kita pun kelu mengeja rindu
berkaca di samudera jiwa
tercipta puisi dari kedamaian yang sepi
sepi yang menikam kalbu
maka lelaplah waktu
hari-hari lewat tanpa ada harap
kita pun lelap, larut dalam bahasa isyarat
mengukur kedalaman rindu
tanpa kata-kata
kita cuma kelu membaca cinta
tenggelam di samudera rasa
kita pun beku
kedinginan bagai terselimut salju
tapi tetap bertahan di kubu rindu
kita pun masih menyatu
17 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar