dalam gelap, rindu menari
berdansa, memupus gelisah batin ini
setia memungut kata di garis mimpi
menguntai syair-syair malam sunyi
dalam pekat nian, rindu tetap berdansa
menari, menghapus ribuan tetes air mata
membaca kidung syahdu dedaunan senja
menghidangkan secawan sajian jiwa
di tiap malam tiba
ada rindu menggema merekam banyak cerita
dan dalam tiap cerita
adalah, kita yang telah lama berubah
tak lagi sama
melukis pelangi di atas cakrawala
menghias hari sepenuh warna
tadinya kau tempat harapku bersandar
namun kini banyak rindu jatuh berderai
dalam bentuk rinai
semoga,
sajak beribu masih akan jatuh satu per satu
27 April 2011
Rabu, 27 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar