Senin, 19 Juli 2010

Metamorfosa

baiklah,
kukirimkan juga akhirnya puisi ini
tentang hari-hari penuh kenangan
dan waktu yang dulu pernah begitu menggelisahkan
mungkin juga dengan sedikit rindu terselipkan
aku bahagia
kau masih berharap dapat membacanya
meski aku tak pernah tahu bagaimana sesungguhnya

hanya kupinta, jasmine
jangan lagi kau anggap aku membual
aku ingin kau tahu bahwa aku ingin lagi merengkuhmu
menyusun dunia yang pernah kita miliki berdua
untuk kembali menjadi bagian hidupku
seadanya

mungkin aku tak punya pilihan lain
berharap puisi ini meleleh dan mencair
dengan nada-nada yang menggoda
meski tak banyak menebar aroma surga
ia dapat sampai sejauh yang kau mau
tanpa ragu

entah kenapa,
mulanya aku enggan mengirim rindu
apalagi membayangkan wajahmu
yang masih terhias bayangan kekasih
daripada kembali kubawa pulang
yang bisa jadi akan hilang
raib tak tercari
tenggelam tak terselam
pada akhirnya puisi ini kukirimkan
dengan lampiran rindu berhiaskan bunga
yang terasa terus menari di dasar hati
dan menjadi satu-satunya yang bisa kuantarkan
semoga penuh kesan

19 Juli 2010

0 komentar:

Posting Komentar