rindu bertandang menjulang
mengembangkan senyum dalam pikiran
lalu malam hanya menghantar bayangan
mungkin sekedar menyiram ketakutan
dalam sendiri
dielus mesra kehangatan segelas kopi
aku bebas berpuisi
lalui celah-celah kenangan berserakan
dari pagi ke pagi
aku dan dirimu
kugambarkan sebagai sepasang hati
memuncak rasa di halaman jiwa
rinduku rindumu
ikut membuat langit di luar rumah
dan dengan perlahan-lahan
membiarkan kita menyatu di atas singgasana
sajakku pun terbang
bersama rindu yang bertandang kian menjulang
06 Desember 2011
Selasa, 06 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar