dalam hatiku ada dirimu
dalam anganku ada bayangmu
dalam senyumku ada rasa sayang untukmu
rinduku pun selalu dan selalu hanya untukmu
aku kini terbuai, melayang-layang
menikmati saat-saat indah bersamamu
membuat duniaku penuh dengan melati
yang senyum dan rekahnya selalu saja indah
dan karena aku tahu jarak kita tak dekat
aku hanya ingin jujur mengatakan
meski mungkin kau tak mendengarnya
tanpa ragu kan tetap kunyatakan
aku cinta kamu, sayang.....
24 Oktober 2008
Jumat, 24 Oktober 2008
Rabu, 22 Oktober 2008
Dengan Indah Senyummu
dengan indah senyummu
buat hatiku bergetar
tiada kuasa tuk menahan
perasaan rindu dalam hatiku
kini telah kusadari
bahwa kaulah yang kutunggu
selama ini kubermimpi tentangmu
kan kucoba untuk selalu mencintaimu
dengan indah senyummu
kan kucoba untuk memilikimu
yang kucinta dalam hidupku
yang kurindu sepanjang hari-hariku
22 Oktober 2008
buat hatiku bergetar
tiada kuasa tuk menahan
perasaan rindu dalam hatiku
kini telah kusadari
bahwa kaulah yang kutunggu
selama ini kubermimpi tentangmu
kan kucoba untuk selalu mencintaimu
dengan indah senyummu
kan kucoba untuk memilikimu
yang kucinta dalam hidupku
yang kurindu sepanjang hari-hariku
22 Oktober 2008
Sembuhkan Rinduku
rindu ini selalu dalam anganku
setiap saat ku selalu ingat dirimu
bayangmu selalu hadir dalam benak pikirku
dirimu seakan tersenyum menatapku
menyentuhku hingga ke dalam jiwaku
menciumku sampai ke dalam hatiku
sayang,
kusadar dalam setiap kesepianku
aku selalu mengharapkanmu
hari-hariku selalu membutuhkanmu
tanpamu diri ini tak berarti
kumerasa tak mampu untuk berdiri
menjalani ini tanpa cium dan dekapmu
sayang,
rindu ini semakin menggila
bila terbayang wajahmu
hatiku semakin merintih bila merindukanmu
jiwaku semakin menjerit bila menginginkanmu
meronta batinku bila kudamba dirimu
sayang,
datang dan dekaplah diri ini dalam pelukmu
sembuhkan rinduku, obati dengan ciuman lembutmu
hilangkan dahagaku dengan kasihmu
peluk aku agar kau dapat merasakan
betapa rindunya aku padamu
rindu akan semua kasih dan sayangmu
22 Oktober 2008
setiap saat ku selalu ingat dirimu
bayangmu selalu hadir dalam benak pikirku
dirimu seakan tersenyum menatapku
menyentuhku hingga ke dalam jiwaku
menciumku sampai ke dalam hatiku
sayang,
kusadar dalam setiap kesepianku
aku selalu mengharapkanmu
hari-hariku selalu membutuhkanmu
tanpamu diri ini tak berarti
kumerasa tak mampu untuk berdiri
menjalani ini tanpa cium dan dekapmu
sayang,
rindu ini semakin menggila
bila terbayang wajahmu
hatiku semakin merintih bila merindukanmu
jiwaku semakin menjerit bila menginginkanmu
meronta batinku bila kudamba dirimu
sayang,
datang dan dekaplah diri ini dalam pelukmu
sembuhkan rinduku, obati dengan ciuman lembutmu
hilangkan dahagaku dengan kasihmu
peluk aku agar kau dapat merasakan
betapa rindunya aku padamu
rindu akan semua kasih dan sayangmu
22 Oktober 2008
Sabtu, 18 Oktober 2008
Waktu Kan Tiba
Akhirnya Kumenemukanmu
kurasakan angin bertiup tanpa kenal waktu
dan aku terus mencari
mencari tempat untuk jiwaku berpijak
kutemukan dirimu dalam sunyi dan sepiku
digenggammu tanganku
dibangunkanmu aku dalam kerapuhan
dipelukmu aku hingga kurasakan hangat
dibelainya aku hingga kurasakan tenang
tatapan matamu melihatkanku pada satu titik cerah
dan kurasakan damai dalam jiwa
kau hadirkan dirimu
untuk kuatkan dan pulihkan hati dan jiwaku
kau kirimkan dirimu sendiri
untuk selalu ada bersamaku
18 Oktober 2008
dan aku terus mencari
mencari tempat untuk jiwaku berpijak
kutemukan dirimu dalam sunyi dan sepiku
digenggammu tanganku
dibangunkanmu aku dalam kerapuhan
dipelukmu aku hingga kurasakan hangat
dibelainya aku hingga kurasakan tenang
tatapan matamu melihatkanku pada satu titik cerah
dan kurasakan damai dalam jiwa
kau hadirkan dirimu
untuk kuatkan dan pulihkan hati dan jiwaku
kau kirimkan dirimu sendiri
untuk selalu ada bersamaku
18 Oktober 2008
Jumat, 17 Oktober 2008
Hanya Rindu
banyak puisi yang ingin kutulis untukmu
walau mungkin kau takkan pernah tahu
banyak kata yang ingin kuucap padamu
walau mungkin kau takkan pernah mengerti
banyak rasa yang ingin kuungkap buatmu
walau mungkin takkan pernah kau pahami
mungkin yang pasti hanyalah rindu ini
kusimpan rapat dalam sudut hati yang terdalam
menunggu saat kau mengambilnya dariku
dan menyimpannya rapi juga
di sudut hatimu yang terdalam
17 Oktober 2008
walau mungkin kau takkan pernah tahu
banyak kata yang ingin kuucap padamu
walau mungkin kau takkan pernah mengerti
banyak rasa yang ingin kuungkap buatmu
walau mungkin takkan pernah kau pahami
mungkin yang pasti hanyalah rindu ini
kusimpan rapat dalam sudut hati yang terdalam
menunggu saat kau mengambilnya dariku
dan menyimpannya rapi juga
di sudut hatimu yang terdalam
17 Oktober 2008
Selasa, 14 Oktober 2008
Cinta Telah Datang
cinta datang tak kita duga
hanya kepada-Nya kita percaya
bahwa Dia-lah pencipta ini semua
impian cinta akan saling memberi
satu dengan yang lainnya
serupa dengan apa yang dilakukan mentari
ketika mendekati malam
dan apa yang dilakukan bulan
ketika mendekati pagi
semua tak kita duga
kumencintaimu apa adanya
dengan tulus hati berbunga
wangi melati semerbak cinta
yang selalu tebarkan harumnya
hingga mampu hanyutkan
alur hidup dengan ketegaran
semangat pun ternyalakan
inginku jalani semua ini
dengan cinta kasih dan keindahan
14 Oktober 2008
hanya kepada-Nya kita percaya
bahwa Dia-lah pencipta ini semua
impian cinta akan saling memberi
satu dengan yang lainnya
serupa dengan apa yang dilakukan mentari
ketika mendekati malam
dan apa yang dilakukan bulan
ketika mendekati pagi
semua tak kita duga
kumencintaimu apa adanya
dengan tulus hati berbunga
wangi melati semerbak cinta
yang selalu tebarkan harumnya
hingga mampu hanyutkan
alur hidup dengan ketegaran
semangat pun ternyalakan
inginku jalani semua ini
dengan cinta kasih dan keindahan
14 Oktober 2008
Sabtu, 11 Oktober 2008
Selamat Malam, Sayang
malam semakin larut
saat semua mata mulai terpejamkan
aku belum rasakan lelahnya jua
cukup semalam tuk mengikat segenap rindu
berharap esok ada hal baru kuberikan untukmu
datanglah sayang dalam peraduan rinduku
agar bisik cintamu selalu terngiang di tidurmu
jika kau merasa takut
jangan pikirkan itu, sayang
karena suara dan bayangku bersamamu
meski ku tak selalu di sisimu
doaku mampu tuk iringi mimpi-mimpimu
dan temukanlah dalam setiap lembar cerita
bahwa aku kan menemanimu setiap kali kau butuhkan aku
hingga malam semakin gelap begini
selamat malam, sayang
semoga mimpimu selalu indah
11 Oktober 2008
saat semua mata mulai terpejamkan
aku belum rasakan lelahnya jua
cukup semalam tuk mengikat segenap rindu
berharap esok ada hal baru kuberikan untukmu
datanglah sayang dalam peraduan rinduku
agar bisik cintamu selalu terngiang di tidurmu
jika kau merasa takut
jangan pikirkan itu, sayang
karena suara dan bayangku bersamamu
meski ku tak selalu di sisimu
doaku mampu tuk iringi mimpi-mimpimu
dan temukanlah dalam setiap lembar cerita
bahwa aku kan menemanimu setiap kali kau butuhkan aku
hingga malam semakin gelap begini
selamat malam, sayang
semoga mimpimu selalu indah
11 Oktober 2008
Jumat, 10 Oktober 2008
Menjelang Tidur
aku melihatmu
jelas di langit-langit kamarku
seperti menggantung di pelupuk mata
kesan cantik selalu ada di sana
dan tetap tampak jua
meski malam selalu taburi kegelapannya
itulah aku
selalu menikmati segala gairah cinta
menyanyikan senandung kerinduan
untuk menggelar kehidupan indah
di taman hatiku
memang hanya sendiri
tapi aku selalu merasa berdua
hingga mataku terkapar menikmatinya
lelap tanpa sisa
10 Oktober 2008
jelas di langit-langit kamarku
seperti menggantung di pelupuk mata
kesan cantik selalu ada di sana
dan tetap tampak jua
meski malam selalu taburi kegelapannya
itulah aku
selalu menikmati segala gairah cinta
menyanyikan senandung kerinduan
untuk menggelar kehidupan indah
di taman hatiku
memang hanya sendiri
tapi aku selalu merasa berdua
hingga mataku terkapar menikmatinya
lelap tanpa sisa
10 Oktober 2008
Kamis, 02 Oktober 2008
Cerita Air Mata
saat ini aku berjalan
berdendang ria tuk hancurkan lara
coba dinda kau masih di sini
menoleh, melihat bunga indah di taman, mempesona
tak usah kau tanya
mungkin itu taman surga
dengan mekaran bunga-bunga
wangi semerbak semilir
aku berhenti berjalan sejenak
kulihat kau terduduk di sana, di taman itu
kau tampak muram, sekaligus kejam
tak palingkan wajahmu padaku
aku terima, harus terima
kulihat ke tanah tempatku berpijak kini
ada bekas telapak kakiku di sana
aku masih menapak
tak sedang terbang di surga seperti yang kurasa
kulihat ada genangan air di sana
di ujung-ujung kakiku yang terluka
perih merunduk
kulihat bayang wajahmu yang mempesona
tak tersenyum lagi padaku seperti dulu
memang itulah kenyataannya
dan aku terima, harus terima
tapi air apa itu
tak hujan kini
tak mungkin pula genangan seperti ini, terlalu sedikit
ini seperti tetesan
kuseka mataku yang sedikit memerah, tak sengaja
sungguh bosan
tapi aku harus berpelukan dengan sepi
aku juga harus berteman dengan kesendirianku kini
tapi entahlah
batinku meringis bertanya, tergetar
percayalah, ujung-ujung jariku kedinginan
sudah terlalu lama aku terpekur di sini
tak merasa nyaman di tempat ini
ada yang mengganggu
kuremas keras
agar tak jatuh dari genggamanku yang rapuh, saat ini
di sebelah kulihat ada kertas buram
lusuh sekali, sungguh
tapi tunggu dulu
sepertinya aku kenal tulisan itu, rapi
panjang sekali untaian kata-kata di situ
sepertinya cerita, atau semacam harapan, atau doa
ya Tuhan...
aku tahu, aku ingat
aku yang menulis ribuan kata di situ
kutumpahkan di sana
bukanlah cerita cinta, bukan pula cerita rindu
melainkan kisah tetesan-tetesan air mata
02 Oktober 2008
berdendang ria tuk hancurkan lara
coba dinda kau masih di sini
menoleh, melihat bunga indah di taman, mempesona
tak usah kau tanya
mungkin itu taman surga
dengan mekaran bunga-bunga
wangi semerbak semilir
aku berhenti berjalan sejenak
kulihat kau terduduk di sana, di taman itu
kau tampak muram, sekaligus kejam
tak palingkan wajahmu padaku
aku terima, harus terima
kulihat ke tanah tempatku berpijak kini
ada bekas telapak kakiku di sana
aku masih menapak
tak sedang terbang di surga seperti yang kurasa
kulihat ada genangan air di sana
di ujung-ujung kakiku yang terluka
perih merunduk
kulihat bayang wajahmu yang mempesona
tak tersenyum lagi padaku seperti dulu
memang itulah kenyataannya
dan aku terima, harus terima
tapi air apa itu
tak hujan kini
tak mungkin pula genangan seperti ini, terlalu sedikit
ini seperti tetesan
kuseka mataku yang sedikit memerah, tak sengaja
sungguh bosan
tapi aku harus berpelukan dengan sepi
aku juga harus berteman dengan kesendirianku kini
tapi entahlah
batinku meringis bertanya, tergetar
percayalah, ujung-ujung jariku kedinginan
sudah terlalu lama aku terpekur di sini
tak merasa nyaman di tempat ini
ada yang mengganggu
kuremas keras
agar tak jatuh dari genggamanku yang rapuh, saat ini
di sebelah kulihat ada kertas buram
lusuh sekali, sungguh
tapi tunggu dulu
sepertinya aku kenal tulisan itu, rapi
panjang sekali untaian kata-kata di situ
sepertinya cerita, atau semacam harapan, atau doa
ya Tuhan...
aku tahu, aku ingat
aku yang menulis ribuan kata di situ
kutumpahkan di sana
bukanlah cerita cinta, bukan pula cerita rindu
melainkan kisah tetesan-tetesan air mata
02 Oktober 2008
Langganan:
Postingan (Atom)