-bukan catatan mimpi
malam tak sesempurna biasanya
samar, temaram, gelap mencekam
engkau tiada kenaliku lagi
barangkali sebagian indahmu sedang pergi
atau mungkin juga melarikan diri
sebab kini lembut jemarimu tiada mampu kenaliku lagi
13 Maret 2012
Selasa, 13 Maret 2012
Minggu, 11 Maret 2012
Surat Untuk Melati
melati yang cantik,
semoga hari ini engkau ini baik-baik saja
ingatkah saat-saat bagaimana dulu engkau membangun sebuah taman cinta yang paling mewah dalam dadaku?
aku masih saja merindukanmu hingga kini
kupandangi engkau dari balik jendela kamar hati
putih cerah terpayung sinar mentari
berseri bungamu sepagi ini
menggubah kemerduan irama simfoni
memberi damai tiada henti
melatiku yang manis, lihatlah
kini taman itu indah sudah
taman cinta yang paling mewah
tempat kenangan cintaku dan cintamu berkisah
11 Maret 2012
semoga hari ini engkau ini baik-baik saja
ingatkah saat-saat bagaimana dulu engkau membangun sebuah taman cinta yang paling mewah dalam dadaku?
aku masih saja merindukanmu hingga kini
kupandangi engkau dari balik jendela kamar hati
putih cerah terpayung sinar mentari
berseri bungamu sepagi ini
menggubah kemerduan irama simfoni
memberi damai tiada henti
melatiku yang manis, lihatlah
kini taman itu indah sudah
taman cinta yang paling mewah
tempat kenangan cintaku dan cintamu berkisah
11 Maret 2012
Sabtu, 10 Maret 2012
Rindu yang Tak Mati
menghabiskan setiap detik bersama
selalu bisa membuatku merasa begitu bahagia
melepas kenangan silam
yang tadinya entah bagaimana akan menghilang
aku menepi
sejenak detak jantungku berhenti
dan saat dengan tiba-tiba aku sadari
air mata dalam hatiku mengalir
aku tak pernah bisa membiarkanmu pergi
dan bahkan setelah sekian hari tak kutemui
bayangmu tetap hinggapi jendela hati
sungguh rindu yang mati-mati
10 Maret 2012
selalu bisa membuatku merasa begitu bahagia
melepas kenangan silam
yang tadinya entah bagaimana akan menghilang
aku menepi
sejenak detak jantungku berhenti
dan saat dengan tiba-tiba aku sadari
air mata dalam hatiku mengalir
aku tak pernah bisa membiarkanmu pergi
dan bahkan setelah sekian hari tak kutemui
bayangmu tetap hinggapi jendela hati
sungguh rindu yang mati-mati
10 Maret 2012
Jumat, 09 Maret 2012
Janji Hati
Kamis, 08 Maret 2012
21.21 WIB
Selasa, 06 Maret 2012
Percik Embunan
begitu percik embun rindu memecah pagi
dan meleleh di sudut-sudut jendela hati
aku bangkit berdiri
berdiri bukan karena sesali diri
melainkan tuntutan hidup di masa yang akan datang
serupa keinginan melawan derasnya rintang yang menerjang
aku tahu betapa banyak cinta telah kau titipkan
membuatku menyesali luka-lukamu yang menggenang
seperti luahan puisi di dasar palung hati
yang ditulis dengan sunyi
melati tetap pesona hari
tak teringkari
sepanjang kenangan masih jelas terbaca di batin ini
dan kuyakini
rumahmu, sebuah tempat mungil
harapanku di masa nanti
06 Maret 2012
dan meleleh di sudut-sudut jendela hati
aku bangkit berdiri
berdiri bukan karena sesali diri
melainkan tuntutan hidup di masa yang akan datang
serupa keinginan melawan derasnya rintang yang menerjang
aku tahu betapa banyak cinta telah kau titipkan
membuatku menyesali luka-lukamu yang menggenang
seperti luahan puisi di dasar palung hati
yang ditulis dengan sunyi
melati tetap pesona hari
tak teringkari
sepanjang kenangan masih jelas terbaca di batin ini
dan kuyakini
rumahmu, sebuah tempat mungil
harapanku di masa nanti
06 Maret 2012
Senin, 05 Maret 2012
Kita
antara dua jiwa kusemai cinta di semak-semak belukar dada
kubangun impian dalam sekumpulan sajak-sajak tak bersuara
mengubur sekian kenangan kita tentang luka dan air mata
yang mungkin masih berserakan di pesisir biru samudera
kita, membaca dan tak pernah henti berencana
mengeja semesta dengan ketelanjangan rasa
menggambar biduk kecil seluas bola mata
memapah langkah berdua menjemput asa demi asa
mengayuh kayuh bersama dalam jaga dan doa
menelusuri tapak-tapak detikan masa
agar tetap searah dan seirama
menuju ke sana
kita, satu jiwa dalam satu cinta
mencoba menyingkap makna hidup sebenarnya
yang masih tersembunyi dalam balutan rahasia
05 Maret 2012
kubangun impian dalam sekumpulan sajak-sajak tak bersuara
mengubur sekian kenangan kita tentang luka dan air mata
yang mungkin masih berserakan di pesisir biru samudera
kita, membaca dan tak pernah henti berencana
mengeja semesta dengan ketelanjangan rasa
menggambar biduk kecil seluas bola mata
memapah langkah berdua menjemput asa demi asa
mengayuh kayuh bersama dalam jaga dan doa
menelusuri tapak-tapak detikan masa
agar tetap searah dan seirama
menuju ke sana
kita, satu jiwa dalam satu cinta
mencoba menyingkap makna hidup sebenarnya
yang masih tersembunyi dalam balutan rahasia
05 Maret 2012
Minggu, 04 Maret 2012
Pertemuan Ini
hari ini seperti biasanya
ada cerita berkesan ditulis oleh gerimis
menjelajah seisi langit dan bumi
dalam ruang kerinduan yang tersisa
awalnya bertumpu pada harapan
dengan sekeranjang rindu bertumpahan
bermandikan kecemasan
namun di detik saat menatap wajahmu
hatiku meluap bahagia
senyummu mengalirkan resah lewat debar-debar dada
menyusuri denyut-denyut nadi
seketika aku diseret lupa
sayang, siang sudah tampak mendung
kita memanja semoga langit tetap memayung
jalan panjang yang bersama akan kita arung
berlayarlah kita tanpa ragu mengharu
meski angin kencang bertiup menggoda
tak surut hati berselimut rindu
sampai pada ujung pertemuan ini
saat jiwaku dan jiwamu ikut sama-sama membasah
baiklah, kita berpisah di sini
namun kuharap dengan sangat rasa tetap saling menali
sampai akhir nanti
04 Februari 2012
ada cerita berkesan ditulis oleh gerimis
menjelajah seisi langit dan bumi
dalam ruang kerinduan yang tersisa
awalnya bertumpu pada harapan
dengan sekeranjang rindu bertumpahan
bermandikan kecemasan
namun di detik saat menatap wajahmu
hatiku meluap bahagia
senyummu mengalirkan resah lewat debar-debar dada
menyusuri denyut-denyut nadi
seketika aku diseret lupa
sayang, siang sudah tampak mendung
kita memanja semoga langit tetap memayung
jalan panjang yang bersama akan kita arung
berlayarlah kita tanpa ragu mengharu
meski angin kencang bertiup menggoda
tak surut hati berselimut rindu
sampai pada ujung pertemuan ini
saat jiwaku dan jiwamu ikut sama-sama membasah
baiklah, kita berpisah di sini
namun kuharap dengan sangat rasa tetap saling menali
sampai akhir nanti
04 Februari 2012
Jumat, 02 Maret 2012
Bilakah Kau Datang
kamar separuh tua ini membaringkan aku bersama malam
bersama hujan menemaniku menuju pintu-pintu impian
malam ini aku tak sedang berharap kedatangan sang bulan
cukup kau tersenyum, walau dalam angan
memberiku kedamaian
terlelap kesendirian
berselimut kerinduan
perempuanku,
bilakah engkau datang?
02 Maret 2012
bersama hujan menemaniku menuju pintu-pintu impian
malam ini aku tak sedang berharap kedatangan sang bulan
cukup kau tersenyum, walau dalam angan
memberiku kedamaian
terlelap kesendirian
berselimut kerinduan
perempuanku,
bilakah engkau datang?
02 Maret 2012
Langganan:
Postingan (Atom)