Rabu, 29 Februari 2012
Dalam Hening Malam
dalam hening malam tiada berpenghangat
tiba-tiba suaramu memecah kesunyian
menggemakannya jauh ke dalam rongga
menjelma sebuah tanda
detak seakan tertunda
terkapar selimut asmara
bertebaran wangian cinta
sejenak kubayangkan
kalau serumah berduaan
mungkin malam tak lagi berbias keresahan
rindu tiada mengambang seperti yang barusan
lalu kubayangkan lagi
waktu mungkin masih mengharuskan kita bercerita sendiri-sendiri
selagi tetap mengasuh sunyi
kupikir rindu takkan pernah ada kata berhenti
terima kasih, bunga
kau temani aku mendengarkan merdunya nyanyian malam
melintasi derasnya detik-detik yang berjalan
kau jaga kamarku dari angkuhnya kesunyian
dari gejolak jiwa yang menyerang
dari sini aku doakan
biar embun-embun kerinduan tetap terus berjatuhan
di atas putih bunga-bungamu yang menawan
tentu saat setiap pagi datang menjelang
29 Februari 2012
"...harapan tentang indahnya masa depan, penuh romantika dan kesetiaan, mau tidak mau harus ada yang menjadi catatan, setidaknya malam ini kita telah saling menuliskan..."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
nice poem. salam kenal mas ^^
Hehe...
tengkyu, salam kenal balik..
Posting Komentar