dengan rindu kuawali kata pertamaku
pada malam yang kurasa lebih menyenangkan
untuk sebuah puisi yang sedikit terlupakan
tapi pasti, bila nanti puisi ini jadi
ia akan lebih banyak berbau rindu
aroma yang tak lain adalah dirimu
memang adanya begitu
malam-malam yang sering kusebut dengan kesepian
kini tampak diam tak bergerak
namun hanya sejenak
manakala aku membuka angan
membagi rahasia jiwa dengan cakrawala
sunyi tak menjelma lebih dalam
inikah yang bernama keajaiban
wajahmu membayang
tetap dengan senyum mengembang
berseri seumpama melati
mungkinkah hatiku terjatuh lagi?
rindu ini mencurahkan segenap rasa
kelembutan, cinta, dan cahayanya
cerah dan ramah
meresapi naluri alamiah
memulihkan jiwa
untuk satu malam yang paling indah
beku jiwaku, sudah lelehkah?
pasrah, hanya kuharap
hatiku tak lagi jatuh di tempat yang salah
24 Juli 2010
Sabtu, 24 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar