Kidung Malam
kidung malam sunyi menjelma sendu
membawa hatiku masuki ruang jiwamu
menenggelamkan diri dalam seribu kerinduan
rindu untuk bertemu dengan bayangmu
tidakkah kau tahu
bahwa aku telah berada dalam mimpimu
bahwa aku adalah sebuah bayangan di bawah alam sadarmu
saat rindu menggema dalam dadamu
dalam dadaku
dalam dada kita
04 Oktober 2006
membawa hatiku masuki ruang jiwamu
menenggelamkan diri dalam seribu kerinduan
rindu untuk bertemu dengan bayangmu
tidakkah kau tahu
bahwa aku telah berada dalam mimpimu
bahwa aku adalah sebuah bayangan di bawah alam sadarmu
saat rindu menggema dalam dadamu
dalam dadaku
dalam dada kita
04 Oktober 2006
Langganan:
Postingan (Atom)