kau senantiasa ada, dinda
kau pun selalu bertahta
namun kau tak pernah bertanya tentang tetesan sajak yang mengaliri pelupuk jiwa
saat kau selalu datang seperti malam
dan yang tak pernah lupa menyapa sinar mentari
hanyalah nyanyian sajakku di beranda pagi
dan sajak itu hanya untukmu, dinda
22 April 2011
Jumat, 22 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar