tumpahan rindu menggenangi sisa-sisa waktu
pada secangkir kopi
pecahan-pecahan sajak berhamburan
repihan-repihan kenangan berserakan
membaringkan harapan di ubun-ubun jiwa
pada secangkir kopi
segala cahaya berubah warna
aku sendiri berdiri
di pusat kedalaman waktu
mematung menimbun kata-kata bisu
dan jejak puing-puing cinta yang tertinggal dulu
kini telah menebar wangi dalam dadaku
kan kulebur dan kuhirup kembali
saat sampai di kelak hari
pada secangkir kopi
18 Januari 2011
Selasa, 18 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar