Selasa, 31 Januari 2012
Biarkan Januari Berlalu
di kamar sepi kutemukan tumpukan puisi
surat-surat kenangan yang basi
terbiar berserak menyesak di dasar lantai
rindu membadai
bukan untuk kembali mendengungkan riwayat lalu
yang penuh dengan genderang pilu bertalu
melainkan harapan besar yang sedang coba kita tuju
ujung januari menggelepar
namun tak menghilangkan kesempurnaan mimpi
engkau rekahkan kuncupmu sendiri
sedang aku melukisinya dengan cinta-cinta yang putih
biarkan januari berlalu
menampung deretan langkah-langkah kaki
berharap rindu merombak gelisah selaut hati
bersamamu,
berdua kita nikmati sajian mimpi
31 Januari 2012
Minggu, 29 Januari 2012
Selepas Maghrib
di kamar yang mendamaikan
lengang membayang tanpa suara
sekian rindu memuncak menanti sua
seminggu kita seperti menampung langkah
jauh terasing seperti tak berarah
menandai geliat jejak yang lelah
hingga senja pun mendesah resah
engkau sebelah hati
hanya meninggalkan senyum dan tatap misteri
beradu rindu penuh teka-teki
mungkin jiwa tetap menangkap makna
menjarah setiap langkah detikan masa
agar tak berlalu sia-sia
di sini selepas maghrib
sendiri aku dirundung rindu
mendebur ombak selaut harapan
sambil tetap membeningkan keruh di kejauhan
yang sunyi kedustaan
dan sesekali dengan puisi
kerinduan ini aku senandungkan
29 Januari 2012
lengang membayang tanpa suara
sekian rindu memuncak menanti sua
seminggu kita seperti menampung langkah
jauh terasing seperti tak berarah
menandai geliat jejak yang lelah
hingga senja pun mendesah resah
engkau sebelah hati
hanya meninggalkan senyum dan tatap misteri
beradu rindu penuh teka-teki
mungkin jiwa tetap menangkap makna
menjarah setiap langkah detikan masa
agar tak berlalu sia-sia
di sini selepas maghrib
sendiri aku dirundung rindu
mendebur ombak selaut harapan
sambil tetap membeningkan keruh di kejauhan
yang sunyi kedustaan
dan sesekali dengan puisi
kerinduan ini aku senandungkan
29 Januari 2012
Sabtu, 28 Januari 2012
Could You Stay With Me, Jasmine?
Jumat, 27 Januari 2012
Elegi Januari
akan selalu ada keterbatasan
yang tercium di balik ruang persembunyian
namun tak perlu diindahkan
dan akan selalu ada kekurangan
menjejali sekian ragu yang terpendam
tertimbun keelokan dunia
danau kerinduan yang selalu menggenangi hati
tenang di kedalaman yang tak pernah bisa teraba
senantiasa mengalirkan ribuan rasa curiga dalam dada
menenggelamkannya, sampai tak dapat kita baca
dan ketenangan wajahnya
menjaga gelisah maya penuh bara
entah bagaimana
namun kini aku harus menulis puisi lagi
di januari yang ternyata menyimpan elegi
dengan bahasa cinta yang paling siri
mengingatkan bahwa kita pernah sama-sama melingkari hari
memagarinya dengan impian asa dan janji-janji
untuk tidak segera melangkah pergi
sampai datang senja berganti
27 Januari 2012
Kamis, 26 Januari 2012
Bawa Aku Pergi
sayang,
rengkuh aku dalam dekap terhangatmu
bawa aku lari menuju mimpi-mimpimu
menggapai tempat terindah yang hanya ada aku dan dirimu
menikmati manisnya madu-madu cinta
melepas masa-masa yang lalu
menghapus kisah sedih yang terlewati
bawalah aku pergi, sayang
menuju suatu tempat yang sekali lagi hanya ada aku dan dirimu
dalam peraduan cinta kita
tanpa ada bayang-bayang dari masa lalu
'I hope I love you all my life'
-Jasmine
26 Januari 2012
rengkuh aku dalam dekap terhangatmu
bawa aku lari menuju mimpi-mimpimu
menggapai tempat terindah yang hanya ada aku dan dirimu
menikmati manisnya madu-madu cinta
melepas masa-masa yang lalu
menghapus kisah sedih yang terlewati
bawalah aku pergi, sayang
menuju suatu tempat yang sekali lagi hanya ada aku dan dirimu
dalam peraduan cinta kita
tanpa ada bayang-bayang dari masa lalu
'I hope I love you all my life'
-Jasmine
26 Januari 2012
Menghening Sunyi
semalam di tubuhku lekat dengan dingin
tiada purnama atau pun semilir angin
yang membalut hangat dalam nikmat peraduan
perjalananku memang melelahkan
namun biar sejenak aku harus duduk berdampingan
menemanimu menjelajah malam
mengecup kehangatan bunga
sungguh, bahagia tak terkata
bersamamu bunga
berdua menjilati malam di ranjang kita
mendesahi taman impian yang indah
seperti mempelai di hari pernikahan
namun tiba-tiba kita terhenyak
lantas terhenti
ada yang kurasa menjerat langkah kaki
membangunkan mimpi-mimpi
aku pun menghening sunyi
26 Januari 2012
tiada purnama atau pun semilir angin
yang membalut hangat dalam nikmat peraduan
perjalananku memang melelahkan
namun biar sejenak aku harus duduk berdampingan
menemanimu menjelajah malam
mengecup kehangatan bunga
sungguh, bahagia tak terkata
bersamamu bunga
berdua menjilati malam di ranjang kita
mendesahi taman impian yang indah
seperti mempelai di hari pernikahan
namun tiba-tiba kita terhenyak
lantas terhenti
ada yang kurasa menjerat langkah kaki
membangunkan mimpi-mimpi
aku pun menghening sunyi
26 Januari 2012
Rabu, 25 Januari 2012
Rahasia Bunga
Senin, 23 Januari 2012
Kutitipkan Cintaku
ada yang singgah di hati
senyum putih bunga melati
kubiar singgah lebih lama lagi
bersamanya kuingin nikmati
merangkai banyak mimpi
menabung untai janji hingga saat nanti
ada dan datang lagi
melati meredam emosi diri
tiada kupingkiri
itulah sebab mengapa aku memilihmu kini
dan membiarkanmu tetap di sini
seolah tak pernah ada apa-apa atau siapa-siapa atau juga tanda-tanda
yang sebelum ini pernah begitu erat menjerat kita dengan cinta
atau setidaknya dengan rindu ini bisa sampai menumbuhkan bunga-bunga
rasanya aku tak mungkin lupa kisah-kisahnya
aku minta
dan kumohon jagalah semua cinta
yang kutitipkan pada bunga yang tumbuh di relung-relung jiwa
23 Januari 2012
senyum putih bunga melati
kubiar singgah lebih lama lagi
bersamanya kuingin nikmati
merangkai banyak mimpi
menabung untai janji hingga saat nanti
ada dan datang lagi
melati meredam emosi diri
tiada kupingkiri
itulah sebab mengapa aku memilihmu kini
dan membiarkanmu tetap di sini
seolah tak pernah ada apa-apa atau siapa-siapa atau juga tanda-tanda
yang sebelum ini pernah begitu erat menjerat kita dengan cinta
atau setidaknya dengan rindu ini bisa sampai menumbuhkan bunga-bunga
rasanya aku tak mungkin lupa kisah-kisahnya
aku minta
dan kumohon jagalah semua cinta
yang kutitipkan pada bunga yang tumbuh di relung-relung jiwa
23 Januari 2012
Minggu, 22 Januari 2012
Sejernih Air
seperti janji kita yang saling mengikat dan kian melekat, tiada pernah terkira betapa waktu akan merangkum segenap yang dilalui, dalam dingin kejernihan air yang tak berjarak dari kita, dari harapan yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya
kerinduan melimpah ruah, seperti kesumat, tanpa bisa terlihat, kupikir, tiada sepatah bara yang sanggup hentikan denyut-denyut air, segala yang bernama resah perlahan terlupakan, berlalu, lenyap dari pandangan, dari perasaan
senyum kita, kian tergambar jelas di atas permukaan air, menjernih semula, teduh, berpendaran dalam jiwa, dan di bawahnya tiada lagi tampak keresahan, bahkan sampai saat perjalanan pulang, walau sempat dicucurkan hujan
dan setelah hujan terhenti, cahaya cinta kembali membias diri, sebagaimana waktu yang terus menetasi hari, membayangkan rentetan asa untuk hidup bersama nanti, sementara dingin yang kian menebal di ujung-ujung jemari, aku sudah tak ingat lagi
aku bahagia hari ini
22 Januari 2012
kerinduan melimpah ruah, seperti kesumat, tanpa bisa terlihat, kupikir, tiada sepatah bara yang sanggup hentikan denyut-denyut air, segala yang bernama resah perlahan terlupakan, berlalu, lenyap dari pandangan, dari perasaan
senyum kita, kian tergambar jelas di atas permukaan air, menjernih semula, teduh, berpendaran dalam jiwa, dan di bawahnya tiada lagi tampak keresahan, bahkan sampai saat perjalanan pulang, walau sempat dicucurkan hujan
dan setelah hujan terhenti, cahaya cinta kembali membias diri, sebagaimana waktu yang terus menetasi hari, membayangkan rentetan asa untuk hidup bersama nanti, sementara dingin yang kian menebal di ujung-ujung jemari, aku sudah tak ingat lagi
aku bahagia hari ini
22 Januari 2012
Jumat, 20 Januari 2012
A Simple Pleasure
dengan sayap kecilku
kuajak kau terbang menembus awan
menyentuh mega putih yang berarak pelan
seketika aku terkagum melihatmu
sayap kecilku yang tak begitu kokoh
kau kuatkan dengan senyum yang indah, sangat indah
senyum yang begitu tulus
setulus senyum melatimu
damai
tenang
nyaman dan syahdu
kita kembali terbang bersama
bertamasya di hampar cakrawala
merangkai banyak mimpi dan asa
semakin jauh
dan kian menjauh
jangan takut akan terjatuh, sayang
karena aku ada di sampingmu
aku akan tetap bersamamu
dan akan selalu ada dalam hatimu
20 Januari 2012
kuajak kau terbang menembus awan
menyentuh mega putih yang berarak pelan
seketika aku terkagum melihatmu
sayap kecilku yang tak begitu kokoh
kau kuatkan dengan senyum yang indah, sangat indah
senyum yang begitu tulus
setulus senyum melatimu
damai
tenang
nyaman dan syahdu
kita kembali terbang bersama
bertamasya di hampar cakrawala
merangkai banyak mimpi dan asa
semakin jauh
dan kian menjauh
jangan takut akan terjatuh, sayang
karena aku ada di sampingmu
aku akan tetap bersamamu
dan akan selalu ada dalam hatimu
20 Januari 2012
Kamis, 19 Januari 2012
Malam Pun Melagu Sepi
-untuk kesendirianku
sayup jauh
deras hujan rinduku
kian meluap kepiluan
tenggelamkan aku
tapi tiada tepian
mengambang
terapung-apung gelombang
tiada arah tujuan
untuk melayar ribuan masa ke depan
padahal ia tak lebih sebuah rasa
barangkali ada mimpi
yang sama sekali tak berarti
kini seakan terhenti
tiada terlihat lagi
malam pun melagu sepi
langit mengelam abadi
di luar, dingin meresapi hati
adakah ia singgah kembali
di kembara waktu sesunyi ini?
mungkin yang masih terbaca
manusia sebatas perencana
dan adalah bahwa segala
tetap kuasa di tangan-Nya
19 Januari 2012
"...mungkin sebaiknya, aku memang masih harus sendiri, tanpa terbebani..."
sayup jauh
deras hujan rinduku
kian meluap kepiluan
tenggelamkan aku
tapi tiada tepian
mengambang
terapung-apung gelombang
tiada arah tujuan
untuk melayar ribuan masa ke depan
padahal ia tak lebih sebuah rasa
barangkali ada mimpi
yang sama sekali tak berarti
kini seakan terhenti
tiada terlihat lagi
malam pun melagu sepi
langit mengelam abadi
di luar, dingin meresapi hati
adakah ia singgah kembali
di kembara waktu sesunyi ini?
mungkin yang masih terbaca
manusia sebatas perencana
dan adalah bahwa segala
tetap kuasa di tangan-Nya
19 Januari 2012
"...mungkin sebaiknya, aku memang masih harus sendiri, tanpa terbebani..."
Rabu, 18 Januari 2012
Di Sini
di sini, sayang
kita tak lagi sendirian
padahal sebelumnya tiada pernah terpikirkan
bahwa kita akan kembali bersama-sama datang
dan memulai semuanya setenang malam
hanya dengan sedikit kecupan
kau tahu,
kali ini kita datang terlalu dekat dengan kebahagiaan
kebahagiaan untuk saling memiliki
jangan kira aku membawa kenangan lalu
yang menyimpan banyak sakit dan kepiluan
semuanya tiada lagi
semuanya telah pergi
dan kini hatiku hanyalah engkau
bersandarlah di pelukku, sayang
rasakan sekian gelora debar dalam dada
lantas katakan, sayang
katakan kau mencintaiku
dan jangan pergi lagi
karena kita memang tak pernah tahu
ke mana cinta akan membawa kita
peluk erat tubuhku, sayang
dan jangan pernah biarkan aku pergi
lantas katakan sekali lagi
katakan kau tak pernah mau lagi kehilanganku
karena memang hanya Tuhan yang tahu
ke mana cinta akan membawa kita
18 Januari 2012
Selasa, 17 Januari 2012
Permintaan
Minggu, 15 Januari 2012
05.00 am
dari sinilah rindu dan tujuanku bermula
masa depan yang sedang kupindai
menyusunnya menjadi satu
dan menyatukan apa yang masih menjadi teka-teki
menebus semua kesempatan yang telah hilang menepi
aku dulu demikian
yang ingin agar nantinya aku menjadi demikian
tiada lain yang kuharapkan
selain mengetahui dan memahami masa depan
aku selalu membayangkan
pagi seperti ini datang dan akan selalu datang
melahirkan banyak harapan yang didambakan
pun harapan yang masih di luar perkiraan
bukankah tak sepantasnya kita tinggal diam?
15 Januari 2012
masa depan yang sedang kupindai
menyusunnya menjadi satu
dan menyatukan apa yang masih menjadi teka-teki
menebus semua kesempatan yang telah hilang menepi
aku dulu demikian
yang ingin agar nantinya aku menjadi demikian
tiada lain yang kuharapkan
selain mengetahui dan memahami masa depan
aku selalu membayangkan
pagi seperti ini datang dan akan selalu datang
melahirkan banyak harapan yang didambakan
pun harapan yang masih di luar perkiraan
bukankah tak sepantasnya kita tinggal diam?
15 Januari 2012
Sabtu, 14 Januari 2012
Doa Terindah
-hari ulang tahun ibu ke-53
rindu ibuku bergerimis
mengalir berembun dalam perputaran semesta
menumbuh hijau rumput dan bunga-bunga
mendebur dunia ke mana angin membawa
rindu doa ibuku mencurah
mengirim hujan di ladangku yang gersang
sederas air mata meminangku silam
membuka tirai-tirai surga di telapak kakinya
aku tersedu
menyusui madunya sekekal waktu
sepanjang perjalananku
kuharap ini adalah doa terdalam untuk ibu
semoga meruah keberkahan usia
semoga melimpah segenap anugerah dunia
dan semoga kelak turut bisa merasakan kemilau surga
(semoga Allah menerima)
selamat ulang tahun ibu
14 Januari 2012
Jumat, 13 Januari 2012
Untukmu Bunga dan Sebuah Nama
engkau yang telah sekali kembali singgah di hati
tetaplah menyatu dalam diri dengan irama rindu tanpa tepi
iringi kesunyian hariku dengan tebaran aroma nafas melati
kalungkan selalu bungamu saat tiap kali aku membuka pagi
mekar kuncupmu
akan kuiringi selalu dengan senandung sajak rinduku
hari-hariku telah tak lagi mempunyai warna
merindu putihmu, memutih, dan memutih
untuk kemudian terlelap dalam mimpi yang panjang
dan dalam keterpesonaanku
aku teteskan benih-benih rindu sebening embun
tiada cela sedikit pun
utuh, seperti sepantun gerimis yang risik mengalun
nafas-nafas kerinduan
namamu yang malam ini kusebut-sebut
impian segala dalam tidur dan jaga
simpan segenap harapan di kedalaman jiwa
agar jalan kita tetap seirama, dalam setia
13 Januari 2012
Rindu
sajak ini kuawali dengan rindu, tiada aroma lain yang lebih menyenangkan yang dapat kutangkap rasa di dalamnya selain rindu, segalanya dengan cara demikian alamiah, adalah bahwa aku tak mampu menuliskan apapun secara keseluruhan- di bawah gelap langit malam, dengan suasana mendamaikan, bahkan pada hampir setiap kata yang kutuang, berbagi rahasia, untuk sendiri, untuk yang bersedia menemani diri ini, juga untuk sebagian orang yang senang membuat hal-hal atau momen-momen yang tidak akan mudah terlupakan,- kecuali dengan rindu
bahkan kini, saat manakala aku membuka kata pertama, rindu menjadi sebuah ide besar bagiku, untuk menggambar segala sesuatu yang tak pernah mampu terungkap dari kedalaman, untuk membuat hal-hal sulit menjadi begitu dengan mudah terlewatkan, tanpa suara sedikit pun, hanya pena yang bergerak kesana kemari tanpa diam barang sejenak, si kecil yang keriangan, dengan tangan yang begitu mengistimewakan rasa yang bernama rindu
barangkali di hidupku, ada masih begitu banyak rindu yang belum lagi terbit, tapi aku tak perlu mencari-cari kapan dan di mana rindu baru itu akan menyentuh permukaan hati, segenap hari-hari, kujalani, kulalui, kulewati, melangkah keluar, hanya menatap muka, mengikuti kemestian, percaya atau tidak, rindu seolah telah menjadi nilai yang paling suci, mempengaruhi naluri, yang pada akhirnya membawa pikiran ke dalam keheningan istirahat, menenangkan, tiada lagi tuntutan yang membuatku melakukan apa yang semestinya kulakukan, segalanya seperti diarahkan oleh rindu
jadi aku tidak pernah merasa akan kehilangan sesuatu, atau seseorang, manakala naluri begitu tenang menyambut rindu-rindu yang datang, betapa kurasakan kedalamannya mampu melahirkan sajak malamku ini, dengan keriangan bergandengan tangan, dan dengan demikian semuanya bisa kututup dengan sempurna dan mengesankan, ya, sajak ini sudah semestinya berakhir dengan rindu, dan akan menjadi satu-satunya sajak yang kuawali dan kuakhiri dengan sebuah rindu
13 Januari 2012
"...tugasku tahun ini adalah mempersiapkan sebuah momen terbesar dalam sejarah hidup, rindu telah memapahku melakukan langkah pertama beberapa hari lalu, dan meyakinkanku untuk bisa mewujudkannya..."
Kamis, 12 Januari 2012
Aku Ingin Jadi Sajak Pagimu
aku ingin jadi sajak pagimu
yang tumpah dari jiwa dengan tumpukkan kata
menebar sejuk yang berselimut
membuka mata mengurai kabut-kabut
menyapamu di kesejukan adalah harapan
mendamba guratan di pipimu mengembang
yang kurindu di bilik-bilik penantian
mencipta irama nyanyian bunga-bunga
dalam sajak di hening pagi ini
berdua kita jalani harap dan mimpi-mimpi
bersama memelihara cinta dalam hati
lalui semua misteri-misteri Illahi
12 Januari 2012
yang tumpah dari jiwa dengan tumpukkan kata
menebar sejuk yang berselimut
membuka mata mengurai kabut-kabut
menyapamu di kesejukan adalah harapan
mendamba guratan di pipimu mengembang
yang kurindu di bilik-bilik penantian
mencipta irama nyanyian bunga-bunga
dalam sajak di hening pagi ini
berdua kita jalani harap dan mimpi-mimpi
bersama memelihara cinta dalam hati
lalui semua misteri-misteri Illahi
12 Januari 2012
Selasa, 10 Januari 2012
Adakah Kau Rasakan
Minggu, 08 Januari 2012
Sepanjang Hari
Malam Panjang
telah tersurat kenangan
dalam sebuah perjalanan malam yang panjang
usai tenggelam dalam sekian waktu penantian
sisa harapan sebelum mati lampu-lampu kamar
pada akhirnya memberikan titik sinar terang
dalam ketiadaan rembulan
lantas kita berdua memadu
dengan madu rindu yang mengalir dari kelopak melatiku
menetes, membelai mesra
hingga fajar mencuat muka
08 Januari 2012
dalam sebuah perjalanan malam yang panjang
usai tenggelam dalam sekian waktu penantian
sisa harapan sebelum mati lampu-lampu kamar
pada akhirnya memberikan titik sinar terang
dalam ketiadaan rembulan
lantas kita berdua memadu
dengan madu rindu yang mengalir dari kelopak melatiku
menetes, membelai mesra
hingga fajar mencuat muka
08 Januari 2012
Sabtu, 07 Januari 2012
Saat
kukatakan pada dunia dengan bahasaku yang samar
kusuarakan rasa dalam kamar yang kian hingar
melerai diri dari laju detak jarum jam yang lama terbiar
tak memejam mata saat kita masih tidur bersama
saat cinta pernah begitu indah menghias relung-relung jiwa
lalu kamarku menggayut sepi
sendiri dipermalukan angin
segala harapan yang sempat tersemai
tak pernah sampai ke pucuk-pucuk nurani
jiwaku mati
saat cinta pergi, sementara aku belum jua bisa hentikan tangis
lalu kepak sayapku mengembang
berlari, terbang tinggi
membawa setumpuk harapan, bukan mimpi
meyakiniku bahwa hidup tak semestinya usai di sini
aku pun melangkah lagi
saat cinta kembali, diiringi senandung nyanyian bunga melati
07 Januari 2012
kusuarakan rasa dalam kamar yang kian hingar
melerai diri dari laju detak jarum jam yang lama terbiar
tak memejam mata saat kita masih tidur bersama
saat cinta pernah begitu indah menghias relung-relung jiwa
lalu kamarku menggayut sepi
sendiri dipermalukan angin
segala harapan yang sempat tersemai
tak pernah sampai ke pucuk-pucuk nurani
jiwaku mati
saat cinta pergi, sementara aku belum jua bisa hentikan tangis
lalu kepak sayapku mengembang
berlari, terbang tinggi
membawa setumpuk harapan, bukan mimpi
meyakiniku bahwa hidup tak semestinya usai di sini
aku pun melangkah lagi
saat cinta kembali, diiringi senandung nyanyian bunga melati
07 Januari 2012
Kamis, 05 Januari 2012
I'll Be There For You
bunga,
kalau memang itu yang pernah kau ukir dalam sejarah hidup
kenapa harus diam
kenapa harus kau sembunyikan
kenapa harus takut akan lagi kehilangan
kau tahu cinta ini terlalu indah untuk dinistakan dengan kebohongan?
barangkali kau juga pernah terpikir, bunga
apa yang sesungguhnya kau harap dari kerapuhanku
cinta
kesetiaan
pengorbanan
ah, aku bukan orang suci
dan yang tak pernah bisa aku percaya
terlalu banyak maaf yang telah kau berikan
kau terima dan terima lagi
sedang aku, masih tak lebih dari seorang pengkhianat
namun yang hingga kini bisa aku yakini
setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan bodoh
kita memang bukan malaikat
sudah sewajarnya kalau dalam diri kita terselip khilaf
bunga,
kini hanya ada cerita kau dan aku
dengan harapan yang kita coba tumbuhkan bersama
aku percaya, cintamu dan cintaku
akan saling memaafkan dan melupakan masa lalu
dan di balik sayap teduhnya
cinta ini membuat kita tak lagi terbuai mimpi
aku mencintaimu, bunga
dan dengan segenap cinta yang ada
memaafkanmu adalah sesuatu yang mudah-mudah saja
kalau pun sampai detik ini kau masih meragukan
aku yang akan tetap bertanggung jawab
dan kau harus yakini, ini bukanlah sebuah pilihan
lepaskan masa lalu kita
karena mungkin saja pemberian cinta ini adalah anugerah
anugerah cinta yang jauh lebih indah
dan kita akan sama-sama saling menjaga
menebus semua dosa-dosa silam
itu saja
I’ll be there for you, jasmine
05 Januari 2012
“…terima kasih untuk semua cerita yang mengesankan, karena bagiku, tak ada yang lebih indah selain melihat masa lalu untuk menguntai kembali harapan demi harapan masa depan, untuk menghantar tidur malam-malam yang menyenangkan, aku yang akan selalu menemani tidurmu…”
Selasa, 03 Januari 2012
Puisi Kecil
sayup-sayup gemuruh kerinduan menghias kesejukan pagi
kunikmati sekumpulan harapan demimu yang menanti
rangkaian impian yang kugambar pada gugusan awan-awan putih
tak terasa tiba-tiba jatuh di pangkuan melati
merebahkan rindu hari demi hari
memupus sunyi dalam diri
ini untukmu sebaris puisi kecil
terlahir dari kejernihan hati
dari kehangatan segelas kopi
03 Januari 2012
Senin, 02 Januari 2012
Episode Pertama, 2012
-sebuah skenario hidup
tak seperti awal tahun lalu,
awal tahun ini aku telah tidak lagi sendiri, setidaknya aku merasa telah kedatangan seseorang yang sedia menemani, dan kuanggap ini sebagai sesuatu yang (mungkin) kebetulan yang menyenangkan bagiku, dan setidaknya itu membuatku bisa lebih leluasa meluahkan rasa tanpa harus terjebak lagi dalam keegoan birahi terhadap kerumunan wanita
dulu aku selalu berpikir aku selalu merasa memiliki cinta dan kasih sayang yang besar, cinta yang tulus, cinta yang begitu indah, namun ternyata itu hanya mimpi terbodohku, aku sangat mencintai cinta, tapi cinta sama sekali tak pernah mencintaiku, membuatku jera terjatuh dan terjatuh lagi, jadi aku memilih sendiri, untuk apa pusing-pusing memikirkan cinta
tapi belum jenuh menikmati kesendirian, tiba-tiba aku merasa ingin berdua, kemudian ingin juga seseorang yang dulu suka menatapku dalam-dalam, aku ingin seseorang yang menurutku biasa melakukan itu tanpa harus banyak berbicara tentang cinta yang baru, cinta yang menurutku tak lebih dari penjara
hampir dua tahun ini aku mencoba bermetamorfosa dari diriku yang semula, aku tidak pernah begitu percaya dengan cinta, sekalipun sejujurnya aku sangat mendambakan cinta, namun aku begitu menikmati kesendirian yang kujalani, dan bila kelak aku ada yang menemani, aku sangat berharap kenikmatan semacam ini masih bisa kurasakan pada saat-saat nanti
lega saat di tengah kesendirianku akhirnya teringat keanggunan bunga melati, aku sangat tahu, di belakang kesibukan hari-hariku, sesungguhnya aku merindukan segala sesuatu yang beraroma melati, dan aku mengerti dengan apa yang semestinya kulakukan untuk membuatnya bisa kembali mengisi kekosongan langit-langit kamar hatiku, yang tiba-tiba menjadi sangat merindukannya
kupandangi potret-potret kenangan yang lama aku beranjak meninggalkannya, kubuang jauh-jauh debu-debuan usang, lantas kutarik selimut putih yang dengan kelembutannya kuharap dapat kembali menumbuhkan putih-putih melati yang dulu segar bermekaran seisi hati
dan seperti kataku di tahun-tahun sebelum ini, seusai membantai panjangnya sepi, dengan puisi aku masih akan berdiri, memasrahkan keindahan rindu yang tak terakhiri, lantas mengecup kembali kuntuman-kuntuman bunga melati, karena kusadari banyak hal yang selama ini telah kusesali
kini, di sini, dalam kepingan-kepingan cinta di dasar palung hati, aku mendamba melati, merindu bunga-bunganya yang putih, dan aku mencintainya, dengan cinta yang kupikir telah banyak belajar memberi tanpa pamrih, bukan seperti pelangi yang ada sekedar mewarnai hari
ya, di sini, setidaknya biarkan aku berkata seadanya, seandainya ada keterpaksaan yang dirasa dari rentetan helai demi helai kenangan kita, dan tak mampu lagi menumbuhkanmu karena terbungkam kegetiran masa lalu, dan tak benar-benar mudah terobati, aku takkan ragu untuk mentahbiskan diriku sendiri sebagai seorang pendosa, namun seandainya segala apa yang telah kutuliskan di sini dapat merintikkan tetesan kedamaian, penuh harmoni di dalam hati, membintikkan keindahan dalam jiwa, menjilati segenap resahmu, meninabobokan gelisahmu, dan meniduri curigamu, ambillah cintaku, sandingkan dengan cinta yang ada dalam hatimu sepenuh keyakinan, dan biarkan aku memetikmu, lantas menyuntingmu untuk menjadikanmu halal dalam kehangatan pelukanku
I’ll be there for you, insya Allah...
02 Januari 2012
tak seperti awal tahun lalu,
awal tahun ini aku telah tidak lagi sendiri, setidaknya aku merasa telah kedatangan seseorang yang sedia menemani, dan kuanggap ini sebagai sesuatu yang (mungkin) kebetulan yang menyenangkan bagiku, dan setidaknya itu membuatku bisa lebih leluasa meluahkan rasa tanpa harus terjebak lagi dalam keegoan birahi terhadap kerumunan wanita
dulu aku selalu berpikir aku selalu merasa memiliki cinta dan kasih sayang yang besar, cinta yang tulus, cinta yang begitu indah, namun ternyata itu hanya mimpi terbodohku, aku sangat mencintai cinta, tapi cinta sama sekali tak pernah mencintaiku, membuatku jera terjatuh dan terjatuh lagi, jadi aku memilih sendiri, untuk apa pusing-pusing memikirkan cinta
tapi belum jenuh menikmati kesendirian, tiba-tiba aku merasa ingin berdua, kemudian ingin juga seseorang yang dulu suka menatapku dalam-dalam, aku ingin seseorang yang menurutku biasa melakukan itu tanpa harus banyak berbicara tentang cinta yang baru, cinta yang menurutku tak lebih dari penjara
hampir dua tahun ini aku mencoba bermetamorfosa dari diriku yang semula, aku tidak pernah begitu percaya dengan cinta, sekalipun sejujurnya aku sangat mendambakan cinta, namun aku begitu menikmati kesendirian yang kujalani, dan bila kelak aku ada yang menemani, aku sangat berharap kenikmatan semacam ini masih bisa kurasakan pada saat-saat nanti
lega saat di tengah kesendirianku akhirnya teringat keanggunan bunga melati, aku sangat tahu, di belakang kesibukan hari-hariku, sesungguhnya aku merindukan segala sesuatu yang beraroma melati, dan aku mengerti dengan apa yang semestinya kulakukan untuk membuatnya bisa kembali mengisi kekosongan langit-langit kamar hatiku, yang tiba-tiba menjadi sangat merindukannya
kupandangi potret-potret kenangan yang lama aku beranjak meninggalkannya, kubuang jauh-jauh debu-debuan usang, lantas kutarik selimut putih yang dengan kelembutannya kuharap dapat kembali menumbuhkan putih-putih melati yang dulu segar bermekaran seisi hati
dan seperti kataku di tahun-tahun sebelum ini, seusai membantai panjangnya sepi, dengan puisi aku masih akan berdiri, memasrahkan keindahan rindu yang tak terakhiri, lantas mengecup kembali kuntuman-kuntuman bunga melati, karena kusadari banyak hal yang selama ini telah kusesali
kini, di sini, dalam kepingan-kepingan cinta di dasar palung hati, aku mendamba melati, merindu bunga-bunganya yang putih, dan aku mencintainya, dengan cinta yang kupikir telah banyak belajar memberi tanpa pamrih, bukan seperti pelangi yang ada sekedar mewarnai hari
ya, di sini, setidaknya biarkan aku berkata seadanya, seandainya ada keterpaksaan yang dirasa dari rentetan helai demi helai kenangan kita, dan tak mampu lagi menumbuhkanmu karena terbungkam kegetiran masa lalu, dan tak benar-benar mudah terobati, aku takkan ragu untuk mentahbiskan diriku sendiri sebagai seorang pendosa, namun seandainya segala apa yang telah kutuliskan di sini dapat merintikkan tetesan kedamaian, penuh harmoni di dalam hati, membintikkan keindahan dalam jiwa, menjilati segenap resahmu, meninabobokan gelisahmu, dan meniduri curigamu, ambillah cintaku, sandingkan dengan cinta yang ada dalam hatimu sepenuh keyakinan, dan biarkan aku memetikmu, lantas menyuntingmu untuk menjadikanmu halal dalam kehangatan pelukanku
I’ll be there for you, insya Allah...
02 Januari 2012
Minggu, 01 Januari 2012
Renungan Awal Tahun
Langganan:
Postingan (Atom)