senyummu singgah di secangkir kopiku
saat gemericik hujan mulai turun di beranda
senyummu bunga
menyingkap hijab pintu langit tak berbintang
saat kata terakhir menembus hening malam
sebelum mengelam
senyummu bunga
menguak tabir taman kesuraman
saat malam bangkitkan raga dari tidur panjang
setelah diam dalam ketakberdayaan
hujan yang turun bersama air mata
bersama pedih bersama rindu
rintiknya merangkai kata demi kata
kemudian menetas tak begitu lama
di lengkung langit tak berkejora
saat rindu terus menggericik di beranda
lantas aku tersadar
senyummu bunga
bukanlah bayang-bayang maya
10 Juni 2010
Kamis, 10 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar