menghangatkan jiwa di dada malam
rindu-rindu berhamburan mengusung aroma bunga
seperti sedang membangun surga di puncaknya
dengan sayap-sayap semesta cinta
kala aku membaca hati penuh luka
pecah dan berubah warna darah
merintih begitu perih
cinta seakan tak bermakna
rindu jadi sesuatu yang tabu
aku meneteskan banyak air mata
yang membelah merobek lukaku sendiri
seperti lalu pada setiap musim
usai bernyanyi hingga larut dalam sunyi
aku berlari menabur teguh hati
kuyakini, hidup tak seterusnya seperti ini
aku pun mengubur sunyi, jiwa kembali bernyanyi
dekati
dekati
aku butuh hangatmu malam ini
25 Agustus 2010
Rabu, 25 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar