Rabu, 28 Juli 2010

Puisiku, Sinar Jiwaku

ada yang senantiasa menggema dalam setiap tarikan nafas
dan detak jantung adalah rindu yang selalu bisa kubingkai bebas
dalam setiap catatan puisiku yang lepas

ada yang mendarah daging dalam setiap detik kehidupan
dan ketegaran jiwa selalu mampu untuk mempersembahkan
cinta yang mengiring setiap larik-larik kerinduan

barangkali,
saat sepotong hati menemukan sebuah cinta
menyusun kata tak pernah mampu mewakili jiwa
menyusun kata memang tak sanggup menyabdakan semua
namun sungguh terasa
ada satu kehangatan kala malam gelap
rindu mungkin sudah barang tentu menjadi selimut atap
lebih dari sekadar penadah dingin yang menyergap

aku sendiri hanya bisa menulis puisi
sebagai air hujan saat api asmara membara
puisiku tak sekadar menyiram dendam akibat tikaman luka
saat mata batin ini mendadak menjadi buta
tak pula sekadar cahaya kala hidup dilindas gelap asa
namun, puisiku lebih dari sekadar wangi bunga-bunga
juga kilauan intan permata dunia
ia tak pernah bisa mati dalam jiwa
di jiwaku setidaknya

kuyakini suatu masa
puisiku akan menyingkap banyak rahasia
tentang sebuah cerita cinta
yang di dalamnya tak ada duka
tak pula ada bahagia

28 Juli 2010

0 komentar:

Posting Komentar