untuk sebuah puisi
setangkai melati masih indah merekah di kamar hati
ketika kelopak-kelopak mawar mengabari
seraya melayang menjauh pergi
dan tak lagi jadi bagian dari puisi
baru kemarin pagi mungkin namamu kukenal
baru kemarin juga kumulai mengeja titik-titik keindahanmu
kini kau telah menjadi bait dalam puisi-puisiku
kala waktu memapahku menjelma dalam kebiruannya
ini waktu yang berkata
sedang kita tak pernah saling tahu
aku dan kau entahlah apa
tapi telah satu dalam puisi.....
18 April 2006
Selasa, 18 April 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar