Sabtu, 24 Juli 2010

Dengan Rindu

dengan rindu kuawali kata pertamaku
pada malam yang kurasa lebih menyenangkan
untuk sebuah puisi yang sedikit terlupakan
tapi pasti, bila nanti puisi ini jadi
ia akan lebih banyak berbau rindu
aroma yang tak lain adalah dirimu
memang adanya begitu

malam-malam yang sering kusebut dengan kesepian
kini tampak diam tak bergerak
namun hanya sejenak
manakala aku membuka angan
membagi rahasia jiwa dengan cakrawala
sunyi tak menjelma lebih dalam
inikah yang bernama keajaiban
wajahmu membayang
tetap dengan senyum mengembang
berseri seumpama melati

mungkinkah hatiku terjatuh lagi?

rindu ini mencurahkan segenap rasa
kelembutan, cinta, dan cahayanya
cerah dan ramah
meresapi naluri alamiah
memulihkan jiwa
untuk satu malam yang paling indah

beku jiwaku, sudah lelehkah?

pasrah, hanya kuharap
hatiku tak lagi jatuh di tempat yang salah

24 Juli 2010

0 komentar:

Posting Komentar